Suara langkah kaki tegas menggema di sepanjang koridor DYNAMITE SENIORHIGH SCHOOL, sekolah bergengsi yang tidak sembarang orang bisa masuk kedalamnya, selain dengan kepintaran tingkat genius, maupun dengan uang yang tak terhitung.
Hanya siswa-siswi dengan tingkat kemampuan yang tinggi dan mampu meyakinkan mereka layak dan memberi keuntungan pada sekolah mewah tersebut yang mampu menjadi bagian didalamnya.
Salah satunya sosok yang kini membuat para siswa maupun siswi didalamnya telak terdiam dengan arah mata yang memandang berfokus pada seorang pemuda berahang tegas dengan mata hazel yang tajam, serta kulit Tan yang maskulin dan tubuh tegap yang jantan.
Mereka yang mengagumi ciptaan terindahtuhan itupun hanya mampu memuja dalam hati tanpa berani mengeluarkan suara, sebab aura dominasi yang keluar dari dirinya mampu membekukan setiap syaraf orang yang sangat ingin dengan lancang menyentuh inci menawannya, maupun menyuarakan sesuatu yang akan mengganggu pendengarannya.
Sosok yang di puja itupun hanya menatap lurus tak minat dengan wajah yang angkuh, arrogant, dingin dan datar dalam tiap pandangannya.
mereka yang terlewati hanya mampu mati-matian menahan gejolak hasrat yang kian hari kian membara.
Sosok pemuda yang didambakan itupun akhirnya sampai pada tujuannya " Xl-A ". Kelas yang tercantum alphabet agung tersebut merupakan tingkatan tertinggi, begitupun yang lainnya. Dengan yang terendah adalah tingkatan " L ".
Memasuki kelasnya dengan mempertahankan wajah datarnya, telak membuat siswa-siswi yang sebelumnya tengah berlomba menaikkan oktaf kini hanya mampu beringsut diam tanpa berani melakukan apapun setelah kedatangan dirinya.
Menduduki bangku kebanggaannya, dengan seseorang yang senantiasa menunggu kehadirannya walau terkadang tak indah dianggapnya, namun masih dengan sukarela melapangkan hatinya.
" Hey! Kim Taehyung good morning boy!~".
Yeah!, Kim Taehyung, pemuda rupawan bak Dewa ketampanan yang tak tersentuh itupun hanya menaikkan alisnya dan memutar netra hazel-nya malas menyahuti panggilan sang sahabat terlampau biasa, lalu kembali memposisikan dirinya dengan datar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Ck, kau ini berhentilah kaku! "
Park Jimin menggerutu melihat tingkah sahabatnya yang tetap diam dengan datar.
" Jika tidak penting kau bisa diam, bantet! ",
Malas Taehyung, terlampau kesal karna sahabat nya inilah yang tak pernah bosan mengganggu ketenangan nya.
Jimin merengut tidak terima, dirinya bukan 'bantet' hanya saja kurang 'tinggi' —"Begitu pikirnya".
" Yaishh~, Yo Taehyung, janganlah seperti itu, kau tahu jika nanti murid kelas baru Tahu ada seseorang yang se-menyeramkan dirimu, maka aku yakin, tak lama mereka tak akan betah disini! ", tukas Jimin sebal.
