020

5.2K 295 3
                                    

"Ayah kok nyuci piring? Kan harusnya itu tugas Fatah. Udah taro! Taro! Gausah dilanjutin, Yah!" Fatah memaksa Fatih untuk menghentikan aktivitasnya, tetapi ayahnya tetap bersikeras tidak menghiraukan ucapan Fatah.

"Kamu jangan ganggu, ya! Tanggung ini tinggal satu piring lagi" Fatih menyelesaikan mencuci piring yang tinggal tersisa satu dan kemudian mencuci bersi tangannya ketika sudah selesai. "Kamu tumben jam segini ada di rumah? Gak ke Sinister?"

"Maleh ah, Yah. Mau di rumah aja tidur-tiduran" ucapnya dengan nada manja.

Fatih hanya menganggukkan kepala. Mereka pindah ke ruang tengah untuk menonton televisi. Fatih membutuhkan waktu cukup lama untuk mengganti-ganti saluran televisi, mencoba mencari acara bagus yang mungkin sedang ditayangkan.

Ayah dan anak itu memang jarang menonton televisi, jadi mereka tidak tahu apakah ada acara yang bagus atau tidak.

"Udah nonton Upin Ipin aja, Yah," saran Fatah yang kemudian dituruti oleh ayahnya.

Fatih duduk di sofa, bersamaan dengan Fatah yang turun dari sofa untuk duduk di lantai. Fatah meletakkan kepalanya di paha ayahnya dengan nyaman. Tangan Fatih tergerak untuk mengelus rambut anaknya dengan begitu lembut.

Fatah merasa diselimuti oleh rasa nyaman, sampai-sampai hampir tertidur kalau saja ponselnya tidak berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Dia memeriksa pemberitahuannya dan melihat nama Gilang tertera di sana. Dia segera membuka pesan tersebut.

Setelah selesai membalas pesan dari Gilang, Fatah melihat banyak pesan yang terkumpul di aplikasi tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai membalas pesan dari Gilang, Fatah melihat banyak pesan yang terkumpul di aplikasi tersebut. Diantara banyaknya pesan yang tertumpuk, ada dua roomchat yang menarik perhatiannya, sehingga dia memutuskan untuk membuka isi pesan-pesan tersebut.

 Diantara banyaknya pesan yang tertumpuk, ada dua roomchat yang menarik perhatiannya, sehingga dia memutuskan untuk membuka isi pesan-pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Be Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang