[ 007 ]

108 25 3
                                    

"aku ngambek loh ya" gumam felix di telepon meskipun itu bohong. dia tidak akan pernah bisa membenci minho. keduanya tahu itu.

namun felix ingin sekali datang menonton avatar bersama minho. akhir-akhir ini quality time mereka hanyalah makan junk food di rumah minho atau nonton dengan piyama hingga ketiduran.

felix senang-senang saja melakukan semua itu. hanya saja dia ingin melakukan sesuatu yang tidak terlalu nolep sekali saja.

"maafkan aku" kata minho setelah bersin lagi, "aku juga ingin pergi" felix mendengar minho membuang ingus di sisi telepon yang lain.

"aku bisa jenguk kalau hyung mau. aku juga bisa bikin sop hangat dan ngerawat hyung." felix mengerutkan bibir meski minho tak bisa melihat. ia memang sudah di bioskop mengantri untuk tiket namun ia akan pulang sekejap jika minho membutuhkannya.

minho bersin lagi, "dan bikin kamu ikutan sakit?" tanya minho seolah ngejek, "kamu itu udah ngeselin kalau sakit. tidak, terima kasih. aku lebih suka sendirian beberapa hari daripada dengerin kamu nangis seminggu"

felix memutar mata tak percaya. lagi-lagi ia tak bisa mengelak karena minho benar. dia memang mengesalkan saat sakit. tidak bisa berhenti menangis dan minta dipeluk setiap saat.

"iya deh iya. tapi kalau hyung butuh sesuatu bilang ya? aku bakal pakai masker dobel dan sarung tangan medis."

"kamu manis sekali" jawab minho dengan ramah. felix menyeringai karena tidak biasanya minho sebaik ini, "udah nonton sana. gak usah khawatir. minggu depan aku janji bakal kemanapun yang kamu mau."

"oke, dadah" felix memasukkan ponsel ke dalam saku tepat saat di depan loket. ia ditanya petugas ingin menonton apa dan ingin duduk dimana. setelah ia mengatakan terserah duduk dimana, felix menemukan sesuatu yang tidak seharusnya ada di bioskop.

felix melihat ke belakang petugas dan menemukan kucing hantu yang mencakar-cakar di kotak popcorn. khawatir dengan apa yang akan dia lakukan. kucing itu seolah bisa membaca pikiran felix, menatapnya dan mengangkat kaki dalam gerakan lambat.

felix menggumamkan, 'jangan lakukan itu' tapi jelas kucing itu mengabaikannya. hantu itu menggunakan cakarnya untuk mendorong kontainer karton membuat semua isinya jatuh ke lantai. suara tersebut mengagetkan hampir semua petugas melihat kekacauan di lantai.

petugas yang melayani felix segera meninggalkan komputernya dan merapikan kotak popcorn. kucing hantu tersebut melompat ke meja loket di depan felix, "itu tidak sopan."

felix bergumam pada kucing itu yang hanya menatap si freckles memiringkan kepala dengan wajah sok polos. kucing tersebut memelototi layar komputer dan mencakar-cakar dengan kakinya.

ketika petugas itu selesai merapikan bungkus-bungkus popcorn, kucing itu melompat turun dari meja. ia melirik ke arah felix sebelum menghilang dibalik pintu staff bioskop. "maafkan aku" komentar petugas tersebut berkali-kali, "sepertinya memang kontainernya yang tidak stabil"

ia mencetak tiket felix tak lama kemudian, "ini tiketnya. selamat menikmati film anda."

felix menggumamkan terima kasih dan tersenyum pada petugas itu. bekerja di bioskop melayani berbagai macam jenis penonton memang sudah sulit. namun akan lebih sulit lagi jika ada kucing hantu yang usil mengganggu.

felix tidak terlalu memikirkannya karena film akan dimulai beberapa menit lagi. dia bergegas mencari tempat duduk. baris 6 kursi 4. berada di tengah berarti. tidak buruk juga. felix menaiki tangga kecil dan fokus pada angka-angka yang menyala di sisi kursi bioskop.

ketika dia menemukan barisannya, felix mendongak dan jantungnya berhenti sejenak.

tentu saja.

tentu saja ini ulah kucing itu.

setelah beberapa saat terdiam memandangi taeyong, pria itu tersenyum lebar-lebar. "hei, kamu lagi!!" komentar taeyong dengan ceria nampak tak menyangka.

"duduk dimana?" tanya taeyong penasaran. felix menghela nafas dalam hati sebelum menunjukkan tiketnya.

"ohh disini sepertinya" wajah taeyong berbinar dan mengambil mantel dari kursi kosong di sampingnya. menawarkan felix untuk duduk disana. felix duduk sambil melepas mantel dan taeyong mendekatkan diri.

"kebetulan sekali, ya?" ucap taeyong penuh semangat. felix sangat ingin tertawa. kebetulan, ya. kucing hantu, entahlah. terserah. "saya kaget kamu juga mau nonton avatar" taeyong tersenyum dan felix..

begini. felix itu lemah ya. apalagi untuk senyum taeyong yang hangat seperti itu. "kamu juga suka avatar?" tanya felix.

"temanku yang pengen nonton. tapi dia sakit jadi aku sendirian" taeyong kembali menatap layar.

"yah, turut berduka. tapi aku tidak kecewa karena bisa bertemu kamu" felix hampir tidak percaya dengan perkataannya sendiri. felix melirik khawatir dengan reaksi taeyong namun yang dia temukan adalah pipi taeyong yang sedikit memerah.

keheningan yang manis menyelimuti mereka selama satu menit. "mau popcorn?" tawar taeyong menyodorkan miliknya.

felix menoleh ke arah tangan taeyong dan tersenyum. ia mengambil segenggam popcorn, "terima kasih" taeyong menjawab dengan senyuman. sepertinya dia ingin bilang sesuatu tapi pada saat yang sama lampu ruangan dimatikan dan film dimulai.

film itu panjang. hampir dua jam tapi felix menyukai tiap detiknya. ketika film berakhir, dia dan taeyong berjalan keluar dari bioskop bersama sambil me review film yang baru ditonton.

"itu sangat menarik! aku tidak menyangka ceritanya akan seseru ini" felix tersenyum.

"iya kan? vibesnya sangat magis dan aku suka petualangan mereka" kata taeyong mengenakan sarung tangan karena dingin, "seperti kembali ke masa lalu yeah?"

"hum! aku seperti nostalgia waktu kemunculan film pertamanya" mereka bertukar cerita hingga di depan bioskop selama beberapa saat. sampai alarm berbunyi di ponsel taeyong.

pria itu meraih ponsel untuk mematikannya. ia menghela napas menunjukkan ponselnya pada felix yang tertulis 'jalan sore ruby'

"maafkan aku" ujar taeyong seolah dia benar-benar kecewa dan felix merasakan hal yang sama. itu tadi memang pengalaman yang menyenangkan. felix tersenyum memersilakan taeyong untuk pamit. namun lelaki yang lebih tua menatap ponselnya sejenak sebelum mengalihkan pandangan ke arah felix.

"anu kalau bisa..." taeyong mulai dengan malu-malu menggaruk bagian kepala belakangnya, "apa kamu mau jalan bareng kapan-kapan? dan uhm berteman di kakaotalk? kalau kamu mau."

felix terdiam sejenak mengerjap ke arah taeyong. "ya.." felix tersenyum lebar, "ya.. tentu saja." felix mengambil ponsel yang diserahkan taeyong dan memasukkan nomornya.

taeyong menatap felix seolah tidak percaya dan setengah malu. ketika felix mengembalikan ponselnya, taeyong nampak berbinar menatap nama felix di dalam ponsel, "ya.. itu bagus. terima kasih. aku akan mengirim pesan, oke?"

"oke" kata felix sambil tersenyum, "sampai jumpa."

"sampai jumpa!" taeyong berjalan pergi sementara felix masih berdiam diri. taeyong nampak berdiri sejenak sebelum menoleh ke arah felix di belakangnya.

ia tersenyum dan melambaikan tangan sebelum melanjutkan perjalanannya. felix membalas dengan lambaian tangan. senyum geli berada di wajah felix hingga ia pulang ke rumah.

TBC

a/n btw terakhir ngecek waktu bikin love is an open door (chanlix) folls nya sekitar 1,6 an skrg udh mau 2 aja makasih banyak walau elif jarang update TT

HELLO STRANGER • 2yong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang