Saat ini satang tengah bersantai di kamarnya menikmati cemilan yang dirinya bawa dari dapur. Dirinya menikmati makanan dan susu hangat dengan tontonan kartun kembar 2 botak. Sampai sampai melupakan tugas sekolahnya yang akan dikumpulkan besok.
" Gini gini emang enaknya nonton si kembar 2 botak " Celetus satang sambil meminum susu-nya.
Tanpa diduga, ponselnya terus menampilkan layar hitam itu dengan panggilan telepon, karena satang menonaktifkan dering dan getarannya jadi dirinya tidak tahu jika ada notifikasi atau panggilan apapun dari ponselnya.
Terlalu fokus dengan tontonannya, membuat panggilan telepon tidak terjawab beberapa puluh panggilan. Bahkan satang tidak berminat untuk bermain ponsel hari ini, dirinya ingin bebas dari benda pipih tersebut.
Disisi lain, winny sedang berusaha untuk bersembunyi dari kejaran orang orang yang memukulinya sejak tadi. Winny yang sedang fokus ke jalanan, tanpa sadar ada yang mengikutinya dari belakang, dengan cepat motornya ditendang oleh orang orang itu yang membuatnya terjatuh.
Untungnya hanya beberapa goresan saja yang terdapat di kulinya itu, Winny segera bangkit dan menatap sinis kearah orang orang yang mengepungnya, sekitar 10 orang yang mengepungnya. Winny tidak tinggal diam, dirinya sudah tahu bahwa ini anak buah para musuhnya.
" Ck, segitu doang? " Remeh winny berdecak sinis, menatap 10 orang yang mengepungnya yang memasang wajah sengit.
" Menarik, 1 lawan 10 " Sinis nya dan tanpa aba aba, winny langsung menghantam keras tubuh salah satu orang yang ada di belakangnya, membuat semuanya maju untuk melawan winny.
Winny dengan mudahnya berkelahi dengan 10 orang tersebut, terlihat mudah saat Winny mebanting tubuh lawannya kedepan atau belakang bahkan sampai menjatuhkan sangat lawan dengan keras menghantan aspal jalanan, tentu nya itu bukanlah hal yang mudah. Sepertinya winny salah satu penggemar ronda rousey saat pertama kali menonton di acara UFC atau WWE. Entahlah..
" Segitu doang? " Tanya winny dengan datar, tangannya menepuk nepuk seperti sedang membersihkan tangannya dari debu.
Melihat lawan musuhnya sudah bergeletakkan di tanah, winny segera menaiki motornya dan berlalu pergi dari sana. Belum selesai sampai disitu, ternyata lagi lagi anak buah lainnya mengikuti winny dari belakang.
Berbeda dengan sekarang, jika tadi keadaannya sepi karena winny dengan melewati sebuah jalan perhutanan dan sekarang jalan raya yang banyak aktivitas manusia tentunya.
Tidak ingin menjadi pusat perhatian, winny menancapkan gasnya berusaha mencari jalan agar bisa lepas dari kejaran musuhnya, dirinya sudah malas berkelahi dengan orang orang banyak. bukannya takut, sebab musuhnya tidak pernah menyerangnya dengan sendiri, makanya winny tidak pernah merasakan bertarung sendirian dengan musuhnya.
" Sialan! "Umpat winny saat melihat dari kaca spion motornya. Winny melihat disana ada sebuah gang yang cukup besar sepertinya itu perkampungan. Dibelokkan nya motor itu masuk kedalam saja.
Hingga menemukan sebuah warung dengan halaman rumah yang lega, motornya dia titipkan ke pemilik warung tersebut dan segera berlari dari sana.
Setelah merasa lumayan jauh dari kejaran orang orang itu, winny bersembunyi di sebuah rumah yang belum selesai namun sudah tidak di bangun kembali. Karena kehilangan jejak winny, gerombolan orang itu akhirnya pergi dari sana dengan cepat, mungkin pikir mereka winny berlari masuk lebih dalam ke dalam kampung itu.
" Anjing! Si satang di telpon telpon kaga diangkat! " Umpatnya kesal.
" Gw harus segera cabut " Utusnya yang langsung bangkit dari bersembunyi nya.
Di rumah, satang sedang menonton acara siaran TV yang menampilkan oppa nasar sedang bernyanyi itu. Tetapi satang menikmatinya tanpa ada komentar pedas dari mulutnya.
Tiba tiba saja, pintunya terbuka dengan keras menampilkan seorang pemuda dengan sedikit luka di bagian tubuhnya dan luka lembab disudut bibirnya. Satang langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri winny membawanya ke sofa.
" Lo ditelpon terus kaga diangkat! " Ketus winny setelah duduk di sofa, sedangkan satang pergi melangkah membawa air minum.
" Ponsel gw ditinggal di kamar, gw belum buka ponsel lagi " Jelas satang memberikan gelas yang berisi air, air itu di tenguk sampai tandas oleh winny.
" Ck! Gk guna lo! " Cetus winny membuang mukanya agar tidak menatap wajah satang.
" Dih! Dateng dateng langsung hina gw, ada masalah apa lo sama gw thana?! " Sewot satang menatap jengah kearah winny.
Bukannya menjawab, winny malah menutup matanya, mengabaikan perkataan dari satang. Satang memerhatikan winny dari atas sampai bawah, dirinya baru sadar ternyata winny sedang terluka.
Dengan cepat, satang pergi ke dapur dan membawa air hangat untuk mengompres sudut bibir winny.
Merasakan sentuhan di sudut bibirnya Winny membuka matanya dan langsung melihat wajah satang yang dekat dengan wajahnya. Ekspresi satang sangat serius dan berhati hati dalam mengompres luka lembab itu.
" Lo kenapa bisa sampe kayak gini? " Tanya satang tanpa mengalihkan tatapannya ke arah mata winny.
" Apa hak lo mau tau tentang keadaan gw? "
" Karena gw calon jodoh lo " Celetuk satang tanpa sadar.
Satang yang menyadari hal itu langsung terdiam membeku, sedangkan winny menaikan sebelah alisnya. Satang merasa gugup terhadap winny karena ucapannya itu.
" So... Lo setuju gitu, nerima perjodohan ini? " Tanya winny menatap satang yang semakin gugup.
" E.... " Belum sempat menjawab winny terlebih dahulu bangkit dan pergi dari sana meninggal satang yang masih gugup.
Setelah winny pergi, baru satang tersadar dan segera menepuk mulutnya yang mengalir bagaikan saluran air, yaitu pipa rucika.
" Nih mulut main ceplos aja dah kek telor! "
" Tau lah, mau disimpan dimana muka gw udah ngomong kek gitu ke si thana "
" Tapi emang bener juga, gw kan calon dia "
Satang terus saja mengomel hanya gara gara itu, satang berjalan ke kamarnya untuk membawa ponselnya dan mengecek pesan dari winny tadi.
Ternyata benar ada 30 panggilan tak terjawab, dan saat satang ingin membalas pesan tersebut, hanya ceklis satu tertera di layarnya. Satang segera mengecek info kontak winny.
"Wahh! Di blok gw! " Pekik satang sambil menatap benda pipih itu di tangannya.
" Si jancok malah di blok! " Sarkasnya melemparkan ponselnya ke bawah untungnya ada karpet dengan buku buku halus nan tebal jadi ponselnya aman.
" Liat aja lo thana! Besok gw bakalan diemin lo? " Ancamnya, padahal tidak ada winny disana, tapi tak apa lah suka suka satang aja.
________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
hate turns to love 🔞 I Winnysatang I
ActionHaii cerita aku ini up hari Kamis sama minggu yah