[3] Pergi Ke Salon

39.6K 190 292
                                    

Hai, Readers 💜

Siap baca part ini?

Jangan lupa tinggalkan jejak petualangan kalian di sini, ya, cuma vote sama komen aja, kok.

Share juga, yuk, cerita ini ke kerabat kalian biar bisa baca bareng-bareng.

Don't Plagiat!
Plagiat = Melanggar undang-undang hak cipta.




🍀  Enjoy you guys  🍀



Hari ini sekolah selesai, Alexa dan tiga curutnya mulai berjalan bersama ke area parkir untuk mengambil motor masing-masing. Jangan salah, begini-begini juga Alexa bisa menjalankan motor, dan tentu saja selama ini Alexa selalu pergi membawa motor merah besarnya ke sekolah, hal itu selalu saja menarik perhatian seluruh penghuni sekolah.

"Nongkrong dulu nggak, nih?" tanya Leo.

"Temenin gue aja, yok, ke salon," celetuk Alexa yang membuat ketiga curutnya saling berpandangan dengan mulut menganga.

Alexa memang selalu berangkat dan pergi ke sekolah bersama tiga teman laki-lakinya itu, jarang sekali Alexa pergi dan pulang bersama Natasha dan Cherry karena kebetulan letak rumah kedua gadis itu berbeda arah dengan Alexa.

Natasha dan Cherry sendiri sudah pulang lebih dulu, kini tinggallah Alexa bersama tiga rekannya, rekan gesrek. Mario, Leo dan Geri merasa tidak percaya bahwa Alexa meminta ketiganya untuk menemani ke salon, apakah Alexa tersambar petir? pikir mereka bertiga.

Bukan tanpa alasan mereka berpikir begitu, pasalnya Alexa adalah gadis yang sama sekali tidak memedulikan penampilan, walau begitu, Alexa tetap terlihat cantik karena dari sananya gadis itu memang sudah cantik, pun postur tubuhnya yang cukup tinggi hampir sejajar dengan ketiga curutnya.

Mario mendekat ke arah Alexa, lantas menggenggam kedua bahu ketuanya itu, ketua? Ketua apa? Entahlah, mungkin ketua gesrek. Alexa terkejut saat tiba-tiba wajahnya dengan wajah Mario sangat dekat.

"Lex, lo sehat, 'kan? Lo nggak kesambet, 'kan?" tanya Mario, panik.

Leo dan Geri pun mendekati Alexa. "Coba-coba, gue periksa dulu. Lo nggak demam, 'kan, Lex?" Kini Leo yang heboh memeriksa dahi Alexa, barangkali saja gadis itu demam.

Geri tak mau ketinggalan, laki-laki itu memeriksa tubuh Alexa dengan heboh. "Lex, tulang-tulang lo nggak ada yang patah, 'kan? Kalau ada, ayo kita ke bengkel," oceh Geri.

Alexa merasa gemas dengan tingkah ketiga curutnya yang konyol, gadis bergaya tomboy itu melepaskan tubuhnya dari tahanan ketiga makhluk yang menyebalkan, tetapi sangat disayanginya itu.

"Buset, dah, lo pikir gue si merah mesti dibawa ke bengkel segala?" sembur Alexa.

"Ya, abisan lo tumben banget minta temenin ke salon. Kesambet apaan, dah? Biasanya juga lo minta temenin ke bengkel. Jadi watir, kan, gue," balas Leo.

Si Paling Tomboy, Katanya ... [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang