Bagian 3

244 27 0
                                    


Hinata yang tengah makan siang di kantin tiba – tiba saja mejanya digebarak oleh seorang gadis yang rambutnya di cepol satu.

"Hey, OKB. Kau yang duduk dibelakang Sasuke bukan?" ucap gadis itu yang di ikuti beberapa temannya.

"Maksudmu dia?" tunjuk Hinata kearah Sasuke yang tengah menyantap makan siangnya bersama dengan dua sahabatnya yakni Shikamaru dan Gaara.

"Asal kau tau dia itu pacarku dan Calon tunanganku" ucap gadis itu mengaku-ngaku.

"Nona Pakura, Aku tidaklah bodoh dengan pernyataanmu yang sama sekali tak masuk akal" ucap Hinata dengan santai.

"Yang aku tau, pacar Sasuke kini sedang koma. Sedangkan tunangannya sudah lama mati entah ia ingat atau tidak?" ucap Hinata sembari pergi meninggalkan Pakura yang menahan emosi, sedangkan Sasuke hanya diam sembari melihat Hinata yang menjauh.

Hyuga Neji yang berstatus sebagai mahasiswa kini tengah mendengarkan luapan amarah dari sang paman yakni Hyuuga Hiashi. Keluarga Uchiha yang ada disana hanya bisa terdiam kecuali Mikoto yang tengah meredakan emosi Hiashi.

"Sudahlah, kasihan Neji, anata, apa yang bisa dilakukan Uchiha saat ini?" Tanya Mikoto kepada sang suami Uchiha Fugaku.

"Kaa-san usaha kita juga sedang terdesak. Sekarang, perusahaan no.1 di Jepang berhasil disudutkan dan perusahaan no.2 berhasil dikalahkan" jelas Itachi.

"Kita harus menjebak Perusahaan Akatsuki. Bahkan bila perlu kita gunakan berbagai cara untuk menjatuhkannya" ucap Fugaku.

"Tapi paman, kita tak tau siapa pemilik dan pendiri Akatsuki bukan?" Tanya Neji yang membuat semua yang ada di ruangan itu terdiam.

Kepala rumah sakit yang bernama Tsunade Senju merasakan ponselnya bergetar dan di layar ponselnya tertulis pemilik Tsunade Hospital.

"Moshi –moshi, adapa apa menelepon saya Ata – sama"

"_____"

"Kondisinya Stabil kemungkinan seminggu lagi saya akan mengeceknya"

"_____"

"Baik, Ata – sama"

Pelajaran berakhir, hinata mengganti sepatunya dengan sepatu roda dan berjalan kearah gerbang dan terlihat Sasuke yang nampak kesal karena motornya dihentikan oleh para pria paruh baya yang tengah mabuk juga jaraknya lumayan dekat untuk dilihat oleh Hinata.

Sasuke yang merasa kesal kemudian turun dari motornya. Pria paruh baya itu langsung memukul Sasuke, Sasuke merasa tidak terima langsung membalas pukulan tadi hingga orang itu terjatuh. Sasuke sangat terkejut ternyata pria tadi membawa teman-temannya sekitaran 50 orang. Hinata yang menikmati aksi dari Sasuke hanya bisa menahan senyum yang ternyata Sasuke Cuma bisa merobohkan 20 orang saja.

Bagian lengan kanan Sasuke terluka karena hantaman blok kayu dan wajahnya pun sudah babak belur namun, tak mengurangi ketampanannya. Sasuke cukup terkejut saat melihat lawannya membawa senjata tajam dan akan menusuk dirinya. Sasuke hanya bisa pasrah dan hanya bisa berdoa supaya ada yang menyelamatkan dirinya dengan cara memejamkan kedua matanya.

BUK...BUK...

BRRUUKK...

Sasuke mendengar Suara perkelahian namun Sasuke masih memejamkan matanya dan saat suara terakhir seperti ada yang jatuh Sasuke mulai membuka matanya, betapa terkejut dirinya saat melihat lawannya tadi kini telah tergeletak tak berdaya.

"Kau terlalu lemah Sasuke..." Sasuke membelalakan matanya saat mengetahui siapa yang menyelamatkan nyawanya.

"H-HI – NA – TA" ucap Sasuke yang terbata.

Sasori dari tadi mondar mandir di ruang tamu, sedangkan Toneri yang dari tadi melihatnya hanya bisa menguap bosan.

"Ayolah Sasori, inikan baru jam 7 malam. Hinata-chan tak akan kenapa-napa bukan?" ucap Toneri sembari menyeruput ocha miliknya.

"Hei, tak bisakah kau khawatir pada sepupumu itu?. meskipun ia mendapat jurus bela diri dari Pain, Kisame, dan Konan,Tetap saja ia perempuan. Akan aku marahi dia jika ketahuan berkelahi saat pulang nanti" ujar Sasori panjang lebar karena khawatir dan langsung duduk di samping Toneri sambil meminum ocha buatan Toneri hingga habis.

Toneri melihat Sasori dengan terheran-heran saat Sasori meletakkan gelas miliknya langsung diambil Toneri dan dibalikkan posisi gelas itu yang ternyata habis tak tersisa bahkan tak ada setetes pun air yang jatuh dari gelas itu.

Tak lama kemuadian Hinata datang dengan belanjaan yang penuh di tangannya.

"Aku pulang...." Ucap Hinata.

"Hinata, kau habis dari mana aja?. Kau ini perempuan Hinata, kau harusnya tau waktu dong dan kau ini baru disini. Jika kau ingin pergi kemana-mana izin dulu kepada kami, supaya aku maupun Sasori tak khawatir. Kami takut jika kau di culik di jalan, lagi pula kami bisa meluangkan waktu untuk mengantarmu kemana saja selama 24 jam. Lagi pula aku sudah lapar karena menunggumu dan aku kesini sekalian menumpang makan, jadi kau pulang harus tepat waktu Arachi...".

Sasori menatap Toneri dengan deathglernya, pasalnya tadi niatnya Sasori yang ingin memarahi malah Toneri yang menceramahi Wicth dan apa tadi kata Toneri. Numpang makan?, yang benar saja! Direktur Utama perusahaan terkaya No.2 di Jepang numpang makan image nya mau taruh dimana?.

Hinata hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya akibat perkataannya sepupunya yang kaya namun kelakuan seperti rakjel. Padahal yang rakjel aja masih bisa terlihat berwibawa Tapi, tak bisa di pungkiri bahwa banyak perempuan diluar sana yang menyukai Toneri maupun Sasori dan tingkah laku mereka berdua + Anggota Akatsuki yang chilldis di ketuai Pain hanya mereka saja yang tau.

"Baiklah, akan aku siapkan makan malam. Undang sekalian Anggota Akatsuki yang lainnya..." ucap Hinata yang membuat Sasori dan Toneri makin bersemangat.

I love You-SasuHina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang