[5] Opia

22 15 2
                                        

Ada kalanya seseorang menepi saat hati sedang tidak bersuka cita. Kuberi tahu, jangan berlabuh di hati yang sedang kacau, sebab kau hanya akan terombang-ambing dan dilanda macet. Adalah ide yang lebih baik untuk turun di pemberhentian lain. Menunggu sedikit lama tidak apa-apa, setidaknya jalanmu akan lebih mulus.

*

"Maafkan sambutan mereka yang sedikit tidak ramah," ucapnya ketika kami sedang berada di kantin saat jam istirahat.

Ia menahanku untuk tinggal di kantin sementara waktu. Menikmati kopi dingin di atas meja.

"Aku tidak tahu kalau yang seperti itu disebut tidak ramah." Karena aku sendiri pun jarang-jarang mendapat perlakuan ramah. Kalau pun ada yang perlu disebut tidak ramah, agaknya yang paling tepat adalah 'si paling terakhir'. Ekspresinya itu lho, seperti tidak tahu tempat.

Pria itu membenarkan posisinya entah untuk apa, sepertinya sebatas untuk melepas rasa canggung atas responku. "Teo biasanya enggak kayak gitu, dia ramah. Bentar lagi mungkin dia bakal minta maaf ke kamu gara-gara sambutan dia yang kelewat enggak semangat-"

"Jujur aja aku enggak mempermasalahkan apa pun soal itu," potongku sesegera mungkin. Aku bukan orang yang haus perhatian dan butuh apresiasi sebesar itu.

"Tunggu dulu, maksudku hanya agar kamu enggak merasa terbebani dengan respon mereka, makannya aku ngasih tahu. Siapa tahu di luar nanti bakal ada yang ngomongin ini ke kamu, misal si Teo biasanya gak gitu sama orang baru. Jadi biar kamu gak kepikiran." Aku diam mencoba mendengarkan, agaknya orang ini tidak mau pertemuan pertama kami sebagai tim menjadi tidak nyaman, makannya ia bersi keras menjelaskan agar tidak ada salah paham.

"Intinya mereka semua lagi banyak beban pikiran. Jadi kalau misal nanti dapat respon yang kurang enak. Jangan dipeduliin."

Aku rasa Johnny adalah orang yang begitu perasa. Walaupun pada dasarnya aku tidak mempermasalahkan apa pun mengenai sikap mereka, Johnny bersi keras meluruskan segalanya. Entah untuk memastikan aku baik-baik saja atau melindungi teman-temannya. Karena pada dasarnya situasi semacam itu adalah hal yang biasa aku alami. Bedanya, tidak ada siapa pun yang mencoba meluruskan sesuatu.

Author note
Aslinya pengen nabung bab cerita, biar bisa jadwalin update gitu dari fitur baru wattpad. Tapi ini aja bab yang aku tulis tanggal 23 kemarin. Yaudah deh ya, pendek aja gak papa. Nanti kayanya bakal jadi berpart-part banyak deh. Cuma tiap part isinya dikit. Semoga kalian betah ya.

*

I think is not uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang