12

2.6K 180 20
                                    

*Happy Reading*





Zila akhirnya sampai di kantin setelah melewati hal yang menghambat langkahnya, diikuti dengan Vira yang sudah duduk didepannya. Ia menatap garang Vira

"Kenapa Lo ngeliatin gua, terpesona ya?" Vira mengibaskan rambutnya kesamping, lalu mengerlingkan mata menggoda

Zila yang melihat tingkah Vira mendelik jijik

"Najis! Masih cantikan juga banci di lampu merah"

Mata Vira melotot. kakaknya ini, bisakah ia bersikap manis terhadap adiknya yang cantik jelita ini, setidaknya untuk satu kali seumur hidup

Zila memang pantas mendapatkan sertifikat kakak yang paling menyebalkan!.

"Dasar kakak lucknut, masa iya nyamain gua sama kembaran Lo"

Zila mengambil sendok didekatnya, lalu mengangkat tangan memukul kening Vira dengan sendok tersebut

"Lo mau gua jual kepasar loak hah!"

"Dih, tega banget. Lo seneng bener mukul kepala gua, nanti kalau geger otak atau tiba-tiba anemia gimana. dan lagi, gak usah marah-marah nanti cepet tua. Inget masih ada elvios yang harus Lo jaga" ucap vira

"Amnesia dodol. Tenang aja kalau Lo beneran geger otak, gua bakal adain syukuran. lagian ini Itu sebagai bentuk hukuman untuk kelakuan Lo tadi pagi, bukan cuma itu Lo harus masakin gua hari ini makan malam. Dan gak usah bawa nama itu cowok."

"Tuh tuh kan memang tega banget Lo sama gua. Pokoknya Inem mau cerai hiks hiks !! Inem benci kamu mas!" Kelakuan Vira membuat orang-orang sekitar menatap ngeri ke meja mereka

Hampir saja sendok ditangannya ingin melayang lagi, hanya jika tidak ada tangan lain yang menahannya

Zila menoleh, ketika mendapati elvios sebagai pelaku seketika membuatnya mendengus kesal. Mood nya menjadi lebih buruk

Elvios duduk disamping zila diikuti kedua temannya yang duduk menghimpit Vira

"Ngapain Lo berdua duduk disini, pergi sana. Gua alergi kuman!" Ketus Vira

Very melototkan matanya, menatap Vira tak percaya

"Astaga cowok tertampan kayak kita Lo bilang, kuman?! Mata Lo beneran katarak."

"Yang katarak itu, mata orang yang ngomongin kalian ganteng dan Dimata gua kalian itu kuman berbahaya yang harus dijauhi."

"Lo__ akh dasar cewek sialan!" Umpat very kesal

"Siapa yang Lo bilang sialan?!" Sungut zila menatap tajam very

seketika pria itu meneguk ludahnya sendiri bukan hanya karna tatapan zila namun juga pria disamping gadis itu yang seolah mengatakan Lo mau mati?

Ia tersenyum paksa "bukan gitu hhe, gua cuma bercanda doang kok. Iya kan vir?" Ia mengkode meminta pertolongan Vira, namun jawaban gadis itu membuatnya kesal setengah mati

"Siapa ya? Gak usah sok kenal" Vira melanjutkan makannya dengan santai

Nando menepuk bahu very menguatkan

"Sabar ya bro"

Elvios masih menatap zila yang sedang makan tanpa menghiraukan keberadaannya, gadis itu tampak sangat cantik hari ini

Elvios teringat kejadian semalam, dimana setelah ia berkunjung menemui zila. Ia langsung pergi sendiri menuju markas Leintra untuk memberi pelajaran pada mereka karna sudah mengacaukan sekolah sehingga sampai membuat zila terluka. Meskipun sudah membunuh pelaku yang menyebabkan zila terluka, ia sama sekali tidak puas apalagi melihat zila meringis sakit pada punggung nya. seketika emosinya memuncak

Character Figuran Really?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang