8.

61 8 0
                                    

Matahari sudah menampakkan dirinya, namun kedua leader itu belum ada yang mau membuka mata.

Tok! Tok! Tok!

"Yaotome-san, Ossan. Cepatlah bangun. Kita akan segera sarapan."

Mitsuki mengetuk kamar hotel Gaku dengan Tenn dan Riku yang berada di sampingnya. Riku menatap kakak kembarnya heran.

"Tenn-nii, kenapa ada Yamato-san di kamar hotel Gaku-san?"

Mitsuki dan Tenn sontak saling berpandangan. Mereka saling mengirim kode melalui mata. Mereka lupa bahwa Riku mengikuti mereka untuk membangunkan kedua leader itu.

Cklek!

Sebelum Tenn dan Mitsuki menjawab, pintu kamar hotel Gaku sudah terbuka dengan Gaku yang masih memakai pakaian semalam dan wajah bantalnya.

"Oh, Yaotome-san. Ohayou. Bagaimana ossan itu?"

"Nikaido sedang mandi. Entah dia bangun jam berapa."

"Yasudah. Jika sudah siap, langsung turun ke ruang makan hotel."

Gaku hanya mengangguk. Mitsuki, Tenn dan Riku langsung berlalu untuk membangunkan yang lain.

"Oh, Gaku. Apa tadi Mitsu?"

"Hm. Segeralah bersiap. Aku ingin mandi dulu."

Gaku segera masuk ke dalam kamar mandi. Yamato mengerjapkan matanya dan baru tersadar bahwa dia tidak membawa baju ganti semalam.

"Sial. Semua karena Mitsu."

Yamato berjalan ke arah cermin dan melihat penampilannya. Dia bergegas merapihkan rambutnya dan menaruh bando telinga kelincinya di samping bando milik Gaku.

Tak lama kemudian, Gaku keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Yamato yang melihat itu sontak langsung memalingkan wajahnya dengan wajah yang memerah.

"Yamato-kun? Ada apa?"

Gaku menatap Yamato yang memunggunginya. Dia tersenyum saat melihat telinga Yamato yang memerah.

"A-ahh i-iie. Tak ada apa-apa kok."

Gaku hanya langsung memakai pakaiannya. Dia melihat pakaian yang di pakai Yamato dan tersenyum.

"Ayo. Nanti mereka akan mengamuk jika menunggu kita terlalu lama."

"B-baiklah."

Gaku meraih tangan Yamato dan menariknya pelan untuk keluar dari kamar. Gaku pun tak lupa untuk mengunci kamar hotelnya. Mereka berpapasan dengan Mitsuki, Tenn dan Riku di lift. Mitsuki dan Tenn tersenyum miring melihat pakaian Yamato.

"Hooo ossan. Kau semakin sexy saja memakai pakaian itu."

"Ada yang kurang, Izumi Mitsuki."

"Hehh? Apa yang kurang Kujo?"

"Bando telinga kelincinya."

Mitsuki dan Tenn hanya terkikik setelah puas menggoda Yamato. Sedangkan Yamato semakin memalingkan wajahnya. Gaku mengusap punggung tangan Yamato lembut.

"Ehh? Yamato-san dan Yaotome-san, apa kalian berpacaran?"

Yamato dan Gaku sontak menolehkan kepalanya ke arah Riku. Tenn dan Mitsuki melirik Riku dengan seringaian di bibir mereka.

"E-etto..."

"Belum, Nanase."

"Ahhh aku kira sudah. Padahal kalian pasangan yang cocok."

Ting!

Pintu lift terbuka dan mereka keluar untuk berjalan menuju ruang makan. Tangan Gaku tak lepas dari tangan Yamato. Sesekali Gaku mengusap punggung tangan Yamato lembut.

Leader Love [GakuYama]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang