#11

303 40 13
                                    

Happy Reading~
 
 
 

••

"Tes... tes halo? Kedengaran nggak gais?"

"Anjir kin berisik lu"

"Apa sih Ne, gue ngecek earpiece doang resek amat sih lu" Ucap Pakin kesal sembari telunjuk tangan kanannya menekan tombol kecil pada sebuah alat yang menempel pada telinganya.

"Ya masalahnya lu tas tes tas tes dari tadi ya anjir"

"Segala sesuatu itu harus di periksa dan di perhatikan secara benar sebelum terjun lapangan ya anjir Neo, pengen banget gua gampar muka lu"

"Tapi nggak kaya lu juga ya Pakin!!"

"Biarin!! Suka-suka gue"

"Dimana sih lu??"

"Apaa? Lu kangen kan sama gue?? Ngomong aja lu pake beralibi nanyain gue dimana"

"Dimana??!"

"Di pantri Neo anj"

"Buruan naik, di tunggu yang lain kita briefing dulu anjir lu"

"Apa sih riweh banget lu, ben..." ucap pakin terputus.

"Ahemmm"

Seketika semua terdiam, tak ada lagi yang berani mengeluarkan suara baik itu Neo ataupun Pakin yang sedari tadi tampak tengah berdebat.

"Nahhh mampus kalian, Khao udah berdeham begini pasti udah mode serius kicep kan kalian" omel Jane yang sepertinya sudah muak dengan perdebatan Neo dan Pakin sedari tadi.

"Pakin"

"I..iyaa Khao??" Ucap Pakin gugup.

"Kesalahan besar rasanya menyatukan Pakin dan Neo dalam satu tugas" ucap Khaotung sembari memijit keningnya yang mulai terasa pusing dengan perdebatan keduanya.

"Iya ampun Khao, gue meluncur" ucap pakin dengan segera dan kemudian bergegas berlari ke lantai dua, dimana semua teman-temannya berkumpul.

••

Pakin perlahan membuka pintu sebuah ruangan, mengintip sebentar melihat suasana di dalam ruangan. Pakin dengan jelas, melihat semua rekan kerjanya sudah berkumpul. Dengan perlahan Pakin berjalan masuk, namun sialnya semua mata tertuju padanya. Pakin hanya bisa tersenyum kaku, lalu segera duduk dan berkumpul bersama yang lain.

"Untuk hari ini ada dua acara. Upacara pelantikan dan penyambutan" Khaotung dengan sengaja menjeda ucapannya, sembari melirik ke arah Pakin yang baru saja mendudukkan dirinya di kursi sebelah Jane.

Pakin yang sadar di tatap oleh Khaotung seketika kikuk dan merasa bersalah. "Iyaaa, maaf Khaotung. Nggak seharusnya gue main-main. Tapi serius gue cuma nyobain earpiece doang dan nggak tau ternyata udah connect. Dan gue janji nggak akan main-main lagi, gue ngaku salah. Tapi pliss jangan tatap gue kaya gitu, gue takut. Lu mode serius udah serem Khao" ucap pakin penuh penyesalan.

Khaotung terlihat menghela nafasnya. "Fokus pada tugas kalian. Disini bukan saya sok-sokan mengatur kalian. Tapi tolonglah serius untuk tugas kali ini. Walaupun saya bukan kapten tapi saya yang bertanggung jawab atas kalian semua" ucap Khaotung.

"Mampus bahasanya udah berubah, Khaotung jauh lebih menyeramkan sekarang" ucap Pakin dalam hati sembari ia membuat mimik di wajahnya yang dapat rekan-rekannya lihat.

"Oke untuk tugas sudah saya berikan kepada kalian semua sebelumnya. Tolong pakai ini" ucap Khaotung sembari menyerahkan alat kecil yang bisa melacak posisi rekan-rekannya dari layar kecil yang terpasang pada lengannya. Itu terlihat seperti jam tangan, tapi dari sanalah Khaotung bisa memeriksa posisi rekan-rekannya. Semua sudah di beri kode sehingga sangat mudah untuk di lacak.

POLICE LINE | Blue RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang