#01

812 57 8
                                    

Seorang perempuan muda berlari tanpa arah, mengikuti jalan setapak seakan tanpa ujung. Hanya ada dinding tinggi nan sempit di setiap kanan dan kirinya. Nafasnya memburu kelelahan, entah ada di mana ia sekarang, ia hanya menuruti langkah kaki membawanya tapi yang jelas ia merasa takut. Sebab dia terus di ikuti sosok lelaki serba hitam lengkap dengan penutup kepalanya, sembari membawa sebuah pistol di tangannya.
 

Dorrr~
 

Sebuah peluru melesat cepat mengenai tepat pada betis sang perempuan muda, ia seketika ambruk. Perempuan muda terpojok, tak ada jalan lagi. Sialnya, kini hanya jalan buntu yang ada dihadapannya. Tak puas hanya dengan sekali tembakan, lelaki berpakaian hitam lalu meraih sebuah balok kayu yang terletak tak jauh darinya. Sekali pukulan, dua kali, hingga perempuan muda itu tak lagi bernyawa. Darah segar pun turun mengalir membanjiri sekujur tubuhnya.
 



 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mentari pagi yang mengintip dari balik awan. Pepohonan melambai ditiup angin yang semilir. Udara pagi yang menusuk kulit, tak menghentikan aktivitas di pagi hari. Kendaraan pun sudah terlihat ramai saling berlalu lalang.
 

"Maaf, misi misi orang ganteng nan menggemaskan mau lewat sebentar dong, aduh" ucap seorang pria berpakaian polisi lengkap dengan rompi berwarna oren dan kuning tengah berjalan di sela orang-orang berlalu lalang membawa kardus besar. "Siapa yang akan pindahan" pikirannya.

 
"Je mau kemana? Kok kayaknya lu buru-buru banget ya?" Ucap seorang perempuan dengan pakaian rapi dengan lengan tergulung sampai siku, rambut pendek di kuncir kuda. terlihat cantik tapi tetap kesan tomboynya terlihat. JJ saja bergidik ngeri dengan kemampuan bela dirinya. JJ pernah melihatnya saat meringkus pencuri di pasar minggu lalu.

"Mau ke tkp unjuk rasa Jane di perempatan jalan deket Khaosan road" ucap JJ sembari memeriksa ponselnya yang terlihat tengah berdering. Beberapa kali ia abaikan karena tugas yang mendesaknya segera.

"Halo.. oke siap meluncur TKP"
"Oke jane gua pergi dulu ya" ucapnya sembari mengangkat tangannya kepada Jane. Belum sempat ia melangkahkan kakinya pergi, terdengar teriakan dari dalam memangilnya. Mau tak mau JJ harus menghentikan langkahnya untuk menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya.
 

" Je tunggu, anjir gue di tinggal"

"Lu lama amat Perth, keburu kapten ngomel kalau lu lelet gini. Buruan!!" Kesalnya.

"Ya sabar dong" ucapnya sembari tergopoh-gopoh dengan secangkir kopi di tangannya.

"Yeuu ni bocah, udah tau mau ke tkp sempat-sempatnya bawa-bawa kopi. Mana cangkir gambar hello kitty begitu aduh badan gede keker keren pake baju polisi tapi.. ck aduh" ucap JJ sembari tangannya menoyor kepala Perth. JJ berkecak pinggang melihat tingkah rekannya, bisa-bisanya dalam keadaan mendesak seperti ini rekannya ini malah membawa secangkir kopi lengkap dengan asap yang masih mengepul di atasnya. Terlihat sekali itu baru saja di seduh.
 

POLICE LINE | Blue RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang