9┊ Bahagia

2.5K 263 18
                                    

Kini keadaan Mala membaik, Mala sedang membuat bekal untuk makan siang rakha, lalu pergi menggunakan mobil tanpa bantuan sopir.

🌷🌷🌷🌷🌷

Mala turun, dan memasuki pintu besar kantor rakha, dirinya berjalan dan juga dapat sapaan hangat dari karyawan, sampai sampai ada yang menembrak Mala dari belakang.

"Ehh maaf, maaf" ucap lelaki itu.

"Iya nggak papa"

Mala tak menghiraukan, dia lanjut berjalan sampai didepan pintu, dia tidak lupa mengetok pintu terlebih dahulu.

"Masuk"

Mala membuka pintu, terlihat rakha yang sedang menatap laptopnya dengan tangan yang memegang kepalanya, rakha tak melihat siapa yang datang, dia terlalu sibuk saat ini.

"Ia ada apa? "

"Gini pak rakha, saya membawa bekal untuk anda"

"Maaf, saya tidak bisa menerimanya, kecuali dari istri saya"

Mala terkekeh, rakha terlalu fokus kedepan laptopnya, sampai-sampai suara istrinya pun tidak kenal.

Mala mengangkat dagu rakha, agar melihat wajahnya.

"Setia banget sih"

"Mala... Ih kamu ya! , istri siapa sih ini, Jail banget"rakha mengelitik Mala.

" geli kha.. Haha"

Rakha menarik Mala untuk duduk dipangkuannya.

"Makan dulu kha, pasti capek kan? " ucap Mala yang sedang memainkan rambut rakha.

"Suapin ya"

"Iyaa"

Mala menyuapi rakha yang sedang memandanginya.

"Enak banget, sering sering ya"

"Ntar bosen"

"Nggak, kalo yang buat kamu"

"Gombal banget"

"Beneran sayang"

"Iya iya"

Setelah makan rakha mengajak istrinya untuk pulang, disepanjang jalan, banyak pasang mata yang melihat mereka berdua, ada yang suka maupun tidak suka.

Chelsea yang melihat itupun, langsung memanas, chelsea menghampiri mereka berdua tanpa rasa takut.

"Sayang.... "Ucapnya sambil menggoyangkan tangan rakha.

"mau gue pecat? "

"Nggak bisa dong! Kalo kamu pecat aku!... Dia(sambil menunjuk Mala) MATI! "

"JAGA UCAPAN LO YA! " rakha menampar chelsea tapi tangannya ditahan mala.

"Kha udah" Mala menarik rakha untuk keluar.

Entah apa, chelsea makin hari makin menjadi jadi, dia terlalu haus uang, tanpa menghiraukan harga dirinya.

Di parkiran.

Terluka (Rakmal) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang