Soobin menyunggingkan senyum kecil, ia tidak bisa meremehkan kedua vampir musuhnya itu, mereka sendiri telah membuktikan kekuatannya yang bisa menjadi bencana bagi kerajaan Hyacith. Atensi Soobin beralih pada Heeseung, sedari tadi sepupunya itu tidak banyak tingkah.
"Kau merekrut orang yang kuat untuk membantumu, Heeseung? Sekarang tunjukkan padaku apa yang kau punya? Bukankah kau ingin membalaskan dendammu tentang dirimu yang kalah dan aku tenggelamkan didasar danau?" pancing Soobin, ia ingin tahu seberapa berkembangnya sepupunya itu.
Heeseung sendiri sebenarnya marah, tapi ia berusaha menahan amarahnya itu, hikmah perjalanannya bersama teman-temannya membuat Heeseung berubah menjadi sosok penyabar. Dibutuhkan kesabaran dan rasa tanggung jawab besar untuk bisa memimpin sebuah negri, itulah yang Heeseung siapkan jika ia bisa melengser kedudukan Soobin dan mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya.
"Soobin kita perlu bertarung sekali lagi untuk menunjukkan siapa diantara kita yang pantas menjadi raja. Jangan hanya kau sendiri yang bersembunyi dibelakang bawahanmu." Ucap Heeseung dengan nada menekan namun bersungguh-sungguh. Heeseung selalu mendapati Soobin yang memerintahkan bawahannya, dirinya jarang bertindak langsung untuk menyelesaikan masalahnya.
Merasa di remehkan dan tertantang Soobin menarik sebelah bibirnya memandang Heeseung dengan tatapan ingin membunuh. "Baiklah, ayo kita selesaikan Heeseung."
Soobin segera mendekati Heeseung dan menarik pedang yang ada dipinggangnya. Sebelumya ia mengangkat salah satu tangannya, memberikan kode kepada pasukan pembunuh untuk menyergap Riki dan Jay sementara dirinya bertarung melawan Heeseung.
Heeseung pun menarik uchigatananya, bersiap-siap untuk melawan Soobin. Kali ini Heeseung tidak akan membiarkan siapapun mengganggu pertarungannya dengan Soobin. Ketika Soobin telah berada di ruang lingkupnya, Heeseung membuat perisai api yang mengelilingi dirinya dan Soobin agar tak ada orang lain yang mencampuri pertarungan mereka.
Soobin sudah tidak terkejut lagi mendapati Heeseung dengan kekuatan apinya, karena Soobin telah mengiranya. Alasan Soobin menenggelamkan Heeseung di danau bukan tanpa alasan, karena Soobin yakin jika Heeseung pun punya bakat terpendam yang belum keluar yaitu api sama seperti dirinya yang masih sedarah dengan Heeseung. Soobin juga memiliki bakat istimewa yang sama seperti Heeseung.
Bedanya dari mereka, jika Heeseung mengeluarkan api berkobar berwarna merah, maka Soobin mengeluarkan api yang berkobar berawarna biru.
Soobin menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya pada Heeseung, Heeseung sendiri pun belum pernah melihat bakat istimewa Soobin. Soobin membuat perisai api Heeseung yang semula berwarna merah kini berubah menjadi biru. Itu bukan apinya Heeseung melainkan apinya Soobin.
Soobin masih tersenyum remeh memandang Heeseung, "Bagaimana? Api dengan api, pedang dengan pedang, mari kita mulai pertarungan kita secara adil, Heeseung". Soobin sudah mulai bersiap untuk menyerang Heeseung.
"Siapa takut Soobin, mari tentukan siapa yang terkuat." Interupsi Heeseung tegas tak mau kalah dengan Soobin.
Pedang Soobin, kalau pedang itu lurus.
Uchigatana, pedangnya Heeseung. Kalo uchigatana pedang yang agak melengkung.
Inget gak season 1 waktu Jungwon nemuin Heeseung terperangkap di dasar danau?
Itu maksud Soobin ya guysJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST JOURNEY AND STRUGGLE
FanfictionSebuah kebenaran akan terungkap di karenakan semuanya telah berkumpul, Konflik saling berkecamuk. Akankah Jungwon bisa meredakan sumber masalah? Diharap bijak dalam membaca. Cerita ini murni imajinasi saya tanpa ada keinginan meniru atau menjiplak k...