Bagian 7

88 6 0
                                    

     Grand opening Cafe Dark Violet tampak ramai bahkan tak terlihat adanya bangku yang kosong meski tempat ini begitu luas.

“Sepertinya kita cukup beruntung bisa mendapatkan banyak karyawan” ucap Sasuke yang berdiri di samping Hinata di meja kasir.

“Tentu, karen beberapa dari mereka memang butuh pekerjaan untuk mereka jadi mandiri secara financial”

“Sepertinya kau tampak sibuk?” ucap Sasuke yang mengurus kasir.

“Boleh kah kutinggal dulu?, aku harus mengurus data karyawan kita. Dan perlu ku daftar kan kesehatan dan bank mereka” ucap Hinata yang membereskan mengecek laptopnya.

“Pergilah, percayakan kepadaku...” ucap Sasuke yang mulai menghitung milik customer.

    Hinata pergi pulang dan sesampainya dibrumah ia melihat 3 mobil mewah keluaran terbaru dan sebuah van terjejer rapi dihalaman rumahnya. Saat memasuki rumah terdengar begitu berisik, dan Hinata menatap 3 orang yang tampak tak asing.

“Hinata, kau sudah pulang???” tanya Toneri membuat semua orang menatap dirinya.

“Kalau aku belum pulang, tak mungkin kau melihatku” ucap Hinata ketus.

“Duh hatiku sakit mendengarnya” ucap Toneri dengan drama.

“Jangan buat gue ifieel sama kelakuan lu ya uban putih” ucap Hinata yang membuat semua orang tertawa.

    Seorang gadis pirang, tiba- tiba saja memeluk Hinata dengan erat dan mengajaknya duduk.

“Aku merindukan mu Hime” ucapnya.

“Kamaitachi??, sejak kapan kau disini???” Tanya Hinata yang kebingungan.

“Tentu saja dari tadi, oh iya bagaimana grand openingmu??” tanya pria bersurai merah dan di dahinya ber tuliskan kanji AI.

“Masalah apa sih yang tak bisa ku atasi, di dalam kamusku tak ada kata sulit” ucap Hinata yang kemudian duduk.

“Karyawan dari pusat akan sampai besok, dan aku baru tau cabang kita disini lumayan besar tempatnya” ucap pria bersurai coklat.

Hinata hanya terkekeh pelan, ia sebenarnya ingin pusatnya berada di Konoha. Akan tetapi ia sadar pasti akan di awasi secara ketat, apalagi pendiri Uchiha mempunyai organisasi tersembunyi.

“Kalian mengirim siapa dari Suna?” tanya Toneri.

“Maki, dia akan membantu disini” jelas pria bersurai coklat.

“Lalu, tiga saudara ini akan menetap berap lama?” tanya Hinata yang mulai membuka laptopnya.

“Kami ingin mencoba sekolah di sini, karena bosan sekali disana” jelas perempuan bersurai pirang.

“Sepertinya kau sedang mengincar sesuatu disini kan Temari??” ucap Hinata yang fokus ke laptopnya.

Temari yang jadi pusat perhatian disana hanya bisa tersipu malu, karena Hinata tanpa babibu langsung mengatakan yang memang Temari rencana kan.

“Benarkah itu Kamaitachi?” tanya Sasori.

Temari yang di berikan pertanyaan itu hanya cengengesan.

“Ya begitulah, tapi ada beberapa hal yang harus aku dan Gaara pastikan disini. Kankuro akan kembali ke Suna setelah mengajari maki di sini” jelas Temari.

“Memastikan apa??” tanya perempuan bersurai biru.

“Rahasia dong Konan” ledek Temari sembari menjulurkan lidahnya.

“Tak apa, kau bisa membantuku mengurus resto setiap pagi. Malam biarkan bocah Uchiha itu mengurusnya” ucap Hinata yang mulai menutup laptopnya dan bersiap-siap pergi.

“Aku akan pergi untuk mengecek Rs dulu, jika kalian lapar kalian bisa pesan pesan makanan di resto atau enggak siapkan makan sendiri” ucap Hinata yang meninggalka teman-temannya.

Sesampainya di rumah sakit Hinata melihat seorang wanita bersurai merah yang sedang mengais di lorong rumah sakit yang sepi.

“Kau, baik-baik saja??” Tanya Hinata sembari menyodorkan sapu tangan.

“A-aku baik-baik saja?” ucapnya.

“Kenapa?, terluka oleh cinta?” tanya Hinata yang duduk di samping wanita itu.

Wanita itu hanya terdiam sembari menundukkan kepalanya dalam-dalam.

“Itu namanya dia bukan jodohmu, jika kau ingin meninggalkan ya tinggalkan saja. Ubah dirimu menjadi lebih baik, buat ia menyesal karena tak peka terhadapmu” kata Hinata sambil mengusap pelan bahu perempuan itu.

“Benar, aku sudah menyerah di awal. Untuk apa aku masih berjuang supaya ia melihatku?” ucapnya dengan lirih.

“Setidaknya kamu sudah berjuang meski tak sesuai yang kamu harapkan, ini bukan memperlihat kan kamu kalah tapi kamu menyadari di tak pantas kamu perjuangkan”

Wanita itu menatap mata Hinata sangat lekat, lalu menghapus jejak airmatanya.

“Terima kasih sudah membuatku yakin, perkenalkan aku Saara” ucap wanita bersurai merah itu sambil mengangkat tangannya.

“Aku Hinata” sambil menerima uluran tangan perkenalan.

Siapa yang akan menyangka perkenalan mereka adalah ajang dunia membuktikan sempit sekali dunia ini, bahkan Tuhan menakdirkan mereka bertemu meski hanya ingin menunjukkan pembelajaran yang bisa di ambil.

...

Malam terasa larut Sasuke yang selesai berkerja melihat jam yang melingkar di pergelanga  tangan nya.

“Masih ada waktu untuk menjenguknya” ucapnya sambil tersenyum.

Kini Sasuke sampai di RS, ia melewati beberapa lorong hingga sampai ruangan yang dituju. Sasuke masuk kedalam dan menarik kursi yang disamping ranjang pasien.

Tampaka seorang gadis tertidur dengan  surai pirang terang, Wajah gadis itu tampak tak begitu asing. Gadis itu terlihat di bantu alat pernafasan dan beberapa alat yang tak di ketahui orang banyak.

“Hai Cantik, sudah beberapa hari aku tak mengunjungimu loh. Kau tak ingin bangun dan memarahiku?” tanya Sasuke yang tak mendapat respon.

“Cantik, aku punya teman baru loh... Ia mirip sekali denganmu, tapi ini lebih galak. Tapi ia baik hati dan diam-diam perhatian.” curcol Sasuke.

“Dia tegas dan sangat disiplin, melihat dan mengobrol dengannya... Membuatku melepas rinduku padamu” lanjutnya.

“Shion yang cantik, cepat bangun ya.. Aku ingin memperkenalkamu dengannya, kurasa kau akan senang karena punya kakak kembar xixixi” ucap Sasuke sambil terkekeh.

“Cantik aku pulang dulu ya, besok kalau aku ada waktu aku akan kesini dan ngobrol lagi” ucap Sasuke yang meninggalkan Shion.

Tanpa ada yang menyadari jari milik Shion bergerak perlahan.

I love You-SasuHina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang