BAB 8 D1 Xiaolin x Tantai Jin

420 38 1
                                    

Tetes-tetes air jatuh dengan lembut, hujan di pagi hari membuat suhu lebih dingin dari biasanya. Luo Yunxi duduk menunggu di salah satu bangku di depan ruang belajar. Udara segar dan aroma tanah basah menenangkan pikirannya. Di dalam ruang belajar, hanya sedikit anak yang sudah berangkat. Xiao Lin dan Ye Qingyu biasanya selalu menunggu dirinya sebelum masuk bersama, tetapi hari ini, dia tiba lebih awal dari dua sahabatnya itu. Sepertinya mereka akan tiba lebih lambat dari biasanya karena hujan.

Luo Yunxi menarik napas dalam-dalam, menikmati sejenak ketenangan pagi. Namun, dia segera menyadari bahwa keputusannya menunggu di depan ruang belajar mungkin adalah sebuah kesalahan. Dari kejauhan, dia melihat Xiao Liang mendekat. Dengan cepat dia mengenali niat tidak baik dari pandangan mata Xiao Liang yang penuh kesombongan. Dia sudah terbiasa dengan ini, Xiao Liang hanya berani mengganggunya saat Xiao Lin tidak ada.

Luo Yunxi mendecakkan lidahnya, merasa kesal namun tidak ingin menimbulkan masalah. Dia segera berdiri dan memberi hormat, berusaha untuk tidak memancing kemarahan Pangeran Kelima itu.

"Sepertinya kau sudah belajar sopan santun, karena kau sudah belajar dari kesalahanmu. Aku akan memberimu tugas, kerjakan semua dan selesaikan semuanya besok pagi," Pangeran Kelima menatap pelayan yang berdiri di sampingnya.

Luo Yunxi menelan ludah saat melihat tumpukan buku yang di bawa pelayan di samping Xiao Liang. Pelayan itu menyerahkan semuanya ke tangan kecil Luo Yunxi tanpa peringatan, menyebabkan buku-buku itu jatuh berantakan ke lantai yang basah oleh air hujan. Buku-buku di dunia ini masih ditulis dengan tinta yang dicampur air sebelum digunakan. Ketika buku-buku tersebut terjatuh dan terkena air, tulisannya pun menjadi luntur.

"Beraninya kau menjatuhkan buku-buku itu!" wajah Xiao Liang memerah karena marah. Dia segera menarik kerah baju Luo Yunxi dengan kasar.

"Pangeran Kelima, pelayanlah yang tiba-tiba memberikan semua buku itu saat aku tidak siap," sanggah Luo Yunxi, menggertakkan giginya.

"Tidak, Yang Mulia, buku itu tidak terlalu berat. Dia hanya membuat alasan," ujar pelayan, berusaha membela diri.

"Segera kumpulkan semua buku itu!" Xiao Liang memerintah dengan suara tajam. Dia mendorong Luo Yunxi ke lantai, menyebabkan pakaiannya menjadi basah terkena percikan air hujan.

Pada saat yang sama, Ye Qingyu yang baru saja tiba di halaman ruang belajar berlari cepat menuju mereka setelah melihat Luo Yunxi terjatuh. "Tantai Jin!" teriaknya khawatir.

"Tuan Muda!" pelayan keluarga Ye berlari menyusul Ye Qingyu yang menerobos hujan.

"Tantai Jin! Kau tidak apa-apa?" tanya Ye Qingyu membantu Luo Yunxi berdiri, matanya penuh kekhawatiran.

"Tidak apa-apa," Luo Yunxi mengangguk, berusaha membersihkan bajunya dari kotoran yang menempel.

Ye Qingyu menatap Xiao Liang dengan tatapan tajam. "Kenapa kau mendorongnya? Cepat minta maaf!"

Wajah Pangeran Kelima berubah cemberut, menunjukkan ketidaksukaannya. "Kenapa aku yang harus meminta maaf? Dia yang menjatuhkan bukuku. Lagi pula, kenapa kau malah membela sandera dari Jing ini? Ayahmu mempertaruhkan nyawanya melawan Jing. Dia pasti akan sangat malu mempunyai anak sepertimu jika mengetahuinya. Memalukan!"

"Ini tidak ada hubungannya dengan ayahku," Ye Qingyu menggertakkan giginya, tangannya terkepal erat berusaha menahan amarah. Luo Yunxi memegang tangan Ye Qingyu, mencoba menenangkannya dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan. Namun, Xiao Liang seakan belum puas dan melanjutkan perkataannya.

"Sepertinya ayahmu lebih baik mati di medan perang daripada menanggung malu mempunyai anak sepertimu," Xiao Liang tertawa mengejek.

Kata-kata itu membakar emosi Ye Qingyu, membuatnya merasa bahwa semua darah yang tertetes dan luka yang tertoreh di tubuh ayahnya demi melindungi kerajaan, tidak dihargai. Dengan cepat, dia melayangkan pukulan keras ke wajah Xiao Liang. Meski tubuhnya lebih kecil, kekuatan dan kecepatan pukulan itu membuat Xiao Liang terjatuh ke belakang dengan keras.

Kenikmatan (Transmigrasi Cepat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang