<Reader POV>
Jangan campur pekerjaan dengan perasaan pribadi.
Tidak boleh berekspresi.
Tidak boleh merasakan sakit.
Dan beberapa hal lain.
Aku diajari hal tersebut dari kecil.
Aku besar di keluarga yang semua menjadi bodyguard.
Di grup mafia ini turun temurun.
Aku satu-satunya anak perempuan yang menjadi bodyguard.
Perempuan dilarang menjadi bodyguard karena mereka mengedepankan perasaan daripada logika.
Ketika aku masuk, aturan ditambahkan lagi.
Aku boleh menjadi simpanan atau selingkuhan klienku nanti.
Tapi kemarin...
Bosku memintaku untuk menjadi istrinya.
Kurasa ini untuk pekerjaan, beliau pasti muak mendapat banyak lamaran untuknya.
Kenapa harus aku?
Hari ini aku mengemasi barangku dari apartemen untuk pindah ke mansion milik bos.
Aku tidak begitu mengerti.
Tapi jika itu mau beliau aku akan kabulkan.
Apapun perintah dan permintaannya.
Sudah tugasku.
Apapun itu aku harus kabulkan dengan sempurna.
Aku memgemasi semua barangku untuk tinggal bersamanya.
Karena aku sudah "menikah" dengannya.
Untuk peran ini aku sudah mempelajarinya.
Karena aku tidak boleh sampai punua anak dari klien, aku memasang alat kontrasepsi di rahimku dan tentu aku mengkonsumsi pil kb.
Jaga-jaga agar tidak sampai hamil.
Jika itu terjadi...anakku nanti akan diperlakukan sama sepertiku.
Bos tidak bilang sampai kapan aku harus pura-pura dengan semua ini.
Mungkin sampai dia menemukan orang yang tepat dan menarik perhatiannya.
Berapa lama pun aku akan menjalankan tugasku dengan baik.
"Ah, ohayou~"
"Tuan? Kenapa anda kemari?"
"Menjemput istriku~"
🦁🦁🦁
^Jing Yuan POV^
Aku mengambil libur.
Untukku dan dia.
Sepertinya dia masih mengira ini pura-pura.
Aku tahu dia memasang alat kontrasepsi dan membawa pil kb.
"[Y/n], saat berdua saja aku mau kau memanggilku biasa saja"
"Biasa saja? Seperti pasangan lain?"
"Iya, seperti itu"
Barang-barang diurus orang-orangku untuk pindah ke mansionku.
Aku ingin mengajaknya bulan madu.
Sebelum itu aku ingin mengajaknya berfoto.
