[ Apakah mencintai berarti harus memiliki ? ]
Alga jatuh cinta pandangan pertama pada Zia sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Rasa cinta nya pada Zia tidak pernah berkurang sampai detik ini. Namun Alga masih ragu untuk mengungkapkan cintanya...
Zia begitu fokus dengan jaket nya dan berjalan cepat menaiki tangga tanpa melihat keadaan sekitar nya.
Brugh...
Zia tanpa sengaja menabrak seorang laki-laki berbadan jakung hingga terjatuh. Zia juga terjatuh di samping laki laki itu. Namun laki laki itu dengan cepat berdiri dan menawarkan bantuan pada zia yang masih terduduk.
"Aduh, maaf ya maaf aku ga sengaja aku gak memperhatikan jalan tadi maaf ya, ada yang luka? Sini biar ku bantu." Kata laki- laki itu sembari berdiri dan mengulurkan tangan untuk membantu Zia.
"Gapapa, aku gapapa kok." Zia berdiri sendiri tanpa memperhatikan pria yang menabraknya.
Bukan pria itu yang menabrak Zia tapi Zia yang menabrak pria itu, tapi sama sajalah mereka sama sama tidak memperhatikan jalan.
"Iya Maaf, eh lo Zia kan? " Tanya pria itu dengan sopan setelah mengetahui bahwa gadis yang di tabraknya adalah Zia.
"Kak arya..."
Zia yang masih sibuk membersihkan bajunya kini mengalihkan atensinya pada sosok didepannya.
"Lo beneran gapapa?" Tanya pria itu yang tidak lain adalah kakak kelas Zia sewaktu Smp dan sekarang akan jadi kakak kelas Zia juga di SMA ini.
"Iya kak gapapa, kakak sekolah di sini juga ternyata?" Tanya zia pada arya. "Iya gue sekolah di sini Zia." jawab Arya lembut.
"Ah gitu " jawab zia singkat. sebenarnya Zia udah tau tapi dia mau basa basi aja karna agak kaget bisa ngobrol sama seorang Arya, secara Ya siapa yang ga kenal dan ga tau Gibran Arya putra kakak kelas Zia waktu smp yang paling ganteng, populer and pinter banget. Udah jelas dia bakalan sekolah di SMA favorit kan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Arya : Heeseung]
"Lo udah tau kelas lo?" Tanya Arya pada Zia yang terlihat masih membawa tas ransel berwarna pink nya, yang berarti dia belum masuk ke kelasnya untuk menaruh tasnya.
Zia sedikit berfikir sembari memutar bola matanya untuk melihat lihat sekeliling nya sekarang.
"aku kelas sepuluh IPA 1 ka, katanya sih di lantai 2 cuma ga tau sebelah mana gede banget sekolah nya hehe" saut Zia sembari tertawa ringan.
"Oh mau ku antar? yuk, sekalian aku mau balik ke kelas, ada barang yang ketinggalan tadi." tawaran Arya yang di sambut baik oleh Zia tentunya, "daripada gue nyasar kan" batin Zia, lagian sekolaan segede ini ga ada map nya heran.
"Eh iya ka boleh, makasih ya ka." Zia mengangguk dan langsung berjalan menyamakan langkah nya dengan langkah Arya.
Zia di temani Arya berjalan menuju ke kelas Zia, sepanjang perjalanan mereka hanya saling berdiam karna Arya emang sedikit pendiam, dan Zia ? ya kali dia ngajak ngomong duluan, kan dia anak baru masih malu malu gitu ceritanya dan sampai la mereka di depan kelas Zia.