• 𝟎𝟏, 𝐀𝐰𝐚𝐥 (𝟐) •

22 7 0
                                    


Artika perlahan mencari tempat duduk untuk beristirahat, ia memandang tiket pesawat itu sambil tersenyum.

"Em.. permisi mbak? Boleh duduk sini?" Tanya seorang Gadis muda seumuran Artika.

Artika perlahan menoleh, lalu mengangguk.

Gadis muda itu tersenyum, "Makasih mbak.." ia lantas langsung duduk di sebelah Artika.

Gadis muda itu menatap Artika lembut lalu bertanya, "Kamu ini sekolah di Verborgen Academy yah?" Tanyanya.

Artika lantas menatap dengan tatapan terkejut, lalu mengangguk. "Mbak tau dari mana kalo saya sekolah disana?" Tanya Artika kembali.

Gadis muda itu hanya tersenyum, ia lalu menatap pakaikan yang di kenakan Artika, "Itu seragam sekolahnya kan? Keilhatan dari lambangnya Mbak.."

Artika hanya bisa tertawa sambil ber-oh panjang.

"Mbak baunya wangi yah, Auranya pun kayak Aura Aura pribumi.." kata Gadis  itu sambil tersenyum.

Artika yang tidak mengerti pun hanya bisa menatap bingung, baru saja ia ingin bertanya maksudnya pesawat yang akan ia tumpangi ternyata sudah tiba.

"Kalo gitu saya pamit dulu yah Mbak.. Ati-ati Mbak, masalah sing sampeyan alami ora bakal gampang dirampungake.."

Artika lantas terdiam, 'Apa maksud Mbak itu?'

****

Orang-orang di dalam pesawat sibuk mencari tempat duduk, begitupun Artika.

Ia memilih duduk di dekat jendela pesawat, sambil memikirkan kata-kata gadis yang ia temui tadi.

'Maksudnya apa? Masalah apa yang aku hadapi?...' Artika memilih untuk tidur dari pada pusing memikirkan apa maksud dari Gadis itu.

Perlahan tapi pasti, matanya mulai tertutup. Tergantikan menjadi ruangan gelap tanpa ujung, yang selalu mengeluarkan suara-suara aneh.

Bahkan kata-kata yang mereka ucapkan tak dimengerti sama sekali oleh Artika, seperti.. bahasa asing..

"Juffrouw.. help ons..."

"Alleen jij.. alleen jij.."

"Alleen jij!! ALLEEN JIJ!!"

CTARRRRRR!!

"Diharapkan kepada penumpang agar bersiap untuk mendarat.."

Artika terbangun karena petir kencang menyambar, ternyata hujan deras.

"Mbak.."

DEGGGG

"Mbak.. jangan pura-pura ga tau Mbak.. Mbak.."

"Mbak..."

"Mbak..?"

"Eh?!... Astaga.. eh.. iya kenapa kak?" Artika terkejut lantaran ada seseorang tiba-tiba memanggilnya, sedari tadi ia terus merasakan hal aneh.

"Ehm.. ini Mbak sendiri aja loh dipesawat.. Mbak gak mau turun?" Kata Pramugari itu dengan nada ramah.

Artika melotot tak percaya. "E-Eh?! S-Sendiri??.. aduh... Maaf kak..." Kata Artika hanya bisa tersenyum canggung.

Artika pun bergegas turun karena malu, ia turun sambil memakai payung yang diberikan oleh pramugari tadi.

Rasanya begitu sebentar perjalanan dari Jawa menuju belanda, dan Artika pun tak berhenti di ikuti oleh perasaan aneh.

Artika berjalan di bawah hujan sambil menyeret kopernya, lalu tiba-tiba mpbil sedan hitam berhenti tepat di depannya.

Kaca mobil itu terbuka, menampilkan seorang Lelaki muda bersurai silver dengan mata Emasnya.

"Dengan Nona Artika Darina Pratama?" Kata Sopir itu.

Artika lantas mengangguk.

Sang sopir pun mempersilahkan Artika untuk masuk, ia mengaku bahwa ia adalah penjemput dari Verborgen Academy yang dikirim langsung untuk menjemput siswa siswi dari luar Belanda.

Artika bersorak bahagia dalam hati, akhirnya ia tak perlu membuang uang nya untuk pertama kalinya.

Artika masuk kedalam mobil, ia terkejut ternyata Siswa dari luar Belanda bukan hanya dia.

Ada 2 orang Siswa yang berasal dari luar Belanda,  satu laki-laki dengan surai berwarna Hitam lalu matanya berwarna coklat. Lalu yang satunya perempuan bersurai coklat dengan mata berwarna hitam.

Artika hanya bisa tersenyum canggung, namun Laki-laki yang diam sedari tadi memerhatikan dia.

****

𝗣𝗮𝘀𝘁 𝗣𝗹𝗮𝗻𝘀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang