Kesempatan yang sia-sia

92 5 2
                                    

"Kau tahu!! Novel Last Game sudah terbit!!"
"Benarkah??"
"Apaa??!! Seriuss??"
"Ayo beli!!! Tapi, besok ada ulangan, kayaknya hari ini gak bisa."

"Mm... maaf.." kata Yume dengan suara pelan.

"Iya nih....udah gak sabar!!"
"Heronya itu keren banget, dari Novel First Game saja, aku udah jadi fans beratnya!"
"Setuju! Selain itu.."

"Aa..anu.. i..ini..bi..sa.. bisa..minta p..rr.. matematikanya!!" Yume berkata ke keempat perempuan itu sambil terbata-bata dan menutup mata menghadap ke mereka.

Yume membuka matanya. Tanpa ia sadari, suaranya terdengar keras saat ia mengucapkan "matematikanya" sehingga keempat perempuan itu langsung menghentikan pembicaraan dan menatap Yume.

Yume menatap mereka dengan panik. Tiba-tiba kelas hening sejenak.

"Apa yang sudah aku lakukan? Aku merasa suaraku terlalu kecil, jadi aku mengencangkan suara. Eh, malah jadi teriak. Bagaimana ini? Bagaimana kalau mereka sampai membenciku.. atau.. bagaimana kalau mereka menganggapku orang aneh..."pikir Yume

Lalu tiba-tiba Tachibana-san mengambil sebuah buku dari tasnya dan menyodorkannya ke arah Yume. Lalu menaruhnya di atas tumpukan buku Yume.

Haruno-san, Ishida-san, dan Sanada-san juga melakukan hal yang sama.

Yume menjadi semakin panik. Ia mengambil napas panjang dan mengucapkan terima kasih dengan suara yang sudah ia kontrol.

"Te.. terima kasih.." kata Yume berusaha menatap mereka sambil tersenyum.
"Sama-sama!" seru Tachibana-san.

Yume menengok ke arah tempat duduknya. Ia melihat Ai yang sedang duduk di mejanya tersenyum, sambil mengacungkan jempol ke arahnya. Kemudian, ia berdiri, mengepalkan tangan dan mengangkatnya ke arah Yume dengan berkata "Ayo Yume, kamu pasti bisa!"

Yume mengangguk mengerti. Lalu ia mulai berbicara.

"Mm.. a.. nu..." kata Yume.
Ishida-san tiba-tiba menengok ke arahnya dan berkata, "Ada apa?" dengan nada datar.

Yume panik dan malu. Ia tidak percaya, ia memulai sebuah percakapan dengan teman sekelasnya!!

Ini mungkin aneh, tapi bagi Yume, ini sebuah kemajuan besar yang jarang terjadi di hidupnya.

"La..la...st.."kata Yume
"La..?" tanya Ishida-san bingung, tidak mengerti.

Yume cepat-cepat memutar otak.
"Lat!Latihan Ipa yang... tentang.. Gelombang! suu.. sudah dikumpul kan?" tanya Yume tidak mengerti apa yang dikatakannya.

"Sudah kok." kata Ishida-san.
"Ba..baik!!terima kasih" seru Yume pelan.

Ia segera berbalik ke arah tempat duduknya dan berjalan ke sana.

Yume, kamu bagaimana sih??! Itu kesempatan emas! Tinggal bilang last game, kenapa jadi latihan Ipa?? keluh Yume dalam hati.

Yume segera duduk dan menaruh tumpukan pr yang berat di mejanya.

"Ai-chan, maaf, tidak berhasil." kata Yume sedih dan kecewa.

"Tak apa Yume-chan, kita coba lain kali." Ai berusaha menghibur Yume.

"Ngomong-ngomong, buku prmu sepertinya berat sekali." Ai berkata sambil memandang tumpukan buku yang Yume kumpulkan.

"Iya, buku matematika memang tebal. Tapi, aku kuat kok membawanya. Tenang saja!" seru Yume sambil berbisik.

"Tapi kau kan perempuan, minta bantuan teman piketmu saja." kata Ai mengalihkan pandangan ke papan tulis.

"Sakishima Haruki"
Nama yang tertera di papan tulis, di atas nama Yume.

TBC

My Little FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang