•
•
MISI!! KALAU BACA JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN CINTA🖤🖤
_________________________________________
"Kamu yakin dengan kata katamu?"
"Dengan cara apalagi lagi Sean harus buat om percaya?"
Park Sunghoon, lelaki dewasa berdarah Korea yang datang ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴺᴼᵂᴾᴸᴬᵞᴵᴺᴳ : ᴹᵞᴬᴴᴶᴶᵁˢᴴᴵ 1:35 ───ㅇ───── 3:47 ↻◁ II ▷ ↺
"Yoi man! Balik lagi sama manusia paling ganteng sedunia. MAHESA!!"
"Mulai lagi gila nya."
Dirumah, bersama adik adiknya Mahesa akan bertingkah lebih gila timbang disekolah. Ia bukan yang tertua, tapi tetap saja dia sebaiknya jadi teladan. Teladan buruk.
Zaki dan Mahesa sudah seperti saudara, di tempat ini mereka berdua bertemu dan tumbuh bersama. Karena selalu bersama mereka sampai dikira kembar. Hanya saja yang satu lebih pendek.
Baik Zaki maupun Mahesa tak pernah kekurangan kasih sayang. Ibunda tidak pernah membedakan kasih sayangnya kepada anak-anaknya sekalipun yang sudah beranjak dewasa.
"Jak, mau sampe kapan kita disini? Ayah sama bunda udah makin tua."
"Your lambe! Jangan ngomong yang gak bermutu deh."
"Tapi serius, mau sampe kapan kita bergantung sama orang asing dihidup kita."
"Oh gitu jadi gue orang asing."
"Ya kaga tong, ye.. ngambek? Ngambekan lu kambink." Mahesa mencibir ketika Zaki pergi meninggalkan nya sendiri di teras rumah.
Jujur saja Mahesa mulai berpikir untuk segera keluar dari sini, tapi semua materi yang dikerahkan ayah akan sia dia kalau ia memilih putus sekolah.
"Tapi gue kan kalau kerja jadi bisa bantu ayah jajanin anak anak." Gumam Mahesa serius.
"Kalau mau kerja gpp lah hes, tapi jangan putus sekolah. Ibun tuh mau semua anaknya punya pendidikan yang pantes."
Zaki kembali lagi setelah beberapa saat masuk ke dalam, lelaki itu masuk rumah sekedar mengambil air dingin dalam freezer yang ia simpan.
"Buktiin ke ayah sama bunda, kalau mereka berhasil didik kita." Zaki tersenyum.
Tak hanya sekali Mahesa berpikiran seperti itu, niatnya memang bagus ingin membantu ayah. Tapi seusianya akan sulit mencari pekerjaan yang cocok. Baik dari segi gaji atau tenaga.
Mahesa tersenyum balik, sebelum menyiram wajah Zaki dengan air mineral pemberiannya.
"Bijak banget, mau jadi motivator lu?"
"Bang ..sat." Lirih Zaki dengan senyum jokernya.
"You to..."
╔═ ═══════╗ ᴹᵞ ᴬᴴᴶᴶᵁˢᴴᴵ ╚═══════ ═╝
Danu celingak celinguk di depan kelasnya, ia masih menimang tasnya di depan dada ditengah ia kedinginan, lupa tak membawa jaket. Tak heran, karena ini masih sangat pagi.
