****
Sang Zhi sepertinya tidak main-main dengan perkataannya, tentang ingin memakan Jia Xu. Dia masih setengah mabuk ketika Jia Xu membawanya kembali ke kamar. Di perjalanan menuju kamar, Sang Zhi terus mengoceh dengan ucapan-ucapan manis yang membuat Jia Xu benar-benar dibuat kewalahan untuk menghadapi tingkah menggemaskan istrinya. Belum lagi ketika Sang Zhi terus menciumi pipinya sampai mengigitnya hingga memerah.
Setelah bersusah payah membawa Sang Zhi ke kamar, tampaknya itu tidak mudah lagi sebab Sang Zhi sangat keras kepala dan begitu aktif untuk tidak menjadi patuh. Dia terus mengoceh dan bergerak kesana kemari, sementara Jia Xu yang penuh kesabaran hanya bisa tersenyum.
Jia Xu dengan gesit membantu istrinya membersihkan dirinya, membantu mencuci wajah, menggosok gigi dan membersihkan kaki dan tangan Sang Zhai dengan hati-hati, lalu membiarkannya berbaring di ranjang dan kemudian dia pergi membersihkan dirinya.
"Nona pemabukku, kau tidak apa-apa?"
Jia Xu duduk disamping Sang Zhi yang sedang berbaring ketika dia selesai mengganti pakaian dan melihat dengan seksama wajah yang masih memerah itu. Sang Zhi menatap Jia Xu dengan sikap diam, dia tampak sedang mengamati wajah suaminya dengan baik.
"Kak Jia Xu, mendekat..."
Sang Zhi menyuruh Jia Xu mendekatkan wajahnya. Jia Xu segera menurut, dia memposisikan wajahnya di depan wajah Sang Zhi sembari tersenyum lembut.
"Kau butuh sesuatu? sekarang kau harus ganti baju agar lebih nyaman, bagaimana?" Jia Xu bertanya dengan suara yang begitu lembut.
Sang Zhi yang sudah mulai sedikit sadar, menggeleng dengan pelan sembari tersenyum manis. Dia melingkarkan tangannya di leher Jia Xu, membuat wajah Jia Xu semakin dekat. Nafas keduanya saling berbenturan dengan ujung hidung yang bersentuhan.
"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku tidak butuh apapun di dunia ini selain dirimu, Duan Jia Xu."
Sang Zhi tiba-tiba berkata dengan suara yang cukup lantang, kedua matanya menampakan kesungguhan. Jia Xu merasa sangat bahagia ketika mendengar kata cinta itu. Dia mengecup bibir Sang Zhi dengan lembut dan begitu dalam.
"Dibandingkan rasa cintamu padaku, rasa cintaku padamu jauh lebih besar. Sangat besar, sampai aku tidak bisa menggambarkan betapa bahagianya seorang Duan Jia Xu bisa memiliki Sang Zhi dalam hidupnya."
"Tidak bisa. Cintaku lebih besar, sangat besar sampai tidak bisa dijabarkan. Aku yang mencintaimu lebih dulu, selama bertahun-tahun. Jadi, kau tidak bisa menang dariku."
Jia Xu tertawa setelah mendengar ucapan Sang Zhi yang tidak mau mengalah. Karena tidak ingin membantah, dia hanya menggangguk setuju untuk membuat Sang Zhi senang.
"Baiklah, aku memang kalah. Rasa cinta Zhi Zhi-ku memang sangat besar, bahkan melebihi besarnya dunia ini."
Sang Zhi tertawa kecil, wajahnya terlihat sangat senang, sorot matanya begitu berbinar. Tatapan Sang Zhi kemudian menjadi serius, dia terlihat sedang memikirkan sesuatu hal, lalu kemudian kedua tangannya yang berada dileher Jia Xu berpindah ke wajah.
"Kak Jia Xu, aku sangat ingin dirimu."
Jia Xu sedikit terkejut ketika Sang Zhi mengatakan hal seperti itu. Biasanya dia yang selalu mengatakan hal seperti itu untuk bisa bercinta dengan Sang Zhi. Tapi malam itu, entah kenapa dia merasa Sang Zhinya terlihat berbeda, sorot matanya dipenuhi cinta dan setiap ucapan manis yang keluar dari bibirnya benar-benar berbeda dari Sang Zhi yang biasanya tidak pernah mengambil inisiatif lebih dulu. Itu adalah sesuatu yang membuat gairahnya menjadi sangat berkobar seperti api unggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Love S2 : Our marriage Life (Indo Ver)
RomanceSang Zhi dan Duan Jia Xu akhirnya memasuki babak baru kehidupan kisah cinta mereka. Setelah menunggu selama 2 tahun kelulusan Sang Zhi, Duan Jia Xu tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk segera mengikat Sang Zhi ke dalam hidupnya. Keduanya telah meni...