Bagian 6

75 3 0
                                    

    Mading sekolah tampak ramai oleh beberapa murid perempuan, pembukaan cafe tampaknya menarik minat para gadis karena cafe Dark Violet buka cabang di kota ini. Karena cafe ini sangat popular untuk kalangan anak muda bahkan pekerja kantoran banyak yang mampir untuk istirahat ataupun meeting disana.

   Sasuke tak menyangka bahwa cafe yang akan di buka hari ini begitu sangat ramai diminati padahal masih info grand opening, tapi antusiasnya benar-benar luar biasa.

“Ngapain ngelamun??, kau ingin bolos pelajaran? ” ucapan gadis itu membuat Sasuke tersadar dan melihat gadis yang berdiri di sampingnya.

“Tak ku sangka, akan ramai seperti ini  bahkan tokonya saja belum jadi buka”  gumam Sasuke.

“Ingat, kau baru mulai. Belum mengembangkan nya lagi” ucap gadis itu sambil meninggalkan Sasuke.

   Sasuke melihat pria dengan rambut putih tengah di tarik oleh beberapa orang, Sasuke tanpa sadar mengikuti hingga belakang sekolah.

   Tenyata mereka tengah membully anak yang di tarik itu, Sasuke hanya bersandar di dinding sambil memegang ponselnya untuk merekam kejadian yang tengah berlangsung itu.

    Suigetsu, pria yang tengan di bully hingga babak belur. Ternyata si kembar bukan hanya membully tapi memalak i murid yang sudah tak berdaya itu. Setelah selesai Sasuke mengirimkan video itu ke mading online sekolah dengan cara meretas akun milik sekolah hingga dengan begitu ia tak tersangkut paut akan pelaporan pembullyan di sekolah.

    Setelah sikembar beserta genknya meninggalkan Suigetsu yang terkapar, Sasuke mendekatinya dengan cuek.

“Astaga, lo ngapain di situ?. Kaya gak punya tempat buat bolos aja” ucap Sasuke pura-pura tak tau kejadian.

“To-to-long..” rintih Suigetsu.

“Sakit ya??, makannya kalau gak bisa bolos jangan bolos” ucap Sasuke yang membuat kepala Suigetsu berkedut karena tak habis pikir dengan orang yang dihadapannya.

“Lu, mau nolongin gue gak sih. Udah tau gue kesakitan” jengkel Suigetsu.

    Tanpa babibu, Sasuke membantu pria ini hingga ke uks. Terlihat penjaga klinik terkaget-kaget melihat pria yang babak belur ini.

“Apa yang terjadi padamu??, kau di pukuli oleh teman mu ini?” tanya penjaga klinik yang bername tag Shizune.

“Bukan dia, malah dia yang menemukanku dan menolongku” ucap Suigetsu dengan cepat.

“Lebih baik telpon ambulan, kita tak tau luka dalamnya. Karena beberapa tulangnya patah menurutku” ucap Sasuke dan shizune menelp ambulan dan memberikan pertolongan pertama.

   Sasuke meninggalkan ruangan itu dan kembali kekelasnya, ternyata semua guru tengah rapat dan para pembully tengah di sidang di ruang kepsek.

   Sasuke melihat Hinata yang tengan tidur di bangkunya dengan cara badannya bersender pada dinding dan kakinya diluruskan di kursi miliknya, Sasuke membuka jaket dan melemparkannya ke atas paha Hinata. Lalu Sasuke duduk di lantai belakang kursi Hinata, jika di lihat dari samping Sasuke duduk di samping Hinata tapi di lantai sembari memainkan game pada ponselnya.

    Bel istirahat berbunyi, Hinata terbangun dari tidurnya. Tubuhnya terasa pegal semua dan ia sadar jaket milik siapa di pakainya.

“Sasuke, sejak kapan kau situ?” tanya Hinata yang nyegir.

“Sejak kau pejamkan mata” ucapnya singkat.

     Hinata menyodorkan bekalnya ke Sasuke sambil memakan bekal miliknya. Sasuke pun menerima dengan senang hati bekal itu.

“Jangan menyanyakan kenapa aku bawa bekal dua susun, supaya tak repot saja” Sasuke hanya menganggukan kepala dan duduk di kursinya.

“Enak, besok bawakan lagi” ucapnya  “hn” balas Hinata.

    Sekolah berakhir, kini keduannya tampak sibuk menata dan mempersiapkan grand opening.

“Kita kekurangan orang, lihatlah pengunjung di luar sana” ucap Sasuke.

“Benar, tapi karyawan cabang lain tak bisa hadir karena mereka kekurang  orang setidaknya 2 orang.” ucap Hinata dengan tenang.

    Seseorang tiba-tiba masuk kedalam toko diantar seorang satpam,Pria bertubuh kekar mengikuti satpam itu.

“Maaf, Sasuke-sama. Pria ini memaksa untuk bertemu anda”

“Tak apa, kembalilah bertugas” ucap Sasuke.

“Maaf, Sasuke-sama kalau saya lancang. Maksud kedatangan saya adalah ingin mengucapkan terima kasih karena telah membantu adik saya Suigetsu” ucap pria bertubuh kekar itu sambil membungkukkan badannya.

“Tak apa, aku kebetulan saja menemukan dia dan membawa ke uks. Apakah sudah membaik?”

“Sudah Sasuke-sama, meski aku kehilangan pekerjaan tapi aku tak bisa membiarkan anak majikanku membully adikku” ucap pria itu dengan menahan sedih.

“Maaf sebelumnya, bukan kah kamu juugo anak panti permata?” tanya Hinata.

“Benar nona?, bagaimana anda mengenal saya?” tanya Juugo kebingungan.

“Apa anda mengenal Chiyo-baasan?”

“Maaf Hime-sama, saya tak mengenal anda” ucap Juugo tampak menyesal.

“Jangan khawatir, kamu kerja lah disini. Bantu Sasuke, kalau km tak keberatan” ucap Hinata dan di lirik Sasuke.

“Benarkah???, terima kasih Hime - sama. Kebaikan anda tak kan ku lupa”  ucap Juugo sambil beberapa kali membungkuk kan badan nya.

“Tapi ingat rahasiakan dari semuanya, dan Sasuke... Rasiakan kalau aku pemilik toko, bilang saja aku asistenmu”

“Hn”
“ Aku mengerti hime-sama”

“Panggil saja Hinata”

“Baik Hinata-sama” ucap Juugo bersemangat.

    Hinata memandang nama cafenya dengan tajam dan hati yang mantap.

‘Cepat atau lambat, permainan kalian akan ku bongkar dan ku hancurkan bersama kalian semuanya’

I love You-SasuHina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang