SAKIT

242 32 1
                                        

"Kak Hyun? Apa kakak ngerasa aku bisa hamil?" Tanya Jeongwoo dengan penuh pertanyaan.

Mereka sekarang berada di café. Jeongwoo menganjak Hyunsuk ke café karena mengatakan dirinya bosan dirumah. Seperti selalu, Haruto tidak ada disisinya dan mengatakan dirinya sibuk bekerja padahal dia berbuat lain dan tidak tahu entah kemana.

Karena Jeongwoo membutuhkan teman untuk curhat, dengan senangnya Hyunsuk setuju dengan ajakan Jeongwoo walaupun dengan perut yang sulit dibawa. Hyunsuk sedang hamil 6 bulan.

Yang lebih tua memegang dan mengelus punggung tangan Jeongwoo untuk menenangkannya. Dan setelah itu hyunsuk tersenyum.

"Bisa Jeo, Kalau kakak bisa hamil. Mengapa kamu tidak?" Hyunsuk coba untuk menyuruh Jeongwoo berpikir positif.

Pria tan itu mengeluh panjang dan setelah itu ia memandang perut buncit hyunsuk dan mengelus lembut perut yang lebih tua. Jeongwoo tersenyum manis.

"Aku iri sama kak hyun, sebentar lagi. Kak Hyun sama Kak Ji punya bayi." Jeongwoo mencerutkan bibirnya dan setelah itu tersenyum lagi.

"Jangan gitu, Jeo juga pasti punya kok. Cepat nyusul ya"

"Moga aja kak"

Hyunsuk yang menatap iba ke Jeongwoo hampir aja ingin mengeluarkan air mata. Jika dia berada di posisi Jeongwoo, dia gak akan bertahan. Jeongwoo kuat karena bisa menghadap semua masalah ini. Jeongwoo sangat kuat dengan mempertahankan cintanya. Andai saja Haruto seperti dulu, Jeongwoo pasti akan bahagia dan tidak perlu mengeluarkan air matanya.

Sepertinya kehaluan Jeongwoo yang dulu sebelum menikah tidak akan terjadi. Menghalu di mana mereka menjadi keluarga yang bahagia. Bersama sama orang yang dicintai sehingga ke ubanan dengan tiada masalah perhubungan sekali pun.

Namun dewa keberuntungan tidak menyebelahi dirinya. Semua yang dihalukannya musnah, tidak akan terjadi dan mungkin bisa diperbaiki.

"Jeongwoo yang kuat ya, kalo ada masalah jangan dipendam. Curhat ke kakak. Jangan nyimpan sendiri. Itu akan menyakitimu lebih dalam. Kakak selalu ada untuk Jeo" Ucap Hyunsuk menenangkannya.

Terima kasih kepada teman temannya yang selalu memberi dukungan hidup kepada Jeongwoo. Jika tiada mereka mungkin Jeongwoo akan jatuh ke bawah. Mendengar kata penenang dari sahabatnya, membuat Jeongwoo merasa lebih baik.

"Baik kak. Nanti kalau aku juga punya bayi, bayi kita bisa main bareng terus sekolah sama sama" Ucap Jeongwoo dengan wajah yang gembira. Jeongwoo benar benar ingin punya anak.

Mendapatkan keturunan, masalah Jeongwoo akan segera pupus. Andai kata nanti Jeongwoo hamil, dia adalah yang paling bahagia di dunia, dia akan berterima kasih sangat banyak dengan Sang Pencipta.

"Benar Jeo, kita juga boleh nyatuin mereka. Kita besanan nantinya" Canda Hyunsuk dan mendapat kekehan dari Jeongwoo.

Ingin rasanya Jeongwoo hamil sekarang, dia percaya satu hari nanti dia juga diberi cahaya mata dan pantas mendapatkan bahagia.

_____________

Setelah Jeongwoo bertemu dengan Hyunsuk di Café , kini Jeongwoo ingin pulang dengan berjalan kaki. Dia tidak memakai mobil karena Jeongwoo suka berjalan kaki, menurutnya dengan berjalan kaki akan lebih sehat dan aktif. Tambahan lagi jalan semakin sesak kalau di lihat lihat.

Di saatnya ingin menyeberang jalan menunggu lampu hijau untuk berjalan, Jeongwoo memicingkan matanya agar dapat melihat dengan jelas orang yang ada di seberang sana. Bertapa kagetnya dia melihat sosok yang begitu familiar, itu adalah suaminya Haruto yang bergandengan tangan bersama wanita yang agak dia kenali. Itu adalah Kang Yuna.

GET BACK [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang