My Little Friend

Apartemen

Yume sudah berada di depan pintu kamar apartemen teman piketnya. Namun, ini justru membuatnya semakin gugup untuk berbicara.

"Permisi! Sa.. saya Asada Yume, mau menghantarkan p.. pr dan.. dan latihan soal! Terima kasih!! Sam.. sampai jumpa di sekolah!" seru Yume dalam hati.

"Apa itu saja sudah cukup ya?" Badan Yume bergetar dan berkeringan dingin.

"Ja.. jadi sekarang, aku pencet bel ini, dan memberikan pr ini!"

Tangan Yume yang gemetaran mulai menyentuh tombol bel dan memencetnya.

Ting Tong
Suara bel rumah yang berbunyi.

1 menit, 2 menit,... 5 menit
Tidak ada jawaban.

"Apa Sakishima-san tidak ada di rumah ya.." pikirnya

Yume menekan tombol bel sekali lagi.

Ting Tong
5 menit pun berlalu.

Lagi lagi tidak ada jawaban.

"Bagaimana ini... Apa Sakishima-san sedang keluar rumah? Atau jangan jangan, dia sakit sampai tidak bisa berjalan untuk membuka pintu.. atau jangan jangan..." pikir Yume

"Baa!"
Tiba-tiba terdengar suara di telinga Yume.

"Wa! umh.." Yume berteriak kaget, namun tiba tiba seseorang dibelakangnya menutup mulutnya.

Yume yang masih menghadap ke pintu tidak tau siapa yang sedang menutup mulutnya itu.

"Penjahat! atau Pencuri! Jangan jangan Stalker!" pikirnya

Yume segera berusaha keras melepas tangan yang menutupi mulutnya itu. Namun seseorang itu menutup mulut Yume dengan erat sehingga sulit untuk melepaskannya.

Akhirnya Yume mendapat ide. Dia segera menggigit tangan orang yang menutupi mulutnya itu.

"Aaww.."

Berhasil! Tangan yang menutup mulut Yume sekarang sudah terlepas.

Yume berbalik ke arah orang tadi, dan bersiap untuk memukulinya.

Namun, yang ia lihat bukan penjahat, pencuri, apalagi stalker.

Matanya melotot melihat orang di belakangnya. Seorang anak laki-laki seumurannya, dengan rambut yang agak acak-acakan, berdiri di depannya. Ia juga memakai baju seragam sekolah seperti Yume.

"Sa.. Sakishima-san!" seru Yume.

TBC