[6] Gudang Sekolah

358 60 566
                                    

Hai, Readers 💜

Siap baca part ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak petualangan kalian di part ini, cuma vote sama komen aja, kok.

Share juga, yuk, cerita ini ke kerabat kalian biar bisa baca bareng-bareng.

Don't Plagiat!
Plagiat = Melanggar undang-undang hak cipta.


🍀 Happy Reading 🍀
Enjoy you guys

🥎🥎🥎




Suasana di sekolah saat ini sedang tenang karena beberapa kelas ada yang sudah masuk pada jam pelajaran. Terlihat dua siswi yang sepertinya akan berjalan ke arah toilet sembari bercanda riang, selain itu ada saja yang berlarian karena terlambat masuk kelas, pun di sana ada beberapa dewan guru yang mulai berjalan menuju kelas masing-masing.

Alexa dan ketiga curutnya berjalan dengan pasti menuju gudang sekolah untuk menyelamatkan Julian dari kejamnya dunia. Ah, tidak, Julian hanya dipalak saja oleh beberapa siswa jahil itu. Beruntung di SMA Mutiara Bangsa tidak ada siswa yang anarkis karena penjagaan dan peraturan di sekolah itu sangat ketat.

Terlihat Alexa yang sesekali membenarkan posisi topinya dengan rambut pendek yang sedikit berterbangan akibat ulah sang angin. Alexa berjalan paling depan di antara ketiga dewan perwakilannya. Selain itu, di samping kanan Alexa ada Mario yang sesekali menaikkan kerah seragamnya dan menyugarkan rambutnya dengan keren.

Di sisi kiri ada Leo yang berjalan dengan tengil, lihatlah dasi abu-abu yang melingkar di kepalanya, pun seragam yang keluar dari celananya menambah kesan ingin mendamprat laki-laki itu.

Di sudut lain ada Geri yang juga berjalan dengan tengil sembari menggulung lengan seragamnya seperti benar-benar akan bertarung hebat dengan lawannya.

"Ayam!" seru Leo yang baru saja tersandung sapu yang tiba-tiba saja keluar dari balik pintu kelas 11 IPA-3.

Sontak, para siswa itu menghentikan langkah keren mereka. "Ah, elah, Le, Le, lagi keren-keren jalan kayak di tipi-tipi, lo pake acara kesandung segala," gerutu Alexa.

Merasa gemas, lantas Geri menoyor kepala Leo. "Pake acara latah nyebut ayam segala lagi," sambungnya.

Mario tak mau ketinggalan. "Gue udah ber-damage banget padahal, Le, Le," ucapnya, menyambungkan rasa gemas kedua temannya yang lain.

Mendengar keluhan teman-temannya, Leo hanya cengengesan dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, lantas keempat remaja itu kembali melangkah menuju gudang yang letaknya berada di ujung koridor sana.

Beruntung tidak ada yang menghentikan pergerakan dari keempat remaja itu, tidak ada guru yang menyadari mereka, maka dengan cepat Alexa dan ketiga curutnya bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat dan tanpa kurang suatu apapun.

Sesampainya di depan gudang, Alexa dan ketiga pawangnya bisa mendengar beberapa siswa yang sedang memalak Julian, Alexa bisa melihat di dalam sana ada tiga siswa yang sedang berdiri di depan dan di samping Julian, sedangkan laki-laki yang katanya kutu buku itu terlihat gelagapan.

Sebenarnya ketiga siswa yang memalak Julian itu bukan siswa anarkis, mereka adalah siswa nakal dan konyol yang sering mondar-mandir ruang bimbingan konseling, seperti sudah menjadi santapan kesehariannya.

Si Paling Tomboy, Katanya ... [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang