#03

452 57 13
                                    

Khaotung mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Matanya terus memperhatikan rekan kerjanya yang tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Pakin, Jane, dan Chimon yang entah sedang berdiskusi tentang beberapa kasus atau bahkan tentang berita terpanas artis favorit mereka. Neo yang sedang di pojok ruangan dekat dengan mesin fotocopy, dan entah apa yang sedang ia lakukan disana dengan ponsel di tangannya dan sesekali ia  membuat raut wajah anehnya. Di sisi yang lain ada Earth dan Ploy yang tengah berbincang, entah Khaotung sendiri tak mendengarkan apapun yang mereka bicarakan. Ia juga tidak akan peduli. Dan terakhir, Khaotung dapat melihat First tengah fokus pada layar komputernya, entah apapun yang ia kerjakan Khaotung sendiri juga tak ingin mengetahuinya.

Satu menit sudah Khaotung berdiri tepat di depan pintu memperhatikan rekan-rekan kerjanya, mereka semua tak menyadari sama sekali keberadaan Khaotung di sana. Bahkan terusik dengan suara gesekan ujung pintu dengan lantai yang menimbulkan decitan keras pun tidak.

"Permisi, mohon perhatiannya semua. Siang ini kita akan lakukan penyisiran ulang" Ucap Khaotung kepada semua rekannya. Sontak semuanya memperhatikan Khaotung yang tengah berdiri di depan pintu dengan beberapa berkas di tangannya. Ia baru saja dari ruangan Kapten Arm, berdiskusi sebentar bersama para detektif Senior. Entah bagaimana mulanya, Khaotung sekarang di percaya untuk memimpin rekannya menyelesaikan berbagai kasus. Mau tak mau ia harus memikul tanggung jawab besar untuk mengarahkan semua rekan teamnya yang kini di tambah 4 detektif swasta. Gimana lagi, susah memang kalau menjadi anak didik kesayangan, pikirannya.

"Kita bagi tugas. Saya minta 2 orang untuk mencari informasi terkait nona Nam dari polisi lalu lintas yang saat kejadian tengah bertugas bersama nona Nam. Sisanya 6 orang kita bagi 2 team, 3 orang periksa kediaman nona Nam siapa tau dari sana kita bisa mendapatkan informasi tambahan, dan 3 sisanya ke tkp" Sambung Khaotung sembari menatap rekan kerjanya.

 
"Khaotung, biar gua sama Chimon yang akan mencari informasi dari polisi lalu lintas" ucap Jane mengajukan diri.

Khaotung terlihat hanya menganggukkan kepalanya.

"Gua, Pakin sama Ploy yang akan ke kediaman nona Nam" ucap Neo sebelum Khaotung membagi teamnya.

Khaotung menatap First sekilas, sepersekian detik pandangan mereka bertemu. Khaotung menghela nafasnya sejenak lalu menganggukkan kepalanya kepada rekan teamnya.

Sekali lagi, Khaotung tak ambil pusing apapun yang terjadi di tempat kerjanya. Bahkan sebagai leader team pun ia tak semestinya meninggikan egonya sendiri. Meski terkadang ia tak ingin melakukannya, tapi sebagai leader team maka ia tetap harus mengalahkan egonya dan melakukannya. Ia seringkali harus menerima setiap masukan dari teamnya sendiri. Seperti saat ini bagaimana sistem pembagian team pun Khaotung serahkan kepada rekannya. Ia berusaha membuat rekan kerjanya tetap berkomunikasi dengan nyaman satu sama lainnya. Itu yang membuat Pakin, Neo, dan Jane senang menjadi rekan kerja Khaotung, meski Khaotung selalu bersikap dingin. Tapi untuk menjadi leader, Khaotung bisa sangat di andalkan.

"Oke baiklah, sisanya bersamaku ke tkp. Dan kalian bisa berangkat sekarang" ucap Khaotung sembari melangkahkan kakinya menuju meja kerjanya. Ia hendak membereskan beberapa data yang perlu ia bawa atau merapikan sisanya, tapi matanya menangkap sebuah botol kecil dengan sticki note tertempel pada botolnya. Matanya memperhatikannya, lalu tangannya terulur untuk meraihnya. Vitamin? Tapi siapa yang memberinya vitamin? Dan untuk apa?
 

"Aku melihatmu sedikit kurang sehat, minumlah vitamin ini :)" tulisan pada sticki note.
  

 

Khaotung hafal sekali siapa pemilik tulisan di sticki note. Tanpa mencari tahu pun ia sudah bisa menebak dengan benar siapa orangnya.
 

Khaotung sama sekali tak ada niat untuk menyimpan atau meminumnya nanti. Ia bahkan langsung melemparkan sebotol vitamin yang ada di tangannya ke tong sampah dekat mejanya.
Tangannya kembali ia sibukkan menyusun berkasnya di atas meja. Dirasa sudah cukup, Khaotung melangkahkan kakinya keluar ruangan dengan di ikuti First di belakangnya. Earth sudah pergi duluan, menyiapkan mobil yang akan mereka gunakan untuk ketempat kejadian.

POLICE LINE | Blue RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang