Bagian 9

58 4 0
                                    

 Gadis bersurai pink berjalan bak model dengan menarik koper merah cherry, banyak orang yang mengagumi parasnya yang cantik dan manis.

 Gadis itu berhenti di depan pria bersurai coklat yang di ikat 1 sepundak membuatnya terlihat tampan dan menawan, tak lupa kacamata hitamnya yang ia kenakan membuat aura kayanya semakin terpancar.

 Gadis bersurai pink itu langsung memeluk pria yang menunggunya sedari tadi.

“Neji-nii, apakah kau merindukanku?” Tanya gadis itu dengan senyum yang merekah.

“Tentu saja aku merindukanmu, maaf ya... Paman tak bisa menjemputmu karena banyak urusan perusahaan” Ucap Neji.

“Tak apa Nii-san, aku senang kok kamu menjemputku. Oh iya bisa kah kita mampir kesuatu tempat?” ucap gadis itu dengan tatapan memohon.

“Tentu saja apa sih yang tidak, untukmu lady Hyuuga Sakura” ucap Neji.

...

 Sasuke tampak sibuk seharian di Cafe, karena hari minggu banyak yang libur dan datang kemari. Ia tak ada senyum sedikitpun sembari menggerutu si partnernya yang tak kunjung tiba.

“Punya Boss gak bisa ontime, ganti aja cuaks” gerutu Sasuke yang tanpa sadar di sampingnya Hinata yang membawa sebuah note dan bolpoint.

“Uchiha Sasuke kurang 20 point karena mencibir atasan” ucap Hinata yang mencatat perbuatan Sasuke.

“Eh, gak bisa gitu dong. Aku sudah sangat rajin loh” ucap Sasuke yang panik.

“Panik gak? Panik gak?. Panik lah, masa enggak” ejek Hinata membuat Sasuke memajukan mulutnya.

“Sasuke mines 10 point karena wajahnya tidak ramah ke customer” ucap Hinata sambil mencatat.

“Janganlah, lama-lama abis pointku!” ucap Sasuke tak terima.

“Lagi pula, toko ini ramai karena wajahku yang rupawan. Meski aku tak tersenyum banyak yang jatuh cinta kepadaku” ucap Sasuke dengan santai.

“Kau sekarang jadi Narsis sekali Sasuke” ucap Hinata yang merinding.

“Aku hanya didepanmu begin, jangan sama yang lain pokoknya” ucap Sasuke yang meletakan jari telunjuknya di depan bibirnya.

...

 Kediaman Hyuuga tampak sibuk menanti lady mereka, sedangkan gadis kecil yang sibuk menyantap makanannya tampak tak tertarik akan kesibukan yang ada.

‘Aish, kenapa orang-orang harus repot menyambutnya’ Batin gadis bersurai coklat itu.

 Hiashi datang menuju ruang makan melihat putri bungsunya langsung datang dan menghampiri.

“Hanabi, mengapa kau sudah makan duluan?” tanya Hiashi dengan dingin.

“Karena aku lapar” ucap gadis bersurai coklat itu.

“Perhatikan etika mu Hanabi, apalagi kakak perempuanmu hari ini tiba” ucap Hiashi menahan emosi.

“Dia bukan kakak kandungku, dia hanya orang luar bagiku!?” geram Hanabi.

“Hyuuga Hanabi!!!” bentak Hiashi.

“Kenapa membentakku, toh ia sama sekali tak ada darah Hyuuga yang mengalir di tubuhnya” ucap Hanabi kemudian berdiri meninggalkan Hiashi.

...

 Hanabi mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, bahkan air matanya tanpa sadar mengalir di pipinya.

‘Kenapa Tou-chan berubah sampai sejauh ini?, Seandainya dulu ia tak menikahi Mebuki. Tak mungkin kak Nata meninggal dan kak Atalena meninggalkan jepang’ batin Hanabi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I love You-SasuHina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang