06. PERMINTAAN.

283 48 5
                                    

" Aku pernah melihat mu di Arisun, apakah kau pemilik restaurant itu???. "

" Bukankah kita tak diperbolehkan untuk membicarakan hal ini??? Ku rasa ada sebuah batasan untuk mengetahui tentang kehidupan pribadi kita... "
Ujar Ketus Yoongi yang langsung duduk didepan Jieun.

" Heh... Temanku mengatakan jika 'Teman' Yang disediakan oleh aplikasi ini begitu hangat, lalu kenapa kau ketus seperti ini???. "

" Ehhmm.. Maafkan aku, ini adalah pertama kalinya aku bergabung sehingga aku tak mengetahui bagaimana harus bersikap, salah satu temanku yang merekomendasikan mengatakan jika aku hanya harus bersikap seperti biasanya saja... "

" Tak apa, justru aku suka seperti ini. Karena aku tak menyukai laki-laki yang menutupi sikapnya... "
Ujar Jieun dengan tersenyum smirk.

Ia akui jika wajah tampan yang dimiliki oleh Yoongi memang menarik hatinya. Melupakan tentang pekerjaan Yoongi sebagai seorang pelayan yang beberapa saat lalu membuat Jieun kesal kini telah berubah setelah pertemuan langsung dari mereka ini. Apalagi Yoongi bisa mengimbangi dirinya dan itu membuat Jieun cukup senang karena Yoongi ternyata bisa mengerti akan keluhan yang ia rasakan pada pekerjaannya.

Pertemuan mereka pun sering terjadi dan membuat Jieun cukup senang bergabung pada aplikasi tersebut. Jieun bahkan membuat perjanjian kepada Yoongi jika ia hanya boleh menemani dirinya tanpa menerima ajakan dari orang lain untuk bertemu. Tentunya hal itu membutuhkan biaya lebih namun tak masalah bagi Jieun. Ia benar-benar merasa nyaman kepada Yoongi dan berniat untuk menjadikannya sebagai laki-laki nya. Bukan dalam arti sebuah hubungan namun ia hanya menganggap Yoongi sebagai alat yang ia gunakan untuk bersenang-senang.

" Bagaimana malam ini jika kita tidur bersama???. "
Ujar Jieun disela pertemuan mereka.

" Apa maksud Nuna???. "

" Bukankah itu tujuan utama dari aplikasi ini??? Aku tak masalah jika harus mengeluarkan uang lebih untuk hal itu???. "
Ujar Jieun dengan tatapan menggoda pada Yoongi ketika mereka sedang makan siang bersama di sebuah Hotel mewah.

Siang ini setelah menjalani rapat yang menyita pikirannya karena permasalahan yang terus timbul didalam proyek yang sedang ia jalankan membuat Jieun merasa tertekan. Banyak rekan bisnisnya yang memprotes kinerja dia dalam menjalankan project bersama yang tersendat karena kecurangan seseorang. Meski Jieun belum mendapatkan bukti namun ia begitu yakin jika ada seseorang didalam perusahaan yang ingin menjatuhkan dirinya. Demi mendapatkan bukti yang kuat, ia pun harus bertahan dan tetap menjalankan pekerjaannya karena jika ia menyerah maka itu akan memberikan peluang bagi orang yang ingin merebut posisinya.

" Ada masalah apa??? Apa pekerjaan Nuna... "

" Kau cukup turuti saja keinginan ku, bukankah kau butuh uang?? Aku akan memberikan uang lebih jika kau bisa memuaskan diriku.. "
Ujar Jieun dengan tatapan yang entah kenapa membuat Yoongi tak tahu harus bagaimana memberikan jawaban.

Ia tahu jika teman mengobrol yang sudah beberapa kali ia temui itu sedang mengalami masalah yang berat di dalam pekerjaannya. Yoongi yang merasa nyaman terhadap Jieun karena tak seperti wanita yang selalu ditemui oleh kedua sahabatnya itu kini telah merubah pandangannya.

Ajakkan untuk tidur bersama yang diajukan oleh Jieun benar-benar menghantui pikirannya karena ia tak ada keahlian dalam hal ini. Ia belum pernah melakukan hal seperti itu sehingga membuat Yoongi ragu untuk mengiyakan ajakan yang Jieun berikan untuknya. Namun karena Yoongi memiliki sebuah ambisi untuk memiliki tempat tinggal yang jauh lebih baik seperti yang dimiliki oleh Jimin agar Jihyo bisa untuk melihatnya membuat pertimbangan yang harus ia pikirkan. Ia tahu dengan menerima permintaan Jieun maka ia akan mendapatkan uang lebih bahkan bisa langsung dengan mudah untuk pindah rumah namun ia harus terima serta merelakan kesucian tubuhnya hilang karena hal itu.

'CHAT ME'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang