Chapter 15

2.6K 118 18
                                    


****

Duan Jia Xu tiba di Apartemen lebih larut dari hari biasanya malam itu. Wajahnya tampak begitu lelah, dia berjalan dengan tubuh agak lunglai dan duduk di sofa untuk melepaskan sepatunya. Menyandarkan tubuhnya dengan helaan nafas berat, sembari memejamkan kedua matanya. Dia melonggarkan dasinya, memijit dahinya karena kepala yang terasa berdenyut. Itu adalah saat paling melelahkan, karena perilisan Game baru hanya tersisa dua Minggu lagi. Tim Jia Xu benar-benar bekerja sangat keras untuk kesuksesan peluncuran Game dengan Teknologi paling canggih pertama Studionya, mengingat para Investor sudah berekspektasi tinggi untuk kesuksesan nanti.

Sang Zhi yang terbangun untuk mengambil air minum, terkejut melihat kehadiran Jia Xu yang tampak seperti sedang tertidur, tidak menyadari kehadirannya. Sang Zhi meletakkan gelas di rak TV, dia menghampiri Jia Xu dengan perlahan dan merasa kasihan, melihat gurat-gurat kelelahan di wajah suaminya. Tangannya terulur mengusap pipi Jia Xu, hingga membuat Jia Xu perlahan membuka kedua matanya.

"Zhi Zhi..." dia memanggil Sang Zhi dengan suara serak, sorot matanya begitu lelah.

"Kak Jia Xu, apa Kau baik-baik saja? Kenapa tidur disini? segera bersihkan dirimu dan segera pergi tidur dikamar kita."

Jia Xu tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan rasa lelahnya. "Aku hanya sedikit merasa lelah. Kenapa kau bangun, Hm?"

"Aku ingin mengambil air dan melihatmu tertidur disini. Kak Jia Xu, Tunggu sebentar."

Sang Zhi tiba-tiba pergi ke kamar mandi meninggalkan Jia Xu yang merasa bingung. Beberapa saat kemudian dia kembali dengan membawa Ember baskom berisi air hangat. Dia meletakkan ember itu di depan Kaki Jia Xu, lalu kemudian berlutut di depan kedua kakinya dan menggulung celana Jia Xu sampai ke lutut. Jia Xu merasa terenyuh ketika Sang Zhi memasukkan kedua kakinya ke dalam Ember baskom berisi air hangat itu, seketika dia merasa sedikit rileks ketika air hangat itu seolah menyedot seluruh rasa pegal yang dia rasakan pada kedua kakinya.

"Bagaimana? apa kau merasa lebih baik?" Sang Zhi menatap Jia Xu dengan wajah lembutnya yang meneduhkan.

Jia Xu tersenyum lebih lebar, dia merasa sangat senang, pulang ke rumah disambut istri yang sangat dia cintai. Dulu, tidak peduli selelah apapun dia pulang bekerja, pada akhirnya dia hanya sendiri dan tidak ada seorangpun yang peduli dengan rasa lelahnya. Kini, ada Sang Zhi yang akan selalu menjadi obat lelahnya.

"Em, ini sangat baik. Terimakasih Zhi Zhi. Kemarilah... " Jia Xu menarik Sang Zhi untuk duduk disampingnya.

Keduanya saling berhadapan, saling menatap dengan penuh kasih sayang. Sang Zhi menangkup wajah Jia Xu, dia memperhatikan wajah Jia Xu beberapa saat, lalu mengusap kedua pipinya dengan rasa sayang yang begitu dalam.

"Kau terlihat begitu lelah, aku tidak merasa senang melihatnya." Sang Zhi berkata dengan suara seperti menahan tangis.

Duan Jia Xu adalah pria pekerja keras yang selalu bertanggung jawab dengan apapun. Sang Zhi mengingat bagaimana suaminya ini telah tumbuh menjadi sosok pria pekerja keras tanpa ada keluarga dan kasih sayang disisinya sejak dia masih muda, membuat Sang Zhi berjanji dia hanya akan membuat Jia Xu-nya merasa bahagia setiap hari.

"Kau tidak perlu cemas, aku sudah biasa seperti ini. Pulang bekerja selalu lelah, tapi akan kembali merasa baik keesokan harinya setelah beristirahat. Apalagi, sekarang ada istriku yang begitu baik hati merawat suaminya."

"Kalau begitu aku akan memberimu energi. Pelukan..." Sang Zhi merentangkan kedua tangannya, menyambut Jia Xu untuk masuk ke dalam pelukannya.

Jia Xu dengan wajah senang, segera memeluk tubuh Sang Zhi. Dia menenggelamkan wajahnya di bahu istrinya sembari menghirup bau tubuh Sang Zhi yang seperti bayi. Energinya seperti telah kembali, dia merasa sangat bahagia hanya dengan pelukan hangat itu, rasanya tidak ingin melepasnya dan menikmati saat dimana Sang Zhi Benar-benar memperlakukan dirinya seperti seorang anak. Jia Xu merasa dia seperti sedang memeluk ibunya. Tangan kiri Sang Zhi mengusap kepala Jia Xu dengan lembut, sementara tangan satunya dia gunakan untuk menepuk-nepuk pelan punggung kokoh itu.

Hidden Love S2 : Our marriage Life (Indo Ver) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang