felix terbangun dengan malas. merasakan dengkuran halus yang menenangkan di dadanya. felix tersenyum. indera perabanya menangkap bulu yang menggelitik leher terlebih dahulu, kemudian wajah, dan felix mencium kepala mungil itu dengan rasa cinta.
felix memang selalu, selalu lembut. mata masih terpejam, dia mengangkat tangan perlahan dari dalam selimut. felix membelai hewan penyayang itu yang telah menemaninya sepanjang malam.
felix akhirnya membuka mata. ia masih selalu bertanya-tanya kenapa ia bisa menyentuh sesuatu yang tidak pernah ada disana.
felix bisa melihat tangannnya mengambang menembus tubuh transparan kucing kecil itu. kucing yang masih mendengkur nyaman karena pelukan hangat felix.
kucing inilah yang selalu membuat felix kesulitan untuk bangun dan turun dari tempat tidur. bagaimana bisa felix mengganggu ketenangan mahluk menggemaskan ini? ah, tapi di saat yang sama kucing ini juga yang memberi felix semangat untuk memulai hari.
saat felix memutuskan untuk keluar dari selimut, kucing itu mengeong pelan. sebuah bentuk rasa protes kehilangan manusia penghangatnya. namun alih-alih melanjutkan tidur, dia melompat turun mengikuti langkah felix.
felix tidak pernah tahu mengapa kucing ini terus menempel bersamanya. padahal tidak ada satupun kucing—bahkan kucing hantu yang mengekor felix kemana-mana.
meskipun begitu felix juga tidak pernah terlalu memikirkannya. felix suka casper (nama yang sangat tidak unik untuk sosok hantu, benar) lebih dari yang bisa felix ungkapkan.
felix duduk di meja counter di depan kulkas. menimbang-nimbang haruskah dia keluar untuk membeli sarapan di pagi hari sedingin ini. felix tidak perlu membuka kulkas atau laci untuk memastikan dia tidak punya makanan yang tersisa.
felix mengangkat bahu. lagi pula dia memang sudah berniat untuk belanja sejak hari jumat kemarin. berharap cuaca di luar tidak terlalu dingin, felix pun mencuci muka dan berganti pakaian.
casper memerhatikan felix yang berganti piyama menjadi sweater krem dan celana jeans terang. scarf berwarna cokelat melingkar di lehernya dan topi bulu putih menyembunyikan rambutnya yang berantakan.
sebelum memakai kaos kaki, felix berjongkok untuk membelai kucingnya. casper mengeong senang dan membuat felix terkekeh gemas, "ya.. ya.. selalu berisik seperti biasa!" kucing itu mengeong lagi seolah mengerti.
felix tersenyum pada bayangannya di cermin. ia memberikan belaian terakhir di kepala casper dan membuka kunci pintu. casper mengikut lagi dan duduk di depan pintu. ia memiringkan kepala menatap felix yang tersenyum padanya.
"aku pulang sebelum makan siang oke? pemanasnya nyala kamu bisa tidur di sofa" casper mengeong dan felix menutup pintu.
di luar dingin. sangat sangat dingin. saking dinginnya felix bisa merasakan hidungnya membeku dan wajahnya berubah kemerahan. felix menyembunyikan dagu di dalam scarf dan berjalan menuju kafe langganan.
namun, sebelum felix berbelok ke jalan besar, ia mendengar suara meongan beberapa meter dari felix. ia mengikuti suara yang menarik perhatian dan menemukan sepasang kucing hantu di bawah mobil yang sedang diparkir.
"hai~~" bisik felix menyodorkan tangan. seekor kucing yang berwarna putih belang maju untuk mengendus tangan felix. ia kemudian duduk menduselkan kepala di tangan felix yang dengan senang hati membelai kepalanya.
kucing kedua juga tidak mau kalah. sebelum felix kehilangan tujuan kenapa dia keluar rumah, kucing itu mulai berjalan. mereka menoleh dan mengeong seolah mengisyaratkan felix untuk ikut.
felix sudah seperti ini sejak kecelakaan tersebut. saat itu dia hanyalah bocah enam tahun. dia dan keluarganya terluka berat saat kecelakaan kereta api yang fatal. felix dinyatakan meninggal secara medis selama dua menit sebelum paramedis menyadari ia hidup kembali.
sejak hari itu, felix mulai melihat hantu kucing kemanapun dia pergi. felix tidak tahu mengapa dan tentu saja tidak ada satupun yang memercayainya. felix menghabiskan masa remaja terobsesi dengan 'kemampuan unik' yang dia miliki.
ia mencari informasi dari situs-situs mencurigakan di internet. menghubungi orang-orang dari kelompok aneh. menemukan ribuan orang yang mati suri dan mengaku bisa melihat hantu. tapi tidak satupun yang mengaku bisa melihat hantu kucing.
tidak hantu manusia. tidak hantu anjing. tidak hantu dengan beragam wujud aneh dan menyeramkan. hanya kucing.
akhirnya felix berhenti memertanyakan semesta. seiring berjalannya waktu, felix menyadari kucing hantu hanya menuntun felix pada dua hal. satu, kucing itu terluka dan butuh bantuan felix untuk dikembalikan ke rumahnya. dua, mengubah takdir hidup felix dengan satu atau dua cara.
misalnya, ketika kucing-kucing hantu itu menuntun ke sebuah bangunan tak terpakai saat felix sedang mencari tempat untuk memulai usaha. atau ketika felix mengikuti kucing oren gembul itu yang menuntun ke pertemuan dengan sahabat sejatinya.
jadi, seperti yang biasa felix lakukan, ia mengikuti dua kucing tersebut. hingga akhirnya mereka sampai di sebuah kafe yang tidak pernah felix tahu. kucing-kucing itu berhenti di depan pintu dan duduk. keduanya menatap felix dan menoleh ke arah pintu.
felix berjongkok untuk bergantian membelai kepala kucing hantu tersebut, "tidak ada kucing lain, sepertinya ini akan mengubah hidupku, ya?"
kucing putih belang mengeong dan felix tersenyum manis. dia berdiri memerhatikan kafe itu dengan mata tidak sabar penuh harap. terutama pada desain simple yang nyaman dan aroma menyenangkan dari dalam kafe. ketika perutnya berbunyi, felix memasuki kafe.
tidak banyak orang di dalam sehingga felix bisa dengan santai mengecek tabel menu. ia menghabiskan waktu untuk memutuskan makanan apa yang akan dia pesan. menyadari kafe ini tak jauh dari tempat ia bekerja, felix memutuskan untuk mampir sekalian.
meskipun ini hari libur tidak ada salahnya membawakan minho hyung sedikit sarapan. jadi, memutuskan untuk sekalian membelikan minho hyung, ia berjalan ke kasir memesan makanan. barista yang baik itu menyuruhnya menunggu di meja counter.
felix menurut dan menghabiskan waktu memerhatikan sekeliling kafe. menantikan apapun yang akan terjadi yang akan mengubah hidupnya.
sayangnya, ketika sang barista memanggil namanya, felix tidak menemukan event apapun yang menurut dia menarik. jadi dengan sedikit alis mengerut dan senyum ramah felix mengambil pesanan.
felix berbalik untuk keluar dari kafe. mungkin kedua kucing itu tahu kalau felix sedang lapar dan hanya dengan baik hati mengantar felix ke kafe yang mereka tahu. ya, mungkin itu alasannya.
hanya saja, ketika felix sudah dekat pintu, dia menabrak seseorang. choco-chip cookie yang dia pesan untuk minho hyung melayang di udara dan jatuh ke lantai. felix membungkuk untuk mengambil cookie tapi ujung jarinya bertemu tangan seseorang.
ketika felix mengangkat wajah, ia menemukan dua mata hangat yang memandangnya dengan penuh rasa bersalah. kemudian memerhatikan fitur wajahnya yang khas. kalau tidak salah felix sering melihat wajah sempurna itu di anime dan otome game yang dia mainkan. senyum kecilnya malu malu membuatnya nampak tulus dan ramah.
TBC
a/n hmmmmmm penasaran siapa ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO STRANGER • 2yong ✔
Fanfiction꒰ taeyong x felix ꒱ ━━━ ❝ maaf apa kita pernah bertemu? ❞ ❝ senang berkenalan denganmu. ❞ ••• [ desc. ] lima kali mereka bertemu karena ulah iseng si kucing hantu dan satu kali mereka bertemu karena merindukan satu sama lain. ➜ bxb ; short fics ➜ lo...