^Jing Yuan POV^
Kenapa dia terlihat sangat lelah tiap hari?
Bissanya memang begitu tapi kali ini dia terlihat lebih lelah.
Bahkan ia lebih waspada sekarang.
Aku ingin memanjakannya.
Aku mengangkat tubuhnya dengan satu lenganku.
"Jing Yuan?"
"Sst~ ayo mandi"
Aku sudah menyiapkan air dan beberapa wewangian di sana.
Membantuny melepas pakaian.
Abisa melihat bekas luka lama dan baru, aku tidak akan bertanya sampai dia bilang sendiri.
Mencuci rambut dan membersihkan badannya dengan sabun baru memasukkannya di bathtub.
Aku memeberi tatakan kayu untuk meletakkan champagne dan camilannya.
"Bilang ya kalau sudah"
"Uhn..."
"Silakan menikmati sayang"
Aku membiarkannya menikmato waktunya.
Dapur aku jamah untuk memasak kesukaannya.
Aku harap dia suka.
Yanqing sedang studi tour 3 hari 2 malam jadi kami bisa berduaan lagi, hehe.
Mungkin ini tidak mewah, aku usahakan saja.
Aku menata meja di balkon sekalian makanannya.
Apa dia sudah selesai mandi?
Coba aku cek.
"Sayang?"
"Hm?"
Eh, dia sudah mabuk?
Apa-apaan posenya itu?
Tangan kirinya dilipat di atas pinggiran bathtub dan tangan kanannya menumpu kepalanya yang menatapku miring sambil meemgang gelas yang hampir rumpah isisnya ke lantai.
Terlalu menggoda jadi ingin buat anak sekarang.
"Makan malam yuk"
"Oh, iya...bajuku?"
Aku mengeringkan badan dan tubuhnya.
Menutup matanya dengan kain dan memakaikannya gaun.
"Jing Yuan?"
"Aku ada kejutan sedikit"
🦁🦁🦁
^Reader POV^
Tidak biasanya dia begini.
Meski tampak biasa tapi ini terihat mewah bagiku.
Makan malam di balkon, semuanya makanan kesukaanku.
"Enak?"
"Jing Yuan yang buat ini semua?"
"Iya, kau suka?"
Aku hanya bisa mengangguk.
Setelah rapat keluarga besar, aku sangat lelah.
Beberapa anggota keluarga menyerangku tidak peduli waktu jika aku sendirian.
Mereka belum tahu dengan siapa aku menikah dan tinggal di mana.
Jadi tempat ini adalah tempat teraman bagiku.
"Ada yang mengganggu pikiranmu [y/n] sayang?"
"...tidak"
