#08

524 48 8
                                    

"Jangan bilang kamu juga menuduh P'Earth?" Ucap First dengan tatapan tajamnya.

Disinilah sekarang keduanya duduk di rooftop, Khaotung meminta izin membawa First keluar sebentar. Ia ingin menenangkan First, perihal tuduhan yang di lakukan rekan kerjanya sendiri kepada Earth. Pasalnya selama dua tahun ini First mengenal Earth sebagai pribadi yang baik dan sedikit pendiam tidak pernah melakukan hal yang menyimpang. Selalu menghibur rekan kerjanya di saat pusingnya menangani kasus, walaupun dengan tingkah randomnya. Jadi sangat mustahil jika pelakunya adalah Earth, bahkan orang yang ia percaya sebagai rekan kerjanya.

"aku tidak menuduhnya" ucap Khaotung lembut

"Lalu apa kalau tidak menuduhnya? Kau tidak pernah bersamanya, aku selama dua tahun yang bersama dia, tahu bagaimana dia. Ak..." Ucap First terputus. Ia menarik nafasnya, tenggorokannya seperti ada yang mencekat membuatnya sulit melanjutkan ucapannya. Matanya sudah berkaca-kaca, air matanya siap meleleh sewaktu-waktu.

"Tenangkan dirimu First, kau harus mengontrol emosimu sendiri. Mau bagaimana nanti kau harus tetap tenang" ucap Khaotung sembari mengusap lembut punggung First.

First menyandarkan kepalanya pada bahu Khaotung. Ia benar-benar tidak bisa menerima kenyataan yang seperti ini.

"Kalau boleh jujur, aku mencurigainya sejak kejadian batu bata itu" ucap Khaotung kemudian.

First tampak mengangkat kembali kepalanya, menatap Khaotung tak percaya.

"Sejak saat itu aku diam-diam memperhatikan gerak geriknya" ucap Khaotung

"Mengapa kau bisa berbicara seperti itu?"

"Aku hanya bertindak sesuai insting. Apa kau tak curiga sama sekali First? Saat kejadian batu bata di tkp hanya dia yang tidak berada di tempat, alih-alih hanya beralasan ke toilet. Dan saat pemeriksaan cctv. Kau ingat? Ploy dan AJ tidak bisa memeriksanya karena orang lain lebih dulu mengambilnya? Tidak mungkin cctv itu di periksa dengan pelaku jika tidak tahu kita akan memeriksanya? Mungkin mereka juga akan menyadari cctv itu, tapi mungkin saja tidak dalam waktu bersamaan setelah kita membicarakannya?" Jelas Khaotung

"Tapi Khao, itu tidak mungkin" sanggah First

"Tidak ada yang tidak mungkin First, kau harus tenangkan dirimu lalu menerimanya. Mari kita cari tahu yang sebenarnya" ucap Khaotung "Kau bisa?" Sambungnya.

First hanya menganggukkan kepalanya lemah. Di dalam hatinya ia masih belum bisa menerimanya, tapi jika memang benar-benar Earth lah pelakunya ia akan sangat kecewa pastinya.

"Sekarang, kita harus kembali. Kita bantu mereka yaa. Kita sudah terlalu lama disini" ucap Khaotung sembari mengusap lembut puncak kepala First. First mendongakkan kepalanya lalu mengangguk.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Suasana ruang detektif itu terlihat agak senyap, semua rampak tengah fokus memecahkan kode-kode yang di berikan oleh pelaku. Mereka semua telah sepakat membagi menjadi dua kelompok. Dengan sisi kanan ruangan terdapat Ploy dan AJ tengah sibuk berkutat dengan komputer mereka mencoba melacak pelaku hanya dengan modal email dan nomor ponsel. Dengan Neo dan Pakin yang siap membantu. Alasannya Neo dan Pakin terlalu pusing melihat kode-kode yang sama sekali tidak mereka ketahui. Jadi keduanya hanya akan melihat pekerjaan Ploy dan Aj saja, dengan sesekali jika keduanya meminta bantuan maka Pakin dan Neo dengan segera akan membantunya.

POLICE LINE | Blue RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang