"Bu? Kok saya yang salah? Bukannya berterima kasih, malah ngatain orang" Jeongwoo memelas bola matanya malas.
"Jelas kamu yang salah, Terus kenapa kamu yang megang tas ini?" Jawab wanita paruh baya itu yang seperti sudah meledak.
Jeongwoo mengeluh panjang untuk bersabar memahami wanita tua itu. " saya yang nolong ibuk buat ngambil tas ini dari maling tadi. Ibuk kenapa ninggalin tas sembarangan?"
"Ehh? malah nanya balik ini orang. Kok saya yang disalahkan?" Sewot wanita tua itu.
"Lah, lah iya. Kenapa saya yang malah salah? Jelas jelas ibuk yang salah, udah ninggalin tas sembarang, terus nuduh orang sembarangan." Jeongwoo malas ingin berdebat dengan wanita tua itu, tapi sejurus dia ingin berjalan menuju parkiran, tangannya dicekam wanita tua itu.
"Mau kemana kamu?" Cegah wanita tua itu.
"Pergi"
"Ga mau tanggung kamu?"
Jeongwoo mengerut kening " Tanggung apa buk?"
"AE AELAH, pura pura ga tahu kamu?"
"Ada apa buk?" Jawab Jeongwoo pasrah
"Kamu ngambilin duit saya, jadi bayar tiga kali ganda dari yang asli"
Jeongwoo melotot " maaf ga bisa buk, saya bukan pencuri itu, jangan nuduh buk."
"Kamu mau saya lapor ke polisi?" Ancam wanita tua itu yang sudah sedia mendial nombor polisi.
Jeongwoo geram mau narik rambut si wanita tua ini, kalo aja rasa hormat itu sudah hilang, sudah dia adu skill sama mak lampir ini.
"Buk, saya nggak salah. Ibuk ga punya bukti nuduhin saya. Kalo saya tau, ibuk orang kayak gini , emang ga saya nolong ibuk"
"Mulut anak muda sekarang emang gak dibersihinkan? sudah salah, malah ngatain orang tua" Decih wanita tua itu.
Jeongwoo sekarang pengen pulang cepat, mau ketemu anak. Tapi malah bertemu sama nenek gayung ini.
"Malas saya berurusan sama wanita tua, mau berapa buk? Saya bayar kalo perlu amat itu wang. Mungkin emang ngemis" Jeongwoo ingin membuka tas nya.
"Dasar pria bodoh!" Wanita tua itu ingin menampar Jeongwoo.
Hampir aja kena, tinggal 1 cm dari muka manisnya Jeongwoo, tapi tamparan itu malah berhenti kala seorang pemuda menahan pergelangan tangan wanita tua yang ingin menampar Jeongwoo itu.
Jeongwoo melotot, itu. Mantan suaminya.
"Apa apaan sih kamu!" Kesal wanita tua itu.
"Jangan nampar orang sembarangan buk" Sahut Haruto yang melepas kasar tangan wanita tua itu.
"Kamu siapa? jangan campur tangan urusan orang. Dasar anak muda jaman sekarang emang ga punya didikan orang tua" Decih wanita itu
"Saya suami dia, kalo ibuk ga berhenti ganggu istri saya, saya lapor ibuk ke polisi. Ibuk ga punya bukti nuduh istri saya maling. Jadi besar kemungkinan, jika ibuk salah lapor. Ibuk yang akan dipenjara nanti"
Wanita itu menatap tajam keduanya " Cih, pantes kelakuan kalian sama, ternyata sepasang. Saya berharap, hubungan kalian ga pernah langgeng"
Wanita tua itu mendengus kesal dan berjalan meninggalkan keduanya.
Haruto mengeluh lega lalu menatap Jeongwoo yang masih melihat dirinya " Kamu ga pa pa?" Tanya Haruto dengan wajah khawatir.
Jeongwoo menggeleng pelan, Haruto juga mengangguk. Setelah itu, Haruto ingin melangkah meninggalkan Jeongwoo, tetapi jas hitam Haruto ditarik oleh pemilik wajah manis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
GET BACK [HAJEONGWOO]
RandomHAJEONGWOO BOOK!! ~ Seperti kaset yang diputar memutarkan kisahnya, begitu juga dengan kisah dua manusia ini~ ~Memori yang sudah lama terpadam, kini muncul semula dalam ingatan~ HAJEONGWOO BXB MPREG MATURE WARN!