10 Kalo Beneran Gimana?

282 13 6
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

SELAMAT MEMBACA CERITA AKU.
DIAMBIL BAIKNYA DAN DITINGGALKAN

BURUKNYA DI KOLOM KOMENTAR...

NIKMATI CERITANYA, IKUTI ALURNYA....




* * * * * *






Hari berganti begitu cepat, setelah kejadian itu Bara baru bisa masuk lagi. Setelah membujuk ibunya dengan semua keahliannya. Walaupun masih khawatir dengan keadaannya Andin akhirnya mengizinkan Bara untuk kembali masuk kampus, dengan begitu banyak syarat. Termasuk tidak dekat dengan anak bernama Dinda.

"Kalo kamu masih sayang sama bunda kamu jauhin sih Dinda-Dinda itu"
Ucapan yang masih membekas di dalam ingatannya.

"Buset dah nih kopi pait amat"
Ucap Elvan saat menyeruput kopi Gavin.

"Ini tuh bukan salah kopinya. Mulut lu yang kemanisan"
Ucap Gavin menyeruput kopinya, rasa yang sangat pas.
"Aahhhh"
Lanjutnya setelah menyeruput singkat kopi hitam itu.

"Bisa aja dong"
Ucap kesal Kenzo saat Gavin melakukan itu. Bukan apa-apa baunya sangat menyengat.
Sedangkan Gavin hanya menyeme-nyeme ucapan Kenzo.

"Udah napa, gue minum kopi aja nggak tenang"
Ucap Riski yang agak berbeda, bisanya orang itu akan memarahinya samapai mencakar wajahnya.

"Kenape nih temen lu?"
Tanya Elvan yang juga merasa berbeda dengan sifat Riski.

"Lah lu kenape?"
Tanya Gavin pada akhirnya

Riski yang mendengar pertanyaan itu mengangkat wajahnya. Tampak sedih yang dibuat-buat.
"Aahhh!!! Gue baru putus sama cewek baru gue. Padahal kita baru jadian kemaren. Itu juga gue susah payah bujuk Fika!!!"

"Bangke!!"
Ucap Gavin tepat di wajah Riski

"Anjing!!"
Kini ucap Kenzo.

"Tololl!!"
Dan itulah sifat Elvan jika sudah kesal

"Goblok"
Dan yang sangat tidak terduga, bererti Rio dari tadi juga mendengar pembicaraan tidak bermutu mereka.

"Hina! Hina terus!!"
Ucap Riski saat mendengar umpatan dari temen-temennya. Bukannya menghiburnya, mereka malah membuat moodnya semakin buruk.

"Eehh benar tapi, kok gue keinget sama Bara, gimana dia sama tuh cewek  caper?"
Benar. Setahu mereka Andin menghalangi hubungan mereka.

"Tapi Bara lagi dekat banget sama tuh cewek"
Ucap Rio, suasana sekarang menjadi serius.

"Iya sih, mungkin nggak ya, Bara udah nggak percaya kalo Bella masih ada"
Ucap Elvan. Cara Bara memperlakukan Dinda sangat berbeda.

"Pokoknya tugas kita cuma satu. Kita harus buat Bara tetap setia sama Bella, dan nggak boleh suka lagi sama cewek lain kan"
Ucap mantap Riski. Sedangkan mereka hanya mengangguk setuju.

"Pokoknya kita harus bisa buat......"
Ucapan Gavin terhenti saat suara berat dengan sentuhan dingin memasuki indra pendengaran mereka.

"Harus bisa apa?"
Suara yang sanggup membuat mereka berfikir keras, bagaimana jika dia tahu.

Satu Janji Untuk Dia!! (ALDEBARA 2. ENG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang