[ 003 ]

164 40 23
                                    

seminggu sudah berlalu sejak kejadian kucing dan kafe. felix masih melihat kucing hantu disana sini namun tidak ada satupun yang ingin mengantar felix ke suatu tempat. sekarang hampir tengah malam dan felix nampak mengantuk di sofa, menonton sesuatu yang tidak terlalu ia perhatikan.

sepanjang malam felix lebih fokus menggambar desain aksesoris baru. casper tergeletak nyaman di pangkuannya sambil felix membelainya pelan. dia baru saja berniat untuk siap-siap tidur ketika ia mendengar suara meongan sedih.

hal yang pertama dia lakukan adalah menatap casper namun ia nampak baik-baik saja. tiba-tiba casper melihat ke arah pintu, asal dari suara meongan itu terdengar.

casper melompat turun dari pangkuan felix. ia meregangkan diri sedikit kemudian bergerak ke pintu. ia menggaruk-garukkan cakarnya di sana. felix berdiri dan berjalan ke sebelah kucingnya. sekali lagi mendengar meongan dari luar.

felix membuka pintu dan melihat kucing kecil mengeong keras disana. felix membungkuk dan segera membelai kucing putih tersebut, "hai kecil..." gumam felix pelan.

"kamu kedinginan? mau istirahat di rumahku?" felix menawarkan dengan baik hati namun kucing itu mengeong lagi dan berbalik. ketika ia berjalan, dia menolehkan kepala ke arah felix.

menatap rumahnya yang hangat dan nyaman, felix menggeram. keluar di suhu beberapa derajat negatif selsius di tengah malam adalah sebuah tantangan besar. dia mengambil mantel, scarf, dan topi bulu. ia memasukkan dompet dan kunci di saku mantel dan keluar rumah.

kucing kecil itu mulai berjalan dan felix mengikutinya menyusuri rumah tetangga. kalau bukan karena hawa dingin yang menusuk tulang, felix bisa saja tidur di bangku pejalan kaki. setelah lima menit berjalan, kucing itu berhenti begitupun dengan felix.

felix menyadari ia berada di depan minimarket yang biasa ia datangi. kucing itu berhenti di depan pintu otomatis itu dan mengeong halus. felix berjalan ke belakang minimarket—ini bukan pertama kali dia menemukan kucing liar yang terluka di tempat sampah.

sayangnya, dia tidak menemukan siapapun disana. felix menunggu beberapa menit bahkan duduk di tanah, menantikan sesuatu yang terjadi. lagi-lagi, tidak terjadi apapun. mendengus berat, felix berdiri bersiap untuk pulang namun perutnya tiba-tiba bunyi.

felix memegang perutnya dan memutar mata. tentu saja dia akan lapar di tengah malam. yah, dia sedang di minimarket sebaiknya dia beli sesuatu untuk membungkam perutnya. ia memutuskan kembali ke pintu depan minimarket dan terkejut melihat kucing kecil tadi menghilang begitu saja.

dia mencoba memanggilnya beberapa kali namun tidak mendapat jawaban. kucing itu pergi entah kemana. mengangkat bahu, felix memasuki minimarket dan menyapa penjaga toko yang nampak mengantuk karena shift malam.

felix berjalan dulu ke rak makanan kucing. ia membeli beberapa kaleng wet food untuk keluarga kucing yang tinggal di belakang gedung apartemennya. kemudian ia pergi ke rak mi instan mencari ramen favoritnya.

shin ramyeon. begitu melihatnya, felix menjilat bibir memikirkan pasti akan sangat nikmat makan sesuatu yang hangat dan pedas sebelum tidur.

hanya saja, ketika ia meraih ramen, ia tidak merasakan plastik yang membungkus ramen instan. melainkan sebuah tangan yang hangat. felix segera menarik tangan dan menolehkan kepala. mulutnya menganga menyadari siapa yang merebut ramen favoritnya.

"oh..." kata suara lembut itu diikuti senyum ramah di wajahnya, "kamu."

"kamu." felix meniru dan menganggukkan kepala pada lelaki asing tersebut. dia meraih ramen yang mereka berdua ambil dan menyerahkan ke felix, "oh.. terima kasih"

"ga masalah" jawabnya mengambil ramen untuknya sendiri. dia menatapnya sebentar kemudian ke arah felix, "aku suka mi pedas dan ini benar-benar enak"

felix mengangguk karena setuju dengan pendapat orang itu. mereka terdiam hanya diganggu suara penghangat minimarket yang berbunyi konstan. felix menghabiskan waktunya untuk menatap lelaki tersebut.

dia mengenakan sweater, hoodie, dan beanie. warna hangat yang senada. begitupun juga mantel berwarna coklat. dia membawa sekotak melon potong dan sebotol green tea di tangan yang lain.

"kamu pelihara kucing?" tanya dia tiba-tiba dan felix mengerutkan kening. lelaki itu menunjuk kaleng wet food di tangan felix membuatnya ikut menunduk.

"ah ya... semacam itulah." lelaki itu bergumam mengerti dan felix tidak tahu kenapa dia tidak segera pergi, "kamu? kenapa belum tidur selarut ini?"

"ya.. hanya ingin refreshing" jawabnya cepat, "banyak kerjaan yang harus dilakukan dan aku suka membeli sesuatu saat sedang stress" katanya menggaruk belakang kepala malu-malu, "kamu?"

felix berusaha memikirkan alasan disamping menahan kantuk. 'aku keluar rumah tengah malam di musim dingin karena diajak kucing hantu' sepertinya bukan hal yang tepat untuk dikatakan ke orang asing.

"oh aku lagi pengen makan ramen dan rumahku dekat minimarket ini jadi yah.." felix mengangkat ramen di tangannya.

lelaki itu bergumam mengerti dan keheningan kembali menyelimuti mereka, "ya.. kalau begitu uhm sampai jumpa. senang bertemu lagi—"

felix segera paham lelaki itu berusaha untuk mengetahui namanya diam-diam, "felix! namaku felix."

"felix.." gumam lelaki itu. seolah sedang mencoba menyebutkan namanya. dan itu manis sekali disertai dengan senyum kecil di wajahnya.

"saya taeyong. senang bertemu kamu lagi" katanya berjalan pergi dan melambaikan tangan ke felix.

"kamu juga!" jawab felix sebelum taeyong menghilang di lorong. saat dia pergi, felix tidak bisa berhenti memikirkan betapa manisnya senyum yang ia miliki.

felix kemudian berjalan mencari makanan lain dan memilih onigiri berisi kimchi. ketika hendak membayar di meja kasir, penjaga minimarket itu memasukkan sebungkus cookies di dalam kresek plastik.

felix mengernyitkan dahi sejenak. "orang dengan mantel coklat itu yang membayarnya" katanya datar namun felix berdebar-debar karenanya. ia tersenyum, mungkin makan cemilan yang manis setelah ramen akan menyenangkan.

TBC

a/n kalian sedih gak si klo ada author yg ceritanya bagus tpi beliau tbtb hiatus lama dan gk pernah kembali atau justru pindah kapal lain? rasanya lebih sakit drpd patah hati

HELLO STRANGER • 2yong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang