[ 008 ]

118 23 7
                                    

sudah beberapa minggu berlalu sejak felix bertemu taeyong di bioskop. artinya sudah lebih dari dua minggu sejak taeyong meminta nomor felix. itu sangat manis menurut felix. keduanya sama-sama gugup dan malu-malu. melihat rona kemerahan di pipi taeyong membuat felix gemas sendiri.

kenyataan seseorang yang begitu menawan seperti taeyong meminta nomornya adalah seperti mimpi. sebuah mimpi yang sangat nyata. tangan mereka bersentuhan sejenak dan felix harus memastikan itu nyata dan bukan hanya bayangan felix.

felix bahkan yakin kalau setidaknya taeyong juga menyukainya walau sedikit.

tapi kenapa? felix bertanya-tanya pada diri sendiri sambil berbaring di lantai apartemen. kenapa taeyong belumjuga menelponnya? atau bahkan mengirim pesan singkat. rasanya tidak masuk akal kalau taeyong belum juga mengirimnya pesan padahal jelas ada sesuatu di antara mereka.

apa taeyong tidak merasa cocok dengan felix? tentu saja dia tidak bisa melihat kucing-kucing hantu itu. tapi bukankah dia yang dari awal meminta nomor telepon felix? jadi mengapa diam saja?

felix menggeram dan berguling-guling di lantai hingga wajahnya membentur casper. kucingnya mengeong terganggu dari tidur siangnya yang santai. felix beranjak duduk dan menghela napas. ia mengambil casper dan memangkunya di paha felix.

"apa aku yang salah ya?" tanya felix meski pertanyaan itu tidak diajukan ke siapapun kecuali dirinya sendiri. casper mengeong dan felix menghela nafas lagi.

ada hal lain yang juga membuat felix kepikiran. setelah di bioskop, kucing-kucing hantu itu berhenti membawanya ke taeyong. bisa dikatakan, itu menyebalkan.

mereka membawa felix kesana dan kesini. menyuruhnya keluar di tengah malam yang dingin untuk mengejar taeyong. mengusiknya selama hampir satu bulan. dan sekarang tidak terjadi apa-apa. ia tidak bisa melihat kucing hantu satupun selain casper selama beberapa minggu terakhir ini.

itu membuat felix bertanya-tanya.. mungkin dia dan taeyong memang tidak ditakdirkan untuk bertemu. kucing-kucing itu berhenti membawanya ke taeyong dan mungkin semesta menyadari mereka memang tidak cocok. mungkin minho benar semesta juga bisa rusak.

dan fakta itu terasa sangat menyedihkan.

namun jauh di lubuk hati felix, ia tidak ingin menyerah. taeyong baik dan ramah dan masih banyak orang yang seperti dia. tapi ada sesuatu tentang taeyong yang felix belum tahu apa itu. felix ingin mengetahuinya. felix tidak akan menyerah, tak peduli kucing-kucing hantu itu setuju atau tidak.

dengan tekad tersebut, felix meletakkan casper dan berdiri. ia melirik jam di atas meja kopi dan mengangguk. masih jam 07.30 pagi jadi taeyong mungkin sedang di kafe menikmati kopi dalam 15 menit. ya, felix pasti bisa mengejarnya.

oh, dan bagaimana felix tahu kalau taeyong akan datang? ceritanya sederhana tapi konyol. beberapa hari setelah felix bertemu taeyong di bioskop, minho mengganggu felix dengan terus menerus meminta felix membelikan kopi dari kafe tersebut.

'belikan minuman yang waktu itu' 'aku sangat butuh atau aku akan mati' 'aku lagi dalam masa penyembuhan dari penyakit yang mematikan jadi aku butuh kopi enak itu biar sembuh'

felix bergegas pergi setelah minho menggoyang-goyangkan pundaknya selama lima menit di sofa. ketika felix tiba di kafe, disana ada taeyong. dia pikir akan canggung rasanya untuk masuk dan menyapa taeyong setelah beberapa hari taeyong tidak mengirimnya pesan.

tindakan yang terasa bodoh memang. hanya saja felix tidak ingin membuat taeyong merasa tertekan. jadi dia menunggu di halte hingga taeyong keluar. barulah ia masuk ke kafe.

lucunya adalah dia sering mampir untuk beli kopi dan kadang lewat saat pergi ke suatu tempat. setiap pagi selalu ada taeyong. jadi felix tidak perlu bertanya-tanya tentang keberadaan taeyong.

HELLO STRANGER • 2yong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang