Jay dan Riki mendapati pasukan pembunuh mulai menyergap mereka satu persatu, hal itu membuat mereka semakin siaga. Jay dan Riki harus bekerja sama untuk bisa mengalahkan mereka. Mereka tidak mau terjadi hal yang sama lagi seperti beberapa waktu lalu yang mereka sendiri kalah karena terpecah belah. Kali ini Jay dan Riki akan bersama-sama, saling melindungi, bekerja sama, dan saling melengkapi.
Dimulai dengan Minghao, Seungcheol dan Joshua yang mulai menyerang dengan kegesitan mereka. Jay dan Riki sudah tahu, jika lawan mereka gesit, mereka haruslah sama gesitnya.
Teng....
Srazz...
Srazz....
Bunyi belati dan pedang saling beradu. Saat Minghao menyerang Jay yang sedang lengah karena menghadapi Seungcheol, Riki yang menangani Joshua, secara tiba-tiba bergerak menarik pergerakan Joshua sehingga menjadikan Joshua sebagai tameng untuk Jay. Alhasil Joshua terluka karena terkena tikaman temannya sendiri.
Minghao tidak percaya ini, dirinya sendiri malah melukai temannya, Minghao menjadi marah dan langsung menyerang Riki begitu saja. Riki belajar dari masa lalu, jika orang yang sedang marah cenderung bertarung dengan gegabah, itu bisa dijadikan sebagai senjata menghadapi Minghao. Seluruh pergerakan Minghao dapat Riki baca. Dengan mudah Riki menangkis seluruh serangan Minghao.
Minghao sedikit lengah, tanpa disadari, Riki mengeluarkan kekuatan yang pernah ia latih. Riki bisa mengendalikan bumi bukan? Tidak hanya gempa yang bisa ia buat, dengan tendangan kakinya yang ia hentakan ke tanah, Riki bisa membuat semacam perangkap yang bisa menjebak musuh. Dan saat inilah kemampuan barunya itu ia keluarkan.
Minghao secara tiba-tiba terperosok kedalam kubangan tanah yang secara tiba-tiba amblas. Jelas tentu saja itu ulah Riki, Sebagian kaki Minghao terkubur dalam tanah menyulitkan dirinya untuk bergerak.
Seungcheol adalah yang paling kuat diantara ke dua temannya. Sejujurnya Jay sedikit kesusahan melawan Seungcheol, tapi karena ada Riki yang langsung membantunya, Seungcheol menjadi sedikit kesusahan untuk menghindar, ketika Seungcheol lengah, Jay melakukan aksinya.
Serangan pedangnya ia arahkan pada Seungcheol, namun Seungcheol masih bisa menghindarinya, hal tak terduga yang tak Seungcheol sadari adalah meski ia tidak terkena sabetan pedang Jay, itu percuma karena dirinya terhempas begitu kuat karena sabetan pedang itu juga mengandung kekuatan elemen angin Jay. Seungcheol terluka parah menghantam dinding istana, hingga dinding tersebut ikutan hancur.
Jun bertepuk tangan melihat apa yang terjadi, tiga werewolf temannya bisa dikalahkan dengan mudah oleh dua vampir di depannya. Kini saatnya dirinya beserta ketiga bawahan vampirnya yang akan maju menyerang Jay dan Riki.
Pedang Jay, pemberian dari tetua pack Flame Roller.
Belatinya Riki, Penulis belum pernah nunjuk in visualisasi senjatanya.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST JOURNEY AND STRUGGLE
Fiksi PenggemarSebuah kebenaran akan terungkap di karenakan semuanya telah berkumpul, Konflik saling berkecamuk. Akankah Jungwon bisa meredakan sumber masalah? Diharap bijak dalam membaca. Cerita ini murni imajinasi saya tanpa ada keinginan meniru atau menjiplak k...