6┊Mala!

2.7K 262 21
                                    

Zira mondar mandir khawatir, ini sudah pukul 23.55 Mala belum pulang, rakha sudah pulang baru saja, dia tidak menanyakan kabar Mala, dia malah menuju kamarnya untuk tertidur.

"Mala kamu kemana nak? " zira menggigit telunjuknya sambil memondar mandirkan badannya.

Hanya dia yang mondar mandir sendiri di ruang tamu, semuanya sudah tertidur pulas.

Zira mencoba memanggil Mala, tetapi tak terjawab, karena Mala juga tak memegang handphone nya.

..............

Bibi sudah bangun, sekitar jam 4 an, bi indah menuju ruang tamu, disana masih ada zira yang tertidur di sofa.

"Kok nyonya tidur disini ya? " batinnya

Bibi menghampiri zira.

"Nyonya" bi indah membangunkan zira, sayup-sayup matanya perlahan membuka.

"I_iya  bi"

"Nyonya maaf jika saya membangunkan anda, tetapi disini dingin nya, sebaiknya nyonya tidur dikamar aja, ntar nyonya sakit"

"Mala mana? Bibi liat Mala? "

"Nyonya Mala? Bibi nggak liat nya"

"Ya allah nak.. "

"Maaf kalo saya lancang, emang nyonya Mala kemana ya? "

"Nggak tau bi, dia belum pulang semalem sampai saat ini, gimana ini bi.. " terlihat kepanikan di wajah zira.

"Nyonya tenang dulu ya, pasti nyonya Mala pulang kok"

°°°°°°°°°

Disisi lain, Mala  sudah bangun dan sholat subuh bersama serli, Mala tampak tak enak kepada keluarga rakha, masa iya dia harus pulang kembali, dan alasannya apa?

Serli melihat Mala yang melamun, ia pun sedikit menghibur Mala.

"La.. "

"Hah.. I_iya ser, kenapa? "

"Udah nggak usah dipikirin, mending kita breakfast dulu okey" Mala mengangguk.

Kini mereka sedang memakan nasi goreng, sambil bercanda agar Mala tidak memikirkan hal itu.

"Oh iya la.. "

"Hmm"

"Kamu mau ikut nggak? "

"Kemana? "

"Temenin aku kerja lahh, biar ada temennya, soalnya disana nggak asik, sangar banget mukanya pada"

"Hehh nggak boleh gitu ser"

"Iya tapi kan, gimana gitu diliatnya"

"Emang kerja kamu dimana? "

"Di PT. Raden"

"Raden? Bukannya PT rakha ya? "
Batinnya

"Mm...aku ikut ya! "

"Siap Mala"

Kini mereka sudah siap semua nya, Mala meminjan baju serli, dan mereka berangkat menggunakan taksi.

°°°°°°°°°°

Di sisi lain, rakha dan chelsea sedang berdebat, karena chelsea tau bahwa rakha menduakannya.

Rakha mempunyai banyak alasan, tetapi tetap saja chelsea marah padanya, karena akhir² ini chelsea tidak mendapatkan uang lebih dari rakha, bukan karena sakit hatinya.

"Maaf ya sayang... Please maaf ya"

"Nggak! "

Chelsea berlari menuju jalan raya, rakha mengejarnya , semakin rakha mengejar nya semakin cepat chelsea berlari, hingga diseberang sana ada tronton dengan kecepatan tinggi mengarah ke rakha, hingga....

"KHA! AWAS! "

BRAK!!

Bukan rakha yang tertabrak tetapi Mala, rakha terjatuh dan bangkit, menoleh ke arah yang menyelamatkan nya.

"MALA! " serli berlari ke arah mala yang dikerumuni banyak orang.

Rakha berlari memastikan siapa yang menolongnya, dan ternyata..

"La.. "

Rakha shock berat, tidak tau mengapa air matanya turun dengan  sendirinya, kaki dan wajahnya Mala hampir tertutupi dengan  darahnya, rakha langsung membawa Mala ke mobilnya dan menuju kerumah sakit.

°°°°°°°°

Kini rakha sudah didepan ICU dan juga serli, rakha masih memikirkan perkataan dokter tadi bahwa Mala mempunyai kesempatan hidup yang sangat kecil, ia benar benar menyesali perbuatannya kepada Mala.

Serli yang sedari tadi menangis, kini mengarah ke rakha, memarahinya dan menceritakan semua yang diderita Mala sekaligus menasehati nya, serli tak takut kepada rakha, meskipun rakha adalah bos nya, tetapi jika ada sangkut pautnya dengan orang yang disayanginya dia tak takut.

Rakha termenung saat serli menceritakan semuanya, dirinya sangat sangat menyesal, rakha memukul kepalanya sendiri, dia sangat jahat kepada Mala, rakha sangat benci kepada dirinya sendiri.

"Jangan kaya anak kecil.. Saya tolong pak, jangan pernah kasari Mala, dia banyak berkorban untuk bapak, apa bapak tidak kasian? "

"Kha.. Gimana keadaan Mala? Kenapa bisa kayak gini kha! "Zira memeluk rakha.

" maafin rakha mah.. Ini semua salah rakha"

Rakha menceritakan semua perbuatannya kepada Mala.

PLAK!

Tamparan renyah dari sang nenek.

"Nenek kecewa sama kamu kha! "

"Nek tenang ya, nanti penyakit nenek kambuh lagi" ucap alisya

"Rakha janji nek, mulai hari ini rakha nggak gitu lagi"

"Nenek pegang omongan kamu!, kalo kamu nggak pegang omongan kamu sendiri,awas sesuai perjanjian nenek dulu! "



RAKHA SEPERTINYA UDAH TOBAT KOK 🙃

HIHI💅

🌷🌷🌷🌷🌷

Terluka (Rakmal) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang