Hari ini Jihan diantar ke sekolah dengan Jungwon. Semoga aja gak banyak yang gosipin mereka berdua.
"Nih helm nya, em.. Makasih buat semuanya."
"Ya sama-sama, santai aja. Setelah gue habis masa skors akan gue ganggu lo lagi. Siapa nih yang kemaren di chat bilang pengen marah-marahin gue lagi.. Kayaknya ada yang kangen.." nada nya sedikit mengejek.
"A-itu.. Nggak! Mana ada dih, udah ah males banget ngobrol gini, dah gue masuk." Jihan pun masuk ke sekolah menuju kelasnya.
Dengan perasaan senang Jungwon melihat kepergian Jihan sampai masuk. Tanpa sadar ia tersenyum lalu meninggalkan area sekolah.
...
"Haloo, Han. Siapa nih yang tadi di anter sama pangeran, uwuuu!"
"K-kak? Kok lo tau? Tau dari mana!" tanya Jihan pada Rose.
"Emangnya gue gak punya mata apa, gue liat sendiri loh tadi ahaha lucu banget tau."
Dengan perasaan campur aduk, Jihan menyikut perut Rose, dia tak peduli mau dia sakit atau tidak.
"Akh!! Sakit woi, kalo kesel gak usah sikut dong, perut gue sakit."
"Ya serah. Udah gue mau ke kelas"
"Dih, setelah lo sikut perut orang dengan enteng nya pergi! Untung lo besty gue dan adek kelas gue, kalo gak gue bales jitak jidat lo!" teriak Rose menggema di Koridor.
Banyak siswa-siswi melihat mereka, namun mereka tak peduli apa yang orang lihat.
...
Kelas Jihan.
"Em.. Semoga Haruto gak deket-deket gue lagi, jangan samperin gue lagi! Kalo dia ada di deket gue, rasanya serem." gumam Jihan.
Jihan pun membuka tas mengambil buku materi untuk dibaca kembali supaya di pelajaran hari ini dia mengerti.
Saat sedang fokus, terlihat Haruto baru datang dan duduk di sebrang nya. Namun tak di sadari oleh Jihan.
"Yo wasap men!" ucap Haruto kemudian duduk di depan Jihan.
Jihan merasa ada yang menyapa dirinya, lantas ia melihat kearah orang itu. Begitu terkejutnya saat tau siapa yang ada didepan nya saat ini.
"H-haruto?!"
"Ya, kenapa? Kok kaget gitu."
"Ngg.. Nggak" Jihan kembali melanjutkan membaca dan memahami materi kemarin, tapi saat hendak membalikkan halaman, Haruto memberikan secarik kertas dan tangan satunya memegang tangan Jihan.
"L-lo apaan sih! Jangan pegang-pegang gue!" ia menarik kedua tangan nya kemudian menyembunyikan kedua tangan nya dibawah meja.
"Itu kertas apa?? Kalo sampah tolong jangan buang disini."
"Ini bukan sampah, sembarangan lo bilang ini sampah." ketus Haruto.
"Oh." Jihan mengambil bukunya lagi dan membaca nya agak sedikit jauh dari posisi awal agar menjauh dari Haruto.
"Jangan lupa dibaca ya kertas nya, dah." sebelum pergi Haruto sempat membelai rambut Jihan. Astaga, anak itu semakin hari semakin tak wajar.
Jihan melihat saat Haruto mulai keluar dari kelas, ia dengan cepat membuka dan membaca isi kertas itu.
"Pulang sekolah temuin gue di aula sekolah. Lo harus kesini, kalo lo ga ke aula liat akibat nya nanti. Karna ini penting"
"Perasaan gue gak enak ini.. Gue takut. Sebenarnya dia itu mau apa sih sampai lakuin hal yang gak wajar." gumam nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dance or Dansa? || •TAMAT •[REVISI]
عاطفية"Jihan, gue ngaku kalo gue suka sama lo" ==== "Gue gak akan pernah jatuh hati sama dia!" ==== "Dia itu musuh gue! Gue gak akan pernah jatuh cinta sama dia!" ==== Dan pada akhirnya mereka tau bahwa tak selamanya mereka harus saling membenci. Ener...