Chapter 1

10.5K 329 120
                                    

****

Persiapan pernikahan Duan Jia Xu dan Sang Zhi telah hampir sepenuhnya selesai. Seminggu lagi, sepasang kekasih itu akan berganti status menjadi pasangan suami istri. Sang Zhi yang masih berusia 22 tahun dan baru saja lulus kuliah, tidak keberatan jika harus menikah di usia muda, mengingat usia Duan Jia Xu beberapa tahun lagi akan memasuki kepala tiga.

Keluarga Sang awalnya merasa Sang Zhi berada di usia yang kurang tepat untuk menikah, mengingat dia masih bisa mendapatkan banyak pengalaman di usia mudanya. Akan tetapi, Duan Jia Xu meyakinkan keluarga Sang bahwa Sang Zhi bisa melakukan apapun setelah keduanya menikah, selama gadis itu bahagia.

Orangtua Sang Zhi bukan tipikal orangtua yang pandai membuang kesempatan emas setelah melalui banyak pertimbangan tentang Duan Jia Xu di masa lalu, saat masalah keluarga pria itu terus mengikutinya. Namun, semuanya telah berlalu. Orangtua Sang Zhi akhirnya setuju putri satu-satunya dikeluarga Sang menikah. Lagipula, siapa yang tidak ingin punya menantu seperti Duan Jia Xu?

Dia pria matang, pekerja keras, berkepribadian baik dan jujur, serta memiliki paras yang tidak mengecewakan. Bahkan, beberapa kerabat keluarga Sang mengaku iri karena bisa mendapatkan menantu seperti Duan Jia Xu.

Jia xu selalu merasa rendah diri dengan usianya, akan tetapi Sang Zhi selalu meyakinkan pria dewasa itu, bahwa sekalipun Duan Jia Xu itu berusia 40 tahun, maka Sang Zhi tidak akan keberatan. Hal itu kerap mengundang tawa renyah Jia Xu yang merasa bahwa gadisnya terlalu manis. Sang Zhi kecilnya tidak pernah berubah.

Pagi yang cerah di kediaman keluarga Sang. Seperti biasa, Sang Yan pergi ke kamar adik perempuannya yang sebentar lagi akan menjadi seorang istri. Dan sialnya, calon suami adik perempuan satu-satunya ini adalah Duan Jia Xu sahabatnya sendiri.

Sang Yan tidak masalah, dia masih tidak menyangka bahwa Jia Xu yang merupakan sahabatnya itu pada akhirnya benar-benar menjadi anggota baru di keluarga bahagianya. Bahkan, Li Ping telah menambahkan Jia xu ke dalam grup chat keluarga. Oh, calon ibu mertua yang sudah sangat siap menyambut sang menantu.

"Ay Yo bocah! sudah jam berapa ini. Apa kau ini kudanil?" Sangyan menarik selimut yang sepenuhnya menutupi seluruh tubuh Sang Zhi.

"Sang Yan!" Sang Zhi membuka mata, menatap Sang Yan dengan wajah cemberutnya.

"Ma menyuruhku membangunkanmu. Bukankah hari ini kau harus mencoba gaun pengantinmu? sebentar lagi akan jadi seorang istri, tapi masih saja bertingkah seperti anak SD saja."

"Ge! bisakah kau memiliki sedikit hati nurani? semalam aku tidak bisa tidur dengan baik. Biarkan aku tidur lebih lama lagi."

Sang Yan bercakak pinggang, memiringkan kepalanya dengan ekspresi "Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan semalam?"

"Bocah! kau telat bangun karena semalam mengobrol dengan Jia Xu sampai larut malam dan akhirnya mengalami insomnia dan itu salahmu sendiri. Ah benar-benar! bangun sekarang juga."

Sang Zhi tertawa kecil, "Ah..kau mendengarnya, ya?"

"Tidak perlu mendengar, aku sudah bisa menebak. Kalian berdua terlalu dimabuk cinta, menggelikan sekali!" Sang Yan tiba-tiba bergidik geli.

Sang Zhi memicingkan kedua mata sembabnya, "Makanya cepat cari calon istri, kenapa malah sibuk mengkritik hubungan percintaanku. Ge, apa kau ini iri padaku? katakan."

"Haa? Sial, semakin geli mendengarnya! untuk apa iri? sudahlah, cepat bangun dan mandi lalu turun untuk makan siang."

Sang Yan dengan cepat keluar dari kamar Sang Zhi yang hanya tertawa melihat tingkah kakaknya itu. Tiba-tiba senyumannya memudar dan menjadi sedikit bersalah. Sudah akan menikah, masih saja dia menanggapi kakak lelakinya itu dengan sikap menyebalkan yang membuat Sang Yan kesal.

Hidden Love S2 : Our marriage Life (Indo Ver) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang