AWAL KERUSUHAN

420 47 5
                                    

DIMOHON UNTUK MEMBACA SECARA PERLAHAN AGAR MEMAHAMI KONFLIK YANG TERJADI.

Jay, Riki, dan Heeseung telah sampai di kerajaan Hyacith. Banyak prajurit vampire yang terkejut akan kedatangan mereka, terutama Heeseung sang pangeran yang dinyatakan mati ternyata masihlah hidup.

"Panggil raja kalian! Kami ingin bertemu dengannya, jangan hanya bersembunyi didalam istana dan tidak mau keluar." Teriak Jay keras pada para prajurit yang menjaga, entah kenapa Jay merasa marah ketika hatinya sakit mendapati Jungwon tidak baik-baik saja.

Para prajurit itu tentu saja tidak mau, mereka harus bisa mengusir ketiga vampir yang kedatangannya tak diundang itu. Seorang prajurit mengayunkan tombaknya berniat untuk mengusir Jay dan teman-temannya, melihat kedatangannya yang tidak di indahkan oleh prajurit itu, Jay semakin marah. Tangannya berkibas sambil mengeluarkan kekuatannya, dalam sekejap beberapa prajurit didepannya langsung tersungkur menghantam dinding istana karena terhempas sabetan angin Jay. Jay kalau sudah marah benar-benar kelihatan menyeramkan.

"Jika kalian tidak mau memanggil raja kalian, kami bisa saja menghancurkan kerajaan ini!" teriak Riki dengan raut wajah menekuk marah, ia sama marahnya dengan Jay yang ingin segera menyelamatkan Jungwon.

Riki menunjukkan kekuatannya, dengan kakinya yang berulang kali ia hentakkan pada tanah, terjadilah gempa secara berturut-turut. Bumi bergoyang seakan ingin menghancurkan segala sesuatu yang ada di atasnya.

Heeseung sendiri dari mereka mencoba bersabar, semoga kekuatan kedua temannya tidak menghancurkan kerajaannya, begitu-begitu itu kerajaannya Heeseung yang sudah dibuat leluhurnya dengan susah payah, mana mungkin Heeseung tega menghancurkan kerajaannya sendiri.

Karena ketakutan dengan kekuatan ketiga vampir didepannya, salah seorang prajurit berlari masuk kedalam istana untuk memberitahukan kedatangan musuh pada sang raja.

Dan sang raja yang mendengar berita telah terjadi kerusuhan di depan istananya tersenyum kecil, musuhnya sekaligus sepupunya telah datang untuk membalas dendam.

"Panggil seluruh pasukan pembunuh untuk segera menemuiku didepan istana." Perintah sang raja pada bawahannya yang baru saja melapor. Soobin segera turun dari singgasananya dan segera pergi menemui musuhnya.

Para prajurit membungkuk hormat mendapati raja mereka yang datang untuk melihat kekacauan terjadi. Soobin memandang angkuh tiga orang vampir didepannya, tak menyangka mereka akan datang sendiri untuk melawannya.

"SOOBIN DIMANA KAU MENYEMBUNYIKAN JUNGWON..?" Teriak Heeseung tanpa basa-basi. Ia juga ingin mengetahui dimana dan bagaimana Jungwon saat ini.

Soobin memicingkan mata dan tersenyum miring mendengar pertanyaan dari sepupunya, ia kira sepupunya akan melawannya untuk melengserkan kedudukannya, tapi hal pertama yang ia tanyakan justru manusia tidak berguna itu.

"Maksudmu manusia cacat itu? Dia sudah lama mati Heeseung, apa yang kau harapkan dari manusia yang tidak berguna itu." Cibir Soobin dengan senyum miringnya.

Riki yang mendengarnya jelas-jelas tidak terima jika Jungwon telah mati, itu berarti Soobin lah yang telah membunuh Jungwon. Riki marah melihat Soobin yang menatap angkuh dan tersemyum miring padanya, Riki benar-benar marah.

"KAU TELAH MEMBUNUHNYA, DASAR RAJA SIALAN. Akan aku buat kerajaanmu ini hancur sehancur-hancurnya." Marah Riki, kakinya mulai dihentak-hentakkan menimbulkan serangkaian gempa besar melanda.

Soobin tak takut dengan gertakan Riki, seluruh pasukan pembunuh telah hadir dibelakangnya, dan Soobin langsung mengangkat salah satu tangannya, menginteruksikan pada pasukannya untuk menahan ketiga tamu yang meresahkan ini.

Seluruh pasukan pembunuh mulai bergerak berniat untuk menangkap Jay, Riki dan juga Heeseung. Namun Jay langsung beraksi, dengan cepat ia membuat perisai angin untuk melindungi dirinya dan kedua temannya. Alhasil seluruh pasukan pembunuh yang hendak mendekat terhempas dan menghantam dinding istana.

"JANGAN REMEHKAN KAMI!, KAMI BISA MEMBUAT SELURUH KAWASAN KERAJAANMU HANCUR LEBUR SEPERTI APA YANG KAU LAKUKAN PADA DESA-DESA YANG TELAH KAU BANTAI." Marah Jay, alisnya menekuk dengan sorot mata tajam, kali ini Jay tidak bermain-main sama sekali, ia akan membalaskan dendamnya atas kekejian raja vampir yang pernah ia buat kepadanya dan orang-orang lain.

Jay bisa saja mendatangkan badai angin untuk melululantahkan kerajaan ini jika ia mau.


PENULIS KEMBALI LAGIIIIII

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

LAST JOURNEY AND STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang