W : 3

1 5 0
                                    

Mata yang terpenjam bergerak kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata yang terpenjam bergerak kecil. Tak lama kemudian kelopak yang dihiasi bulu mata hitam nan lentik itu terbuka perlahan dilanjut mengerjap beberapa kali tatkala sinar yang begitu silau itu berhasil menusuk penglihatannya.

Tersadar. Dia lantas terbangun, menatap ke sekelilingnya dengan pikiran berkecamuk. Langkahnya yang gontai membawanya melangkah mundur.

"Apa ini surga?" Batinnya.

Seketika dia menggeleng. "Memangnya kebaikan apa yang telah ku perbuat sampai percaya diri sekali bisa masuk ke surga," ujar gadis itu bermonolog.

Ditatapnya dengan lamat. Hanya ada gunung pasir yang tandus sejauh mata memandang. Desiran angin berhasil meniup rambut rambutnya. Victoria mengerjap sembari melangkah kedepan.

"ADA SESEORANG DISINI?"

Tak ada sahutan yang diharapkan. Kakinya mulai melangkah semakin jauh dari tempatnya terbangun. Tak tahu arah dan tujuan. Akhir hidup yang benar-benar tragis juga menyedihkan.

Diculik dan dibunuh kemudian masuk ke tempat antah berantah yang bisa saja disebut surga melalui keindahannya bisa juga di sebut neraka jika mengingat sinar yang menyegat seolah akan membakar kulitnya ditambah sendirian ditempat luas tak berpenghuni ini benar-benar akan terasa menyiksa.

Mungkin. Sampai telinganya bergerak kecil, menyadari gelombang suara yang kemudian membuat matanya melebar seketika.

"Wahhhh!"

Victoria dapat mendengar seruan kekaguman itu. Suara yang terdengar seperti anak kecil dari pita suara lelaki. Lantas kakinya mulai melangkah lebih cepat. Menaiki bukit pasir yang tak cukup jauh dari hadapan matanya dan sampai ke puncaknya.

"Siapa disana?!" Teriaknya.

Sesampainya dipuncak. Bagai diserang keterkejutan yang begitu memanjakan mata. Victoria mampu melihat hamparan laut eksotis yang terlihat berkilau dibawah sana. Dihampiri oleh seorang anak laki laki berbaju putih yang berlarian menuju lautan.

"Tunggu?! Lautan?! Di tengah padang pasir?!"

Victoria menggeleng tak habis pikir. Entah dia yang bodoh karena baru tau ada lautan di padang pasir atau entahlah itu. Tapi jiwa petualangnya mulai berkobar, melihat hal indah yang memanjakan mata itu mampu membuat Victoria merasakan kebahagiaan yang membuncah.

Tapi matanya mulai menyipit menyadari keanehan. Anak lelaki itu tak berhenti melangkah walaupun air sudah sampai ke paha kakinya. "Berhenti disana! Itu berbahaya!" Teriak Victoria namun anak lelaki itu seolah tak mendengar suaranya yang bahkan menggema disana.

Langkahnya mulai tercipta, lebih besar dan gesit. Victoria berlari menuruni bukit itu, melihat air sudah sampai sebatas perut bocah itu. Victoria melangkah memasuki air, tangannya terulur kemudian menerjang anak lelaki itu.

"Kemba-li."

Victoria berhenti. Menatap tangannya sendiri dengan tak percaya, berharap yang tadi itu tak nyata. Dia kembali menggapai anak kecil itu. Namun pupus sudah harapannya saat melihat tangannya bahkan menembus tubuh anak kecil itu bagai hologram.

WANDERLUST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang