Sesempurnanya pencitraan, pasti akan ketahuan
"Ehh...." Grace tersentak saat Ale memeluknya.
"Cieeee...." Lantas godaan itu terdengar.
Ale menoleh, menyadari beberapa sepupu tengah menggoda, bahkan ada yang merekam. Seketika tangannya memegang kepala Grace dan menariknya mendekat. "Jangan sampai mereka curiga," bisiknya. "Senyum."
Sungguh, Grace sebenarnya tidak betah berada di pelukan Ale. Tetapi, demi rencananya lancar dia membalas pelukan itu tak kalah eratnya. Kemudian dia menyembunyikan wajah di dada Ale. Bukan karena malu, tentu saja karena enggan melihat orang-orang yang tersenyum menggoda. Dia semakin muak dengan itu.
"Bang Ale! Kenalin, dong!" ujar salah satu sepupu.
Perlahan Ale mengurai pelukan dan melingkarkan tangan di pinggang Grace. "Nanti," jawabnya lalu mengajak wanita itu menemui Paman Sam.
Grace menunduk dengan wajah memerah. "Modus banget."
"Enggaklah! Tiba-tiba ada yang dorong," jawab Ale sambil berjalan menuju ruangan biasanya Paman Sam menghabiskan waktu. Saat ulang tahun, lelaki itu pasti ada di ruangan sebelum acara dimulai.
Ketika melewati lorong yang sepi, Ale menjauhkan tangan dari pundak Grace. "Huh...."
"Nyebelin lo!" geram Grace.
"Kamu juga!"
Grace melotot tak terima. Dia kian sebal dengan tingkah Ale yang semena-mena. "Nggak usah lama-mama di sini. Nggak betah!"
"Pasangan suami istri. Kenapa diam di sini dan nggak nemuin Paman?" Tiba-tiba ada yang menginterupsi.
Ale dan Grace perlahan menoleh ke sumber suara. Ale tersenyum membalas senyuman pamannya. Dia mendekat dan memeluk lelaki yang sedang ulang tahun itu. "Selamat ulang tahun, Paman. Semoga Paman masih saja tampan," ujarnya menggoda.
Grace mengamati lelaki tua dengan topi koboi yang sedang berbincang-bincang dengan Ale. Dia merasa tidak asing dengan lelaki itu. Tapi siapa?
"Halo, Grace." Paman Sam kemudian menatap wanita yang memperhatikannya.
"Ya...." Grace kemudian mendekat dan menyalami lelaki itu. "Paman tahu saya?" tanyanya tak mampu menutupi keterkejutannya.
Paman Sam terkekeh melihat dua orang yang tampak bingung itu. Dia mendekat lalu menarik Grace ke dalam pelukan. "Dasar gadis nakal. Aku teman ayahmu, yang dulu sering memesan baju olahraga buat yayasan."
Ingatan Grace berputar ke masa saat ayahnya masih ada. Dulu ayahnya sering pergi dengan seseorang yang bernama Samri. Grace kemudian melepas pelukan. "Paman Samri?" tanyanya sambil menatap lelaki di depannya saksama.
"Akhirnya gadis nakal ingat."
Mereka berdua lalu terkekeh mentertawakan tingkah Grace yang sempat lupa dengan sahabat ayahnya. Setelahnya mereka terlibat perbincangan sambil bernostalgia ketika ayah Grace masih ada.
Ale berdiri di dekat dua orang yang tampak sudah saling mengenal itu. Dia sesekali tersenyum melihat Grace tertawa terbahak mendengar cerita Paman Sam. Hati Ale lega melihat tawa lepas itu lagi.
"Kenapa kamu diam aja? Ambilkan istrimu minum. Nggak peka jadi suami," ejek Paman Sam. "Yang peka, dong!"
Ale berbalik, menjauh menuju meja makan tanpa banyak protes..
Selepas kepergian Ale, Paman Sam menatap Grace penuh tanya. "Kenapa kamu menikah sama Ale? Setahu paman kamu sama karyawan papamu itu." Sam tahu Ernes karena ayah Grace dulu selalu menceritakan karyawannya yang sangat profesional.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Penggantiku Adalah Bosku
General Fiction"Selamat datang dikehidupan baru, Grace," bisik Ale membuat tubuh Grace meremang. "Jadi istri yang baik." Tubuh Grace membeku mendengar suara mengerikan itu. "Kenapa bisa kamu?" tanyanya parau. "Aku nggak nikah sama kamu. Bukan kamu mempelainya." Al...