Akhirnya mereka bertiga kembali ke kantin setelah menghabiskan waktu istirahatnya di kantin, selama perjalanan kembali ke kelas mereka bertiga dihiasi dengan perbincangan yang bisa membuat beberapa mata melirik ke arah mereka bertiga karena perbincangan mereka yang diliat cukup mengasyikan.
"lo liat tadi si Bara ganteng banget njir" Ujar KInan yang memulai percakapan di antara mereka.
"ganteng tapi neyeremin mana aura disekelilingnya kayak yang suram banget lagi" balas Vanya sambil membayangkan bagaimana Bara tadi di kantin.
Kinan pun menatap Vanya sambil menganggukan kepalanya "iya njir dia kayak yang banyak masalah banget dihidup nya mana jarang ngomong lagi enggak kayak yang satu nya lagi" uajr Vanya.
"kayak tadi siapa?" jawab Cesey yang mulai ikut dalam obrolan kedua temannya.
"itu loh Sey yang duduk ddiepan si Bara siapa sih namanya gua lupa" balas Kinan sambil terlihat kebingungan.
"oh si Jonath yah" balas Vanya setelah ngeh dengan ucapan Kinan.
"iya dia, kayaknya sifat mereka berdua bertolak belakang deh Bara yang dingin sedangkan Jonath yang receh iya kan?" tanya Kinan kepada kedua temannya.
"huum keliatan banget lagi mana si Jonath ngomong kek ibu ibu kompleks yang lagi kumpul didepan tukang sayur sedangkan si Bara kayak yang lagi sariawan.
"hahahhaa kalian ini ada ada aja deh" timbal Cesey setalah dari tadi hanya menyimak obrolan kedua temannya.
Mereka bertiga pun akhirnya hanya tertawa memikirkan obrolan konyol mereka sebelum sampai didepan kelas dan memulai kembali pembelajaran yang ada.
Sesampainya mereka dikelas mereka bertiga langsung duduk dibangku nya masing masing di karenakan perkelas hanya ada satu bangku untuk satu orang. Mereka melanjutkan pembelajaran dengan serius sambil memperhatikan guru didepan yng sedang menerangkan materi yang harus mereka pahami.
Akhirnya bel tanda berakhirnya pembelajaran pun terdengan yang membuat seisi kelas otomatis jadi ribut karena mereka akhirnya bisa pulang ke rumah setelah seharian harus berada dikelas dan mengikuti pembelajaran yang mungkin saja cukup membosankan.
"Guys kalian mau langsung balik atau mampir dulu?" tanya Kinan sambil mengemas barang barang yang ada di atas meja nya untuk dimasukan kedalam tas.
"Kayaknya langsung pulang deh apalagi gua baliknya sama temen gua yang tadi dikantin" jawab Vanya sambil menghapiri meja Kinan.
"Kalau lo gimana Sey langsung balik atau mampir dulu?" tanya Kinan ke Cesey.
"Langsung balik gua, pasti bokap gua udah ada didepan buat jemput gua Nan" jawabnya sambil membereskan barang miliknya.
Kinan mentap kedua temannya sambil tersenyum aneh yang ditatap hanya melirik dia dengan tatapan bingung.
"Kenapa lo Nan kesambet setan kah lo natap kita berdua kayak gitu?" tanya Vanya yang menatap Kinan dengan pandangan anehnya.
Vanya hanya tersenyum lalu menjawab " jujur lo sama gua Vanya lo ada hubungan kan saam si Jonath?"
"Kagak anjir gua kagak ada hubungan apa apa sama dia gua cuman temenan aja, beneran ini" jawab Vanya sambil mengalihkan pandangannya.
"Temen apa temen Van" balas Cesey sambil menyenggol bahu Vanya yang ada disampingnya.
"Temen doang anjir beneran gua kaga boong" balas Vanya.
"maca cih gua kaga percaya, inget ini ya Van kaga ada istilahnya temenan cewek ma cowok kalau salah satunya kagak ada rasa lebih" balas Kinan sambil menatap Vanya.
"Bener banget Van kecuali salah satu diantara kaliannya belok, lo yang lesbi atau si Jonath yang gay baru gua percaya kalau kalian ga ada rasa" balas Cesey sambil menatap Vanya.
"Anjir napa lo lo pada jadi nyudutin gua sih tau lah malas gua ma kalian berdua" jawab Vanya sambil berlalu keluar dari kelas meninggalkan kedua temannya.
"Vanya my darling, my love, my honey, my baby jangan tinggalin kita berdua yang cantik ini dong" teriak Kinan ketika melihat Vanya berjalan keluar dari kelas.
"Jijik njir gua dengernya Nan" balas Cesey menyusul Vanya yang sudah diambang pintu kelas.
"Anjing yah lo berdua ninggalin inces sendirian dikelas" teriak Kinan yang membuat Cesey hanya mengacungkan jari tengah ke arah nya.
"Sabar inces gak boleh marah marah nanti malah cepet tua apalagi mereka berdua temen inces sendiri" monolognya sendiri sambil mengelus dada dan akhirnya dia sedikit berlari untuk menyusul kedua temannya itu.
Akhirnya mereka berada didepan gerbang sekolah mereka untuk menunggu jemputan mereka, Cesey yang dijemput oleh papah nya, Kinan yang dijemput oleh abangnya dan Vanya yang sedang menunggu Jonath yang masih berada diparkiran sekolahnya untuk mengambil motor.
"Van" panggil Jonath yang sudah berada didepan Vanya sambil menaiki motornya tersebut.
Yang merasa dipanggil pun akhirnya menolehkan kepalanya "Apa" balasnya sambil menatap Jonath.
"Ayo balik lo kagak mau kan harus tinggal disini" jawabnya sambil menyerahkan helm untuk Vanya pakai.
"Yah mau lah gua balik yakali gua tetep disini, serem pasti disini banyak setannya" balasnya sambil sibuk memakai helmnya yang agak susah.
"Kalau susah tuh bilang anjir jangan nya kek orang tolol" balas Jonath sambil membantu Vanya untuk menggunakan helm yang ia berikan.
"yah salahin aja helm nya napa susah banget buat di kliknya jangan salahin gua" balas Vanya gak mau kalah.
"iya iya Van salah helm nya lo mah gak pernah salah" jawab Jonath sambil menelus puncak helm yang sudah terpasang.
"Thanks Jo" balas Vanya sambil menatap kedua mata dari Jonath.
"Lo cantik Van" ucap Jonath yang terpana melihat ke arah Vanya, yang mampu membuat munculnya semburat berwarna merah muda di kedua pipi Vanya.
"Anjing lo berdua kalau mau uwu jangan didepan inces dong, inces iri ini kalau liat ada yang uwu" celetuk Kinan secara tiba tiba yang berhasil menyadarkan mereka berdua.
"Kenapa lo harus ngomong sih gua masih pengen liat yang uwu uwu Nan" balas Cesey kepada Kinan yang menggalkan dia melihat temennya sedang uwu tersebut.
"Kagak boleh uwu depan gua Sey nanti jiwa jomblo gua berkobar kobar gimana?" balas Kinan.
"Tinggal lo cari cowok aja Nan banyak kok yang mau sama lo tenang aja okay mereka pasti mau sama lo" balas Cesey.
"Udah ah anjing gue pengen balik lo berdua hati hati yah dijalannya" sela Vanya karena ia tau percakapan kedua temannya ini gak akan pernah berhenti karena dua duanya gak mau ngalah.
"Yaudah lo hati hat yah, dan lo Jojo jangan sampai temen gua ini lecet yah awas aja kalau sampai lecet gua kasih perhitungan sama lo" balas Kinan sambil mentap garang ke arah mereka berdua yang sudah berada diatas motor.
"Tenang aja serahkan temen lo berdua ini ke gua pasti aman kok gak bakal ada lecet sedikit pun" balasnya sambil mulai menyalaka mesin motornya sendiri.
"bye" ucp Vanya kepada kedua temannya sambil dadah dadah.
Ketika melihat Vanya sudah mulai jalan akhirnya Kinan pun pulang karena mobil milik abangnya sudah ada begitupun dengan Cesey sendiri yang sudah ada papahnya untuk menjemputnya dari sekolah.
To Be Continue
See You In Next Chapter guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Living With The Wound
Ficção AdolescenteSemuanya berawal ketika ia memasuki SMA atau sekolah menengah atas yang menjadi awal mula dari semua kisah hidupnya mengenai rasa bahagia, cinta serta sakit yang harus ia hadapi serta permasalahan masa lalu keluarganya. Akan kah semuanya berakhir ba...