2┊ Terluka

2.3K 216 15
                                    

Happy reading

Kini mala sedang menyiapkan makan siang untuk suaminya, setelah itu ia akan membeli apa yang disuruh rakha tadi. Dia memasuki  mobil mewah itu, dan langsung menancapkan gasnya, dirinya adalah wanita yang mandiri, padahal di rumah itu ada supir untuk membawanya ia pergi kemanapun, tetapi mala menolak.

Dirinya juga tidak kampungan,
Apa yang dikatakan rakha,
Buktinya dia bisa membawa mobil toh?

Dia juga memakai pakaian yang dibilang cukup cantik, dia menggunakan jas, dan rok yang mencetak bodynya.

Setelah beberapa menit menuju perjalanan kantor rakha, dirinya telah sampai di gedung tinggi milik rakha.

Dia juga mendapatkan sapaan hangat oleh karyawan² disana.

Mala tidak tau, ruangan rakha dimana, dirinya bertanya kepada salah satu Manager disitu.

"Maaf saya mau tanya? Ruangan pak rakha dimana ya? "

"Bu mala ya? Istrinya pak rakha? "

"Iya saya mala"

"Ohh ibu mau ke ruangan pak rakha? Saya antar ya bu"

"Makasih ya"

"Sama sama bu"

Manager itu mengantarkan mala sampai depan pintu.

"Sekali lagi makasih ya" ucap mala

"Sama sama bu, yaudah saya permisi dulu"mala mengangguk, lalu dirinya mengetok pintu itu.

" masuk "suara dari dalam ruangan tersebut.

Mala membuka pintu, dirinya melihat pandangan yang sangat enak dilihat. Haha☺.

Terlihat rakha yang duduk manis, dan diatas pahanya ada perempuan yang dibilang cantik, mmm... tapi tidak dengan harga dirinya, perempuan itu malah memanasi mala, dengan mencium pipi rakha, rakha malah diam, dan sepertinya rakha juga nyaman.

" Mmm... Saya membawa bekal untuk pak rakha, dan ini pak rakha, titipannya"Sengaja mala menggunakan kata baku, agar perempuan itu tidak mengenalinya.

Mala menunjukan perhiasan yang diminta rakha, untuk sang kekasih.

"Pilihanmu bagus.. Sayang bagus nggak? Ini aku beliin untuk kamu" ucap rakha kepada kekasihnya itu, tapi bukan mala, terus siapa?
Yapp perempuan itu.

"Beneran? Makasihh sayangg" perempuan itu langsung memeluk rakha.

Mala hanya diam membeku, tak bisa berkutik apapun, dirinya benar-benar membeku saat ini.

Perempuan itu membuka satu kotak makanan yang dibawa mala, didalamnya ada rendang dan makanan lainnya.

"Dilihatnya enak" ucap perempuan itu.

"Maaf tapi itu buat pak rakha"

BRAKK

Rakha menghentakan meja itu, mala terkejut.

"BERANI BERANINYA LO, LARANG PACAR GUE?, KURANG DUIT? " ucap rakha, dan mengeluarkan satu gepok uang berwarna merah, dan melemparkan di kepala mala.

"Ma_maaf kha, bukan gitu maksudnya"

"Udahlah sayang, mending uangnya buat aku aja" diambilnya uang itu, sangat matre bukan?

"Baik, saya pergi dulu terimakasih" mala keluar dari ruangan itu, sebelum dirinya benar-benar  keluar dari kantor itu, dirinya ke toilet untuk mengeluarkan air mata yang dari tadi dia tahan.

Mala berlari ke toilet, dan langsung mengeluarkan air matanya sebanyak mungkin, dirinya mengakui telah jatuh cinta kepada suaminya itu dengan waktu yang cepat, makanya mala sangat cemburu saat perempuan itu mencium wajah suaminya, bahkan dirinya itu tidak mendapat perlakuan manis dari rakha.

Terluka (Rakmal) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang