April meninggalkan meja belajarnya, menutup buku tebal bertuliskan "Biologi" di sampulnya. Lalu membuka handphonenya setelah dua jam mengabaikan semua pesan yang masuk. Diantara banyaknya pesan yang masuk ia memilih membuka pesan chat yang Aries kirimkan padanya satu jam yang lalu. Padahal ia baru saja ingin membalas pesan bahwa ia juga ingin bertemu, tapi nyatanya Aries sudah pulang dan menitipkan barang pada Pak Satpam. Kecewa, tentu saja. Ia ingin menjelaskan bahwa ia tidak pernah marah dan Aries tidak perlu merasa bersalah. Akhirnya April hanya mengucapkan terima kasih.
Gadis itu melangkah keluar kamar. Dan yang uang pertama kali ia temukan adalah buket bunga daisy yang rusak. Bunga-bunga indah itu berceceran di ruang tengah. April mengumpulkannya satu per satu, bersama sebuah kertas yang telah digulung seperti bola.
"Baru mau saya beresin, April." Wanita paruh baya yang telah bekerja puluhan tahun di rumah ini datang membawa sapu dan tempat sampah.
"Gak usah, Mbak Mus. Biar saya aja," jawabnya lalu mengumpulkan kembali bunga-bunga itu.
"Maaf. Pak Satpam gak bermaksud bohongin temannya Neng April, tapi ibu yang minta."
April menghentikan aktivitasnya, "ibu minta apa?"
"Ibu suruh bilang April gak mau ketemu. Terus tadi temannya titip bunga di Pak Satpam, rencananya mau di kasih ke Mbak. Biar Mbak aja yang bawa ke kamarnya Neng April, tapi keburu ibu lihat. Jadi ibu yang ambil terus dirusak."
Kecewa. Hanya itu yang bisa April rasakan saat ini. Dan sampai kapan pun ia tidak akan bisa membantah Mamah. Buru-buru ia mengumpulkan bunga itu sebelum mamah datang lalu membuangnya di tong sampah. Ia menutup pintunya, meletakkan kembali bunga yang berserakan itu di atas kasurnya. Ia tidak begitu penasaran dengan wangi khas yang dikeluarkan bunga itu. Ia jauh lebih penasaran dengan kertas yang telah berbentuk bola itu. Wangi kopi, seperti wangi rumah Pak Karsono setiap kali April datang dan seperti wangi Aries saat mereka saling berdekatan.
Haii April. Semoga kamu masih suka bunga ini. Kita lama gak ngobrol panjang sih, jadi gak tau bunga kesukaan kamu sekarang apa. Tapi terakhir yang aku ingin bunga ini sih. Jadi ini aja deh. Kita perbaiki semuanya sama-sama, jadi partner manggung yang banyak omong dan banyak ngatur. Maaf atas semuanya, maaf buat semuanya terasa gak berkesan selama hampir tiga tahun ini.
April tersenyum. Dua tahun yang lalu April pernah memutuskan untuk tidak lagi menyukai bunga daisy. Namun setiap kali ia pergi ke toko bunga bersama Mamah, matanya tidak bisa berpaling pada bunga berkelopak putih itu. Pada akhirnya ia kembali pada bunga daisy walau tidak lagi membelinya. Mamah sempat heran mengapa putrinya tidak lagi membeli bunga, tapi April hanya menjawab, "bosan" dan akhirnya Mamah hanya mengedikan bahu tak peduli.
April mengambil handphonenya lalu mengirim pesan pada Aries secara beruntun. Mulai dari bunga kesukaannya yang masih sama, ucapan minta maaf, dan klarifikasi atas tindakan Mamah yang mengusir Aries. Handphone Aries tidak aktif, terbukti dari pesan chat yang ber-centang satu abu-abu. Agak aneh memang, April jadi takut kalau Aries kecewa padanya dan tidak mau memaafkannya. Tapi dengan cepat ia menepis semua pemikiran buruk itu.
Disaat yang bersamaan notifikasi grup kelas dan grup angkatan muncul bersamaan. Beberapa kali ia melihat emoji menangis. April membuka pesan yang dikirimkan di grup kelasnya. Tubuhnya membeku, tangannya keluh hingga handphonenya jatuh. Ekspresi nya berubah sepersekian detik, bulir-bulir air memenuhi matanya. Tidak perlu membaca keseluruhan pesan, dengan melihat foto motor biru yang telah menjadi bangkai di aspal dan kaos yang sering Aries gunakan dipenuhi oleh darah, April sudah tau apa yang terjadi.
Pesan chat dari Gisa masuk bersamaan dengan teman-temannya yang berisik di dalam grup. Tidak jauh beda, Gisa juga mengirimkan pesan yang sama, bahwa Aries kecelakaan. Satu hal yang ia sadari bahwa pesannya sampai, tapi tidak pernah tersampaikan. Dengan cepat ia menarik kunci motor dari meja belajarnya. Masih mengenakan baju tidur berwarna biru, ia mengeluarkan motornya dari bagasi yang dipenuhi oleh mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Aries
Teen FictionSemua Tentang Aries Tentang Aries yang suka bermusik Tentang Aries yang ingin membahagiakan semua orang Tentang Aries yang mencintai April Tentang Aries yang berakhir memilih Gisa "Kita gak bisa buat semua orang bahagia, Res. Satu-satunya cara buat...