Jiwa dan Raga sudah memiliki pasangan, yang unik kedua memiliki pasangan dari keluarga yang sama.
Abelia Jung.
Ini pacar Raga, menurut ia abel itu perempuan terimut yang pernah dia temui selain mamahnya. Tidak perlu waktu yang lama untuk Raga menyatakan perasaan nya pada abel, karna abel sendiri ternyata sudah menyukai Raga.
********
Raga berjalan menyusuri lorong sekolah, iya mencari keberadaan beruang manis yang sudah membuat dia menunggu di depan rumahnya. Bisa bisa dia pergi duluan padahal gua udah nunggu.
"Heh! Kecil sini kamu" ucap Raga sambil menarik kerah baju si beruang itu. Perempuan itu menutup muka dengan buku.
"Kenapa pergi kesekolah duluan hmm, Kan aku bilang aku yang jemput" tanya Raga tepat di kuping abel
"Ihhhh, abisnya aku kesel sama kamu, kan aku udah bilang buat bohong sama bubu kalo aku bakal pergi sama kamu, aku jadi gak di bolehin pergi tau" yang terakhir ia ucapkan dengan suara yang hampir tidak terdengar.
"Denger ya cil, aku gak mungkin bohong sama bubu, lagian kamu mau kemana sih sama si heena itu, biar aku bilang ke kemal buat gak kasih ijin, biar gak usah pergi semuanya" raga memeluk abel saat ini, yap mereka ada di depan UKS dan kebetulan baiknya tempat ini jarang di lewati.
"Ihh RAGA kenapa nyebelin banget sih" abel merengek sambil memukul tangan raga, yang tentu nya tidak ada sakit sakitnya
"Emang kamu kemana sayang?" Tanya Raga pada abel, abel menundukkan kepalanya,
"Dikit lagi mamah kamu ulang tahu tau, aku rencana sama heena mau pergi beli kado buat mamah " ucap abel sambil memainkan kancing raga (masih di peluk soalnya)
"Kan bisa sama aku " tanya Raga lagi
"Sama kamu tuh gak asik, kalo aku nanya pasti kamu jawab nya semua pilihan kamu bagus sayang, apapun itu cantik sayang aku kan jadi bingung kalo begitu" abel memajukan bibir nya, anjir gemes banget
"Ya ampun, aku jujur padahal itu"
"Tau ahk sana sana jangan peluk peluk aku masih sebel" Abel melepaskan pelukan Raga dan melangkahkan pergi.
Raga tersenyum sambil menatap punggung sang kekasih.
********
Saat ini Abel sedang bersama keponakan nya Cecil, ia juga pacar dari kembaran Raga.
"Kamu udah beli kado buat mamah Ce?"
"Blum, mungkin nanti aku pergi sama Jiwa " "Aku ikut ya, nanti sampai sana aku pisah kok" ucap Abel memohon
"Jangan" itu suara Raga, lelaki itu mendudukkan dirinya di samping Abel, Abel sudah memasang wajah kusut saat ini.
"Ihhhh kamu ngapain sih kesini rese, nyebelin huss sana" usil Abel pada Raga.
"Biarin kamu mau beli kadonya sama aku, atau gak pergi sama sekali" yang terakhir itu ia ucapkan dengan berbisik, berakhir ia hanya diam tau yang di ucapkan adalah pernyataan.
Abel masih berwajah kusut, Cecil yang biasa melihat itu hanya menggelengkan kepala "yaudah aku ke perpus ya Ra, Bel kalo jiwa nanyain bilang aja aku di perpus"
"Kamu kenapa sih Raga kok jadi nyebelin sih"
"Seneng aja liat muka cemberut kamu, lucu kaya beruang, mana bibir nya maju gini gemes banget " raga mencubit bibir Abel yang manyun itu.
"Kamu kenapa si yang suka manyun manyun gini ? "
"Mana aku tau" mendengar pacarnya menjawab dengan cuek membuat Raga tertawa, pacar beruang nya masih marah ternyata.
"Sayang, aku gak masalah kamu mau beli kado buat mamah, tapi jangan bohong sama bubu ..." Tangan ia usap pada rambut abel.
"Tapi bubu gak akan ngasih ijin kalo aku jujur Aga, apalagi kalo pergi nya gak sama kamu"
"Memang sudah di coba bilang dengan benar ke bubu?" Tanya Raga pada makhluk mungil di samping nya.
"Blum sih, tapi kan ..."
"Jujur ke bubu yahh, nanti kalo gak di kasih biar aku yang bilang bubu"
"Okey" Abel tersenyum pada Raga yang saat ini sedang memainkan rambut panjangnya.
"Yaudah kamu mau makan apa sekarang?"
"Mau batagor, kamu kan yang bayar ?"
"Iya sayang " dengan gemas ia mencubit hidung Abel.
*********
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.