10. 🔞 (END)

139 8 0
                                    

Mereka semua tiba di hotel pukul 8 malam. Gaku meminta Yamato untuk menginap ke kamarnya setelah membersihkan diri. Dia juga meminta Yamato untuk memakai pakaian yang semalam.

"Oi! Yang benar saja?"

Wajah Yamato memerah saat mendengar permintaan Gaku. Namun Gaku hanya tertawa dan mendorongnya ke arah kamarnya.

Gaku dan Yamato masuk ke kamar hotel mereka masing-masing. Mereka memutuskan untuk membersihkan diri sebelum memakai pakaian yang semalam alias pakaian dengan telinga kelinci.

Yamato menatap tubuhnya di cermin kamarnya. Dia menghela nafas pelan.

"Ughh apa yang dia rencanakan sebenarnya?"

Yamato memutuskan untuk membawa pakaian gantinya dan berjalan ke kamar hotel Gaku. Tak lupa dia mengunci pintu kamar hotelnya.

Tok! Tok! Tok!

"Gaku, ini aku."

Cklek!

"Masuklah."

Gaku tersenyum saat Yamato masuk ke kamar hotelnya dengan pakaian semalam. Yamato duduk di pinggir ranjang dan menatap Gaku.

"Jadi? Ada yang akan kita lakukan?"

Gaku mengambil beberapa kaleng bir dan meletakkannya di meja. Setelah itu, dia duduk di samping Yamato.

"Minum. Aku tau kau tidak diperbolehkan minum bir oleh Izumi senior."

Yamato hanya mendengus dan membuka salah satu kaleng bir sebelum diminumnya. Gaku melakukan hal yang sama.

Yamato sudah mabuk pada kaleng kelima. Sedangkan Gaku masih sadar karena toleransinya terhadap alkohol lumayan tinggi.

"Nee~ Gaku hik kenapa kau sangat tampan?"

Tangan Yamato menyentuh wajah Gaku. Gaku hanya tersenyum dan mengecup tangan yang berada di wajahnya. Wajah Yamato memerah karena mabuk. Tatapannya sayu menatap Gaku.

"Kau cantik, Yamato-kun."

Gaku mencium bibir Yamato. Dia melumat bibir itu dan melesakkan lidahnya ke dalam mulut Yamato. Yamato hanya mengalungkan tangannya di leher Gaku dan membalas ciuman itu.

Secara tiba-tiba, Gaku membalikkan tubuh Yamato dan memeluknya dari belakang. Dia mengecup tengkuk Yamato dan sesekali menjilatnya. Tak lupa dia juga meninggalkan kissmark di sana. Yamato hanya mendongakkan kepalanya memberi akses lebih pada Gaku.

"A-ahnhh G-gakuhhh"

Desahan Yamato terdengar di kamar hotel itu. Tangan Gaku tak tinggal diam. Tangan itu meraba puting Yamato dari luar kemejanya. Yamato yang merasakan itu langsung membusungkan dadanya. Putingnya adalah salah satu titik sensitif di tubuhnya.

"Yamato-kun, aishiteru."

Gaku berbisik di telinga Yamato sebelum melepaskan seluruh pakaian mereka berdua. Dia membalikkan tubuh Yamato dan menjilat bibirnya saat melihat tubuh telanjang sang kekasih.

"Kau tau? Kau memiliki tubuh yang indah, Yamato-kun."

Gaku langsung menghisap puting kiri Yamato. Sedangkan tangannya memainkan puting kanan Yamato. Yamato hanya bisa mendesah dan menekan kepala Gaku untuk meminta lebih. Gaku mendapati itu hanya menyeringai.

Setelah puas dengan puting Yamato, Gaku membawa ciumannya ke perut rata Yamato. Tak lupa dia juga meninggalkan kissmark di sana.

Gaku melirik ke arah wajah Yamato. Dia tersenyum saat melihat wajah memerah Yamato.

Gaku mengangkat kedua kaki Yamato dan meletakkannya di bahunya. Dia menciumi paha dalam Yamato sebelum memasukkan penis Yamato ke mulutnya. Tak lupa satu jarinya masuk ke dalam liang senggama Yamato. Yamato tersentak saat merasakan ada yang masuk ke lubangnya. Dia merasakan perih di lubangnya. Tapi itu teralihkan dengan nikmat yang dia dapat di penisnya.

"G-gakuhh owhhh"

Tanpa sadar Yamato menggerakkan pinggulnya. Gaku menambah jarinya di liang senggama Yamato. Dia menggerakkan jarinya dengan pola menggunting untuk melonggarkan liang itu.

"A-ahnhh G-gakuhhh c-cumminghh hnghhh"

Yamato mengeluarkan spermanya di mulut Gaku. Gaku menelan semua itu dan mengeluarkan jarinya dari lubang Yamato. Gaku juga mengeluarkan penis Yamato dari mulutnya.

"Yamato-kun."

Gaku mencium pipi Yamato sambil mengocok penisnya sendiri. Dia melingkarkan kaki Yamato di pinggangnya. Yamato menatapnya.

"G-gaku pelan-pelan. Ini pertama kalinya bagiku."

Gaku hanya tersenyum sambil mengecup bibir Yamato. Dia mulai memasukkan penisnya ke dalam lubang Yamato sambil mencium bibir Yamato untuk mengalihkannya dari rasa sakit di liang senggamanya.

Gaku mengeluarkan penisnya sedikit dan menyisakan kepalanya sebelum memasukkannya dengan sekali hentak. Dia menggeram saat merasakan penisnya dicengkram erat oleh dinding rektum Yamato.

"Sstt rileks sayang."

Yamato mencoba untuk merilekskan tubuhnya dengan mengatur nafasnya. Setelah dirasa tenang, Yamato memeluk leher Gaku sambil mengangguk.

"Bergeraklah, Gaku."

"As you wish, baby."

Gaku menggerakkan pinggulnya perlahan sambil mencari letak prostat Yamato.

"A-ahnhh G-gakuhhh d-di sanahhh"

Gaku menyeringai saat mendapati prostat Yamato. Dia mempercepat gerakan pinggulnya dan menumbuk di titik yang sama.

Gaku mencium leher Yamato dan meninggalkan banyak kissmark di sana. Tak lupa dia juga mengocok penis Yamato dengan tangannya sambil mempercepat gerakan pinggulnya di lubang Yamato.

"Sial, kau sangat nikmat, sayang."

Gaku menggeram rendah di dada Yamato saat merasakan liang senggama Yamato mengetat tanda Yamato ingin mengeluarkan spermanya. Namun Gaku segera menutup lubang penis Yamato dengan jempolnya.

"Belum saatnya sayang."

"U-ughh G-gakuhhh pleasehhh mau cumhh hnghh"

Tubuh Yamato menggeliat. Tangannya berusaha menyingkirkan tangan Gaku di penisnya. Gerakan pinggul Gaku semakin cepat saat dia merasakan ingin mengeluarkan spermanya.

"A-ahnhh ahnhh G-gakuhhh cumhh cumhhh"

"Bersama sayanghh"

Gaku melepaskan jempolnya dari penis Yamato dan Yamato langsung menyemburkan spermanya membasahi perut dan dada mereka berdua. Sedangkan Gaku mengeluarkan spermanya di dalam liang senggama Yamato. Mereka berdua mengatur nafas mereka.

Gaku mengeluarkan penisnya dari lubang Yamato. Dia menidurkan dirinya di samping Yamato yang memejamkan matanya.

"Kau tertidur?"

Yamato langsung membuka matanya dan menoleh ke arah Gaku. Dia memeluk Gaku dan menyembunyikan wajahnya di dada Gaku.

"Tidak. Hanya lelah. Aku ingin tidur."

Gaku hanya terkekeh sambil mengusap punggung dan kepala Yamato.

"Gomen ne sudah membuatmu lelah. Oyasumi, Yamato-kun."

"Oyasumi, Gaku."

Yamato semakin membenamkan wajahnya di dada Gaku dan mulai memasuki alam mimpinya.

Gaku mengecup pucuk kepala Yamato. Dia akan membersihkan kekacauan yang mereka buat ini saat Yamato sudah tertidur pulas nanti. Dia juga akan memakaikan Yamato piyama nanti.

"Aishiteru, Nikaido Yamato-kun. Aku sangat sangat mencintaimu."


















END

Leader Love [GakuYama]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang