03. SOSOK PEMUDA.

265 45 23
                                    

" Aahhhh... Aahahhhh... Eemmmphhhh sayang terus... Lebih dalam lagi... Ayooo lakukan... Aahhhh.... Aahhh.... "

" Sesuai keinginan mu sayang.... Terimalah ini... "

" Aaahhhh... Aaahhhhh.... Aahhh.... "

"Klik"

" Yak!!!! Apa yang kau lakukan??!!!! Kau mematikan disaat adegan yang paling... "

"Diam...!!!! Untuk apa kau menonton film seperti itu??!!! Dasar menjijikkan...!!! . "

" Heh... Dasar kau ini..!!!!. "

Lisa yang merasa kesal karena Jieun mematikan televisi dimana ia sedang menonton film porno itu pun segera beranjak dari atas ranjang, ia tahu dengan pasti jika sahabatnya itu tak akan mengizinkannya untuk kembali melanjutkan film yang sedang ditontonnya tadi. 

" Ada apa??? Kenapa kau malam-malam datang kemari?? Bukankah kau bilang ada pertemuan yang harus kau hadiri di Jeju???. "

" Aku menyuruh  Mina untuk datang mewakili diriku, ku rasa dia sudah cukup untuk mengatur segala sesuatunya... "

" Hemm... Lalu apa yang ingin kau lakukan malam ini??? Apa kau Mau pergi dengan ku???. "

" Kemana???. "

" Ke suatu tempat yang menyenangkan...!!!. "

Tanpa menunggu kesiapan dari sang sahabat, Lisa pun dengan semangat segera menarik tangan Jieun dan membawanya ke sebuah club malam untuk bertemu dengan beberapa teman laki-lakinya yang membuat Jieun nampak begitu terganggu.

Meski ini bukan hal baru bagi dirinya, namun untuk saat ini ia benar-benar tak ingin bermain dengan laki-laki manapun. Bayang-bayang kegagalan akan kisah asmaranya membuat Jieun nampak menutup hati bagi laki-laki yang ingin mendekati dirinya.

" Aaahhhhh.... Disini jauh lebih menyenangkan.... "

Ujar Jieun ketika meninggalkan ruangan yang ia pesan bersama dengan Lisa yang sedang bersenang-senang dengan beberapa laki-laki yang menemani dirinya.

Suara bergemuruh dari beberapa mobil yang lewat dijalan jauh lebih membuat Jieun merasa tenang dibandingkan dengan suara musik yang menghiasi setiap ruangan didalam club malam itu. Pening dan lelah telah menjulur didalam diri Jieun karena pekerjaan menumpuk yang ditinggalkan oleh saudari perempuannya. Jieun yang kini menjadi satu-satunya penerus bagi perusahaan keluarganya itu membuat dirinya tak ada pilihan lain. Jika ia tak turun tangan untuk menyelamatkan perusahaan itu maka sudah dipastikan jika ia dan keluarganya akan jatuh. Usaha yang sudah dikembangkan oleh turun temurun dari keluarganya itu akan sia-sia hanya karena kecerobohan dari saudari perempuannya yang tergila-gila dengan seorang pemuda.

" Ck, Bisa-bisanya kini hidup ku seperti ini!!!! . "

Dengan menghela nafas panjang dan menghirup udara malam membuat Jieun merasa jika pasokan pernafasannya terganti, keluh kesah yang ia lakukan saat ini tidaklah ada artinya jika ia hanya akan mengeluh dan berdiam diri. Jieun pun menghentakkan salah satu kakinya dan berbalik badan untuk kembali masuk kedalam menyusul sahabatnya namun pandangannya dialihkan oleh seorang pemuda yang sedang menghisap rokok. Dengan memandangi kendaraan yang berada dijalan dengan sorot mata yang tajam membuat Jieun terdiam sesaat. Dari celah yang ada  di pembatas balkon club malam itu, Jieun nampak memperhatikan pemuda yang tak bergeming sama sekali. Ia sibuk menghisap rokok yang ada ditangan kanannya dengan mata terus tertuju pada kendaraan dibawah sana.

'CHAT ME'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang