Banyak hal yang tak terduga terjadi di detik-detik terakhir hari kelulusan. Salah satunya adalah si couple goals Aries dan Gisa yang terlihat menjaga jarak. Beberapa Minggu ini penghuni Sekolah dihebohkan dengan Aries yang tak lagi ke perpustakaan, Aries yang jajan di kantin bersama Tera, dan yang lebih parahnya, boncengan Aries kosong tak berpenghuni. Berita itu menyebar sejak beberapa Minggu yang lalu dan masih menjadi trending topik hingga sekarang. Banyak yang berspekulasi mereka putus, ada juga yang tetap berpikir bahwa Gisa mungkin fokus untuk persiapan masuk ke perguruan tinggi, secara semua orang tau betapa ambisiusnya Gisa.
Ramai dibicarakan di Sekolah tentu saja ramai juga dibicarakan di dalam kelas dua belas IPA A. Hampir setiap hari Asril dan dayang-dayang nya menceritakan hal yang sama tentang kedua teman sekelasnya itu. Bahkan Asril pernah bertanya secara langsung pada Aries dan Gisa, tapi keduanya bungkam, tidak ada yang memberikan klarifikasi. Dan Asril berakhir menghela pasrah.
"Gue udah nanya Aries tadi, tapi gak ada jawaban," kata Asril lalu menopang dagunya dengan tatapan sendu. "Gue juga udah nanya Gisa, gue kejar-kejar sampai perpustakaan, tapi gak dapat jawaban juga."
"Padahal kan lumayan kalau kita dapat berita," keluh Aca-salah satu dayang-dayang Asril.
Angkatannya memiliki akun gosip yang tidak pernah dimiliki angkatan sebelumnya. Entah siapa adminnya, tidak ada yang tau. Namun yang jelas adminnya telah membuat sayembara. Barang siapa yang tau alasan hubungan Aries dan Gisa menjadi renggang, biaya SPP nya akan ditanggung selama satu bulan oleh sang admin. Kaya raya, hanya itu satu-satunya ciri admin yang diketahui oleh siswa kelas dua belas Bumi Bakti.
Sedangkan di kantin, Aries dan Tera sudah muak mendapatkan pertanyaan dari ketua angkatan mereka tentang hubungan Aries dan Gisa. Lalu kemudian Asril datang memberikan pertanyaan yang sama dengan memaksa. Jika Aries bukan temannya, Tera sudah meninggalkan laki-laki itu sendirian di kantin, diserbu pertanyaan yang sama oleh lebih dari ratusan siswa di Sekolah ini. Untungnya Tera memiliki kemampuan untuk menggoda Asril pecinta cowok ganteng, Tera tentu saja bukan deretan cowok ganteng tipe Asril. Ganteng sih, tapi Asril tidak suka laki-laki berkacamata.
"Lo kenapa sih?" tanya Tera saat Aries tak ingin beranjak dari kantin.
"Gue kenapa?"
"Lo aneh, kemarin nongkrong di perpustakaan sekarang ke kantin."
"Gue udah pinter, makanya lari ke kantin," jawab Aries lalu menyeruput es teh di depannya.
"Hubungan lo sama Gisa gimana?"
Raut wajah Aries berubah, "Lo lama-lama mirip Asril, deh. Kepo!"
"Habisnya, lo berdua sama-sama aneh."
Tidak hanya di lingkungan Sekolah. Di lingkungan keluarga Pak Karsono juga sama penasarannya dengan hubungan Aries selama beberapa Minggu ini. Pasalnya terakhir kali sebelum Aries pulang tepat waktu seperti yang terjadi sekarang, Aries pulang larut malam, mengenakan seragam Sekolah. Kemal juga bercerita bahwa siangnya ia bertemu Aries di toko kue. Beberapa hari setelah itu Aries juga tidak lagi membawa Gisa ke rumahnya, ia juga bercerita bahwa ia tidak lagi mengantar jemput Gisa. dari situlah keluarga Pak Karsono menyimpulkan bahwa ada sesuatu diantara keduanya.
"Lagian, sih. Masih bocil kok pacaran," sewot Karmila. Entah sudah berapa lama ia mengomeli Aries dengan kalimat yang sama. Laki-laki yang diomeli juga terlihat tidak masalah, ia hanya diam sambil menghabiskan kuaci yang dibeli untuk hamster nya.
"Aduh, ini lagi anaknya Pak Karsono yang gak nikah-nikah. Udah dibilangin kalau perawan tua gak bakal ngerti, masih aja ngomel, ikut campur," ledek Kemal yang langsung dibalas sendok terbang oleh Karmila yang sedang mencuci piring.
"Tunggu aja gue nikah sama member NCT, gue buang lo ke Laut Cina!" Kini Kemal hanya mampu menatap Karmila dengan tatapan penuh depan karena tidak bisa melawan.
"Terus kenapa Gisa gak ke sini lagi?" lanjut Karmila mengintrogasi.
"Kemarin gue tanya, katanya dia takut sama lo," jawab Kemal asal.
"Oohhh ngerti nih. Kamu hamilin Gisa?" tanya Karmila bersamaan dengan gelas jatuh dari wastafel. Untungnya gelas plastik.
"Astaghfirullah, Res. Gue gak pernah ngajarin lo gitu, yah," kata Kemal sok dramatis. "Sumpah ini bukan ajaran gue!" Lanjutnya.
"Yah, enggaklah, Kak!" Akhirnya yang bersangkutan angkat bicara. "Aries gak goblok-goblok amat kali, walaupun goblok."
"Gue tebak. Pasti Gisa udah tau kalau lo sukanya sama April?" Tebakan Kemal seratus persen benar, valid, terpercaya, dan terbukti halal. "Udah gue bilang, jangan jalanin hubungan sama orang yang gak lo suka. Lihat sekarang, repot kan? Udah gak dapat April, gak dapat Gisa pula."
"Menjalani hubungan itu wajar-wajar aja, Res. Lewati sama orang yang ada di hati kamu," nasehat Karmila yang diangguki oleh kedua adeknya.
"Tapi lo tau apa, sih soal hubungan, Kak. Lo aja gak nikah-nikah!" Kemal berlari menuju kamar sebelum sendok kedua melayang di atas kepalanya.
Ada banyak hal yang berubah di hidup Aries sejak Gisa tidak ada. Pesan chat dari Gisa yang mengingatkannya untuk mengerjakan tugas, mengantar Gisa pergi dan pulang Sekolah, adek-adek Gisa yang bermain di gang kontrakan setiap ia datang ke rumah Gisa, dan banyak hal lain yang tidak bisa ia sebutkan. Tidak, ia tidak memiliki perasaan sedikit pun pada Gisa. Namun melewati banyak hal bersama Gisa lalu tiba-tiba Gisa menjadi asing rasanya kesepian. Sepi karena tidak ada satupun, tidak ada April dan Gisa diwaktu yang bersamaan. Pada akhirnya yang ia lakukan hanya melamun melihat buku pelajaran di meja belajarnya tanpa membacanya. Kemal juga heran mengapa adeknya begitu betah duduk berlama-lama di meja belajar.
Mata Kemal tertuju pada ambang pintu yang berdecit. Aries membuka pintu menghasilkan suara yang memenuhi kamar.
"Gimana omelan, Kak Karmila. Merdu gak?" tanya Kemal basa-basi. "Kalau gue sih lebih merdu suara April."
Aries tidak menggubris, kakinya melangkah menuju meja belajar. Bukan untuk termenung, apalagi untuk belajar. Ia menghitung satu per satu buah belimbing yang berbuah di depan jendelanya. Membuat Kemal semakin yakin bahwa adeknya benar-benar tidak beres.
"Menurut lo gimana, Bang?" tanya Aries tiba-tiba.
"Mana gue tau, gue gak ngitung belimbingnya," jawabnya tak acuh.
Aries berdecak kesal, "bukan itu. Masalah gue, gimana?"
"Dari awal gue tim April, sih. Jadi kalau lo mau curhat masalah Gisa, jauh-jauh," usirnya. Tapi Aries terlihat masih berdiam diri di kursi. "Kita gak bisa bikin semua orang bahagia, Res. Satu-satunya cara untuk
Aries semakin sadar bahwa tidak ada gunanya meminta saran pada Kemal. Ia harus memperbaiki semuanya sendirian. Mungkin menemui keduanya adalah solusi yang tepat, tapi kapan? Gisa pasti akan belajar seharian menjelang ujian akhir. April juga pasti latihan bernyanyi untuk penampilan di upacara terakhir yang diadakan Minggu depan. Dirinya sendiri juga sama sibuknya menjelang kelulusan. Bisa saja ia mengajak April ngobrol di tengah-tengah latihan, tapi yang jadi masalah adalah, mereka berdua akan menjadi sorotan netizen bumi bakti. Ruang musik tidak pernah sepi, jangankan untuk berbicara berdua, untuk makan saja diatur jadwalnya di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Aries
Teen FictionSemua Tentang Aries Tentang Aries yang suka bermusik Tentang Aries yang ingin membahagiakan semua orang Tentang Aries yang mencintai April Tentang Aries yang berakhir memilih Gisa "Kita gak bisa buat semua orang bahagia, Res. Satu-satunya cara buat...